Dari kejauhan, di tengah kegelapan, terlihat sosok seorang gadis kecil terbaring tanpa bergerak, tubuhnya berlumuran darah mengalir dari tiap ujungnya.Lemah dan hampir tak berdaya, ia menanti kehancurannya dalam penderitaan yang tak terkatakan.
Namun, tiba-tiba pemandangan itu berubah, dan di depan kita sekarang hadir seorang anak kecil yang memancarkan aura kekuatan yang luar biasa.
Rantai besi yang mengikatnya tak mampu menghentikan tekadnya, dan dia berdiri tegar, menyandang 12 rantai yang memperkuat keyakinannya.
Dalam kegelapan yang memaksa matanya terpejam, dia tetap bersuara dengan serak, mengucapkan nama yang mengandung kekuatan besar,
"... Aku adalah Ripsnorter."
Sebuah kisah kelam mengiringi sosoknya. Dia menolak untuk menyerah pada ketidakadilan dan kekejaman dunia.
Dengan jiwa yang mengguncangkan semesta, dia menegaskan jati dirinya yang tak tergoyahkan.
Dalam hatinya terukir tekad yang tak tergoyahkan untuk berdiri melawan segala rintangan yang ada di depannya, menuju takdir yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
R I P S N O R T E RMalampun merayap perlahan, menyinari kamar kecil di sebuah rumah sederhana di desa terpencil yang jauh.
Di balik tirai jendela, Belle kecil terbangun dengan ngeri karena mimpi buruk yang menggelayuti tidurnya. Ia merasakan ketegangan di udara, seolah-olah dunia tengah terkoyak oleh kegelapan.
"Sayang, mengapa kau terbangun?" bisik ibunya dengan lembut, duduk di sisi tempat tidur Belle. Cahaya lilin menerangi wajah ibunya, memberi tahu Belle bahwa ia akan aman bersamanya.
"Aku bermimpi tentang sesuatu yang menyeramkan, ibu. Aku melihat diriku sendiri... atau orang yang mirip denganku, tapi di dunia yang penuh dengan ketakutan dan kesedihan. Ada rantai dan darah, jeritan menyayat hati yang terdengar di mana-mana. Dan orang itu... dia benar-benar kesepian."
Nafas sang ibu tertahan. Ia tetap berusaha menahan dirinya di depan putri tersayangnya itu.
Ada sebuah kisah yang belum pernah ia ceritakan. Bahwa sebenarnya Belle memiliki seorang saudara yang hilang.
Dan ia takut kalau sewaktu-waktu mereka dapat terhubung secara misterius.
"Tak apa, sayang. Itu hanya sekadar mimpi," ucap sang ibu dengan suara penuh kasih.
Ia mengelus lembut rambut Belle, mencoba menenangkan hati kecil anaknya. Tetapi sesungguhnya, hati ibu Belle sedang hancur dan berat.
Dalam hening, tiba-tiba saja, sang ibu mulai menangis perlahan. Air matanya jatuh dengan gemercik lembut, mencerminkan luka yang dalam di hatinya. Ia mencengkram erat tangan Belle, seolah ingin merasakan bahwa anaknya masih bersama dengannya.
"Belle, sayangku, aku harap kau tak pernah mengalami apa pun dari mimpi buruk itu," bisik ibu Belle dengan suara serak.
Belle menatap ibunya dengan penuh kebingungan dan prihatin. Ia tidak tahu mengapa ibunya menangis, tapi rasa cemasnya ikut bergelayut di dadanya.
"Ibu... kenapa ibu menangis? Apakah aku sudah melakukan sesuatu yang salah?" tanya Belle dengan khawatir.
Tetesan air mata ibu Belle semakin deras, "Tidak, sayang. Ini bukan karena dirimu. Ini adalah air mata ibu yang menetes karena mencintaimu dengan segenap hati. Hanya... ada kisah yang ibu belum berani ceritakan padamu. Tentang dunia yang keras dan kebenaran yang pernah terpendam."
Belle merasa tak mengerti, tapi dia ingin memberi dukungan pada ibunya. Ia meraih tangan ibunya dengan lembut dan berkata, "Ibu, aku akan selalu ada di sampingmu. Apa pun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama-sama. Aku mencintaimu, ibu."
Ibu Belle tersenyum pahit di tengah air mata, "Kau begitu berharga bagiku, sayang. Aku berjanji, suatu hari nanti, ketika kau siap, ibu akan menceritakan kisah yang sebenarnya. Tentang rahasia yang tersembunyi dalam hati ibu dan saudaramu yang hilang."
Belle mengangguk, walaupun dia tak mengerti sepenuhnya.
Namun, saat ini, di bawah cahaya bulan yang lembut, ia merasa aman di pelukan ibunya, tak tahu bahwa tak jauh darinya, ada jejak kehidupan pemimpin yang pernah hidup dalam kegelapan, yang kisahnya akan menjadi kunci dari perjalanan hidupnya.
---