"Halo, semuanya. Nama saya Belle Escobar. Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari tim di restoran cepat saji ini sebagai karyawan paruh waktu. Saya ingin sedikit berbagi tentang diri saya agar kita bisa lebih mengenal satu sama lain."
"Sebagai seorang remaja berusia 17 tahun. Saya masih bersekolah di ABT. Saya anak tunggal. Ibu saya meninggal ketika saya masih kecil, jadi saya hidup sendirian di komplek Buaya Darat. Saya selalu percaya bahwa dengan berkomitmen dan semangat yang tinggi, kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan."
" Saya adalah seorang yang ramah dan senang berinteraksi dengan orang-orang. Saya senang membantu jika ada yang membutuhkan, jadi jangan ragu untuk bertanya atau berdiskusi tentang apapun."
"Terima kasih atas kesempatan ini, saya sangat berharap bisa berkontribusi positif di sini dan belajar bersama dengan kalian semua. Mari bekerja dengan baik, saling membantu, dan menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk kita semua. Saya sangat bersemangat untuk menjadi bagian dari tim ini dan memberikan yang terbaik dari diri saya. Terima kasih."
R I P S N O R T E R
Hujan deras turun dengan riuh rendah, membuat jalan-jalan basah dan licin, Belle berdiri di teras restoran tempat ia bekerja, menatap ke langit yang mendung. Rintik-rintik kencang turun bersusulan tanpa henti. Tak peduli bahwa sore hari ini matahari segera terbenam.
"Wah, hujannya benar-benar deras ya." Gumam seorang wanita di sebelah Belle.
"Eh... Maaf? " Tanya Belle heran pada wanita berambut panjang di sebelahnya.
"Aku tadi belum menyapa mu ya. Kamu tidak mengenalku padahal aku juga masih sekolah di ABT. Salam kenal ya, nama ku Maya."
Belle balas tersenyum. "Hi Maya, aku Belle. Aku tidak pernah melihat mu di sekolah."
"Tentu saja, kita kan beda kelas." Kata Maya.
Belle kembali menatap langit dan bergumam, "Sepertinya hujan ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat."
"Iya.. Hujan ini masih deras walau turun mulai dari pagi. Hari juga sudah mulai gelap. Mungkinkah ini... Sebuah pertanda??" Maya menebak-nebak
"Pertanda apa?" Tanya Belle
"Entahlah Belle, aku hanya mengarangnya. Tapi mungkin kamu akan bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupmu. Sama seperti apa yang terjadi padaku saat itu. Momen hujannya juga sama persis." Maya tertawa
"Ah.. Begitu ya. Belle tersenyum tidak enak.
"Hujan ini sepertinya hujan takkan berhenti dalam waktu dekat. Apa kita seharusnya menunggu saja sampai reda?" Kata Maya.
Belle menyeringai tipis. "Hmm.. Itu mungkin ide yang bagus. Tapi aku harus segera cepat pulang ke apartemen ku. "
"Jadi kamu ingin langsung saja? " Tanya Maya curiga.
"Sepertinya begitu.. " Belle meregangkan tangan dan membenarkan posisi syal yang melilit lehernya.
"Bagaimana kalau kamu naik ojek saja atau tunggu taksi di depan restoran? Mungkin lebih aman. Hujan deras begini jalan pasti licin, kamu bisa terpeleset lo."
Belle tertawa pelan. "Jangan khawatir, aku akan berhati-hati."
Seiring dengan percakapan, suara hujan semakin keras. Beberapa orang berlari mencari tempat berteduh, sementara lainnya berusaha menghindari genangan air di jalanan.
"Terima kasih, tapi aku merasa jalan-jalan seperti ini bisa menyenangkan. Aku sudah membawa payung, jadi aku rasa aku akan baik-baik saja." Kata Belle sembari mengeluarkan payung lipat warna birunya. .