Hari Minggu pagi. Cahaya matahari menggebu masuk lewat jendela, menyinari wajah Rie hingga ia terbangun dari tempat tidurnya di lantai.Rie memang menggelar kain tebal di atas lantai untuk tempat tidurnya tepat disebelah ranjang Belle, karena tidak mungkin ia dan Belle tidur satu ranjang.
Udara pagi membuatnya merasa segar dan terjaga. Suara burung berisik milik tetangga Belle berkicau membuat suasana menjadi lebih hidup.
Rie ingin sekali kembali membenamkan kepalanya lagi ke bantal yang sedang ia rangkul erat. Namun itu bukan jadwalnya hari ini.
Apartemen yang terang dan hangat karena cahaya matahari membuatnya merasa nyaman dan tenang, hanya saja kenapa tetangga mereka harus memiliki burung berisik ini?!
Rie segera berdiri, molet sebentar dan merapikan alas tidurnya ketika Belle baru keluar dari kamar mandi. Sudah memakai pakaian yang bagus. Manset tebal bewarna hitam lengan panjang. Disertai rok dua pertiga bewarna pink cerah.
Di balik rok pendek itu, paha Belle ditutupi dengan stocking hitam tebal. Rambut panjangnya yang lebat ia biarkan menjuntai kebelakang.
Belle duduk di atas kasur miliknya, mengambil cermin dan alat make up nya dari dalam laci meja kecil di sebelah ranjangnya. Lalu ia mulai berdandan, tanpa menyadari keberadaan Rie yang kini berdiri tepat di hadapan Belle.
"Mau ke mana minggu-minggu begini?" Tanya Rie tiba-tiba.
"Heh!!!" Reflek karena kaget, cermin Belle terlempar ke atas.
Rie menangkapnya. "Astaga, kau ceroboh sekali..." Rie menghela napas.
Belle memegangi dada sebelah kirinya. Mati-matian mengatur napas, matanya melotot ke Rie. "Astaga Rie!! Kau kan tahu aku itu gampang kaget..."
"Padahal aku ada disini dari tadi..." Rie mengembalikan cermin Belle tanpa berekspresi apa-apa. Kemudian Rie berbalik membelakangi Belle dan merapikan rambut panjangnya. "Jadi kau mau kemana? Pasar?"
Belle tertawa. "Ngapain pula ke pasar pake baju begini."
"Hmmm... yaa, siapa tahu kau mau fashion show." Ria berjalan menuju kamar mandi dan cuci muka.
"Ada janji." kata Belle dengan suara pelan
"Dengan?"
"Mmm... teman.."
"Cowok apa cewek?"
"Kok kayak interogasi sih..?"
Rie berkumur lalu keluar dari kamar mandi. "Kalau kau mau kencan bilang saja." Kata Rie datar.
Belle jadi malu sendiri. "Maaf Rie. Seharusnya hari libur seperti ini aku menemanimu di rumah." Ucapnya dengan nada merasa bersalah.
"Tidak apa-apa kok. Aku sudah terbiasa." Rie membuka kulkas kecil di dekat dispenser air. Mengeluarkan sereal dan susu. Rie mengecek isinya. "Sudah hampir habis. Telur dan minyak juga sudah habis."
"Tidak apa-apa kalau kamu mau belanja. Lebih irit kalau kamu yang pegang uang." Kata Belle.
Rie duduk bersila di atas lantai setelah mengambil mangkok. Menuang sereal dan susu secukupnya kemudian memakannya perlahan dengan sendok. Meraih remot dan menyalakan TV kotak kecil di depannya.
"Breaking News!
Kekerasan tak terkendali terjadi lagi di kota ini akibat pembunuhan berantai yang terjadi. Pelaku yang diduga meakukan tindakan kejam ini masih belum di temukan posisinya, namun polisi dan tim investigasi sedang bekerja keras untuk menangkap si pelaku.
Ditambah pagi hari ini ditemukan 6 mayat bergelimpangan yang anggota tubuhnya tidak ada yang utuh di dekat bendungan utara Blok C. Korban diduga merupakan siswa SMA yang sedang nongkrong bersama malam-malam.