Terlihat the curuters kini tengah melakukan tindakan rutin mereka yaitu bolos jam pelajaran dan lari ke warung kesayangan mereka. Setelah puas bertemu dengan para bidadari dikantin dan menghabiskan sedikit waktu bersama kini mereka tetap ingin berencana kabur dari jam pelajaran terutama Gracia, Herris, dan Ara yang ingin minggat dari kelas karena mereka tau jadwal hari ini merupakan jadwal guru biologi pedofil itu kata mereka."Gre bisa kaga sih lu kalo mau ajakin bolos tuh jangan bawa ini gitar, kita ketauan mulu ogeb" Ara kini hendak memanjat tembok setelah Zee, Adel dan Herris sudah berhasil lewat.
"Kaga bisa, selain Shani gitar ini juga kesayangan gue" ucap Gracia.
"Dah buru lo naik keburu pak Mano patroli dan ngegrebek kita berdua" ucap Gracia mendorong Ara naik keatas.
"Sabar dong buru-buru pisan sampe pantat aing di dorong-dorong" Ara buru-buru memanjat naik tembok lalu turun menggunakan tangga yang sudah nangkring di bagian tembok sebelah.
Saat Gracia hendak naik suara yang begitu familiar menggelegar memanggil namanya.
"SHANIA GRACIA TANUMA!" teriakan pak Mano menggelegar memanggil nama Gracia yang kini ngefreeze dengan posisi masih berusaha naik keatas.
"Mampus gue apes amat" batin Gracia.
"SHANIA GRACIA TANUMA" teriak pak Mano yang sudah berada didekat Gracia yang kini membalikkan badannya dengan cengiran khasnya.
"Hehe bapak, ada apa gerangan ini pak?" ucap Gracia dengan cengiran polosnya menatap pak Mano yang kini memegang kepalanya pusing dengan curut imuet kesayangannya BK ini.
"Kamu ini Gracia kerjaannya bolos mulu, ga cape apa kamu bapak hukum?!" pak Mano menatap pusing Gracia yang malah cengengesan di depannya.
"Yee bapak saya mah bukan mau bolos pak, saya tuh disini lagi belajar fisika dengan menghitung berapa gaya gravitasi yang saya hasilkan jika saya jatuh dari tembok atas ke bawah pak gitu" jelas Gracia yang hanya dibalas gelengan kepala oleh pak Mano.
"Huhh sudahlah sekarang kamu ikut bapak" ucap pak Mano berjalan terlebih dahulu diikuti Gracia yang berjalan dengan lesu karena hanya dirinya lah satu-satunya yang gagal untuk bolos kali ini.
Di balik tembok terdengar suara cekikikan dari the curuters yang tampaknya bahagia melihat Gracia yang tidak lolos sama sekali dan selalu saja tertangkap pak Mano.
"Udah gue bilang radar pak Mano itu OP banget sama si Gre" kekeh Ara yang diangguki oleh mereka.
"Kuyy lah nyantai di warung mbok, biarkan saja curut kita satu itu menikmati waktu bersama ayang nya" ucap Herris yang sudah menebak jikalau Gracia kena hukuman pasti dia akan dihukum oleh Shani karena pak Mano pasti selalu menyerahkan Gracia sepenuhnya pada bidadari sempurna itu.
Gracia kini mengikuti pak Mano yang kini membawanya di tengah lapangan upacara.
"Kamu sekarang hormat bendera sampai bel istirahat kedua berbunyi. Bapak akan suruh Shani buat ngawasin kamu" ucap pak Mano yang membuat Gracia hanya pasrah saja mendengarnya.
Meskipun dirinya sebenarnya bisa saja kabur dari pak Mano tadi tetapi karena dia sadar jika yang akan menghukum dirinya nanti adalah sang pujaan hati maka Gracia tentu akan dengan senang hati menerima apapun hukuman yang akan di jalankannya asalkan bersama sang bidadari.
Tak lama datanglah pak Mano dengan Shani yang berada dibelakangnya dengan tampang yang begitu datar dan dingin serta sedikit terlihat kesal.
"Shani bapak minta tolong kamu buat awasin ini tikus imuet kesayangan kita buat hormat ke bendera sampai jam istirahat kedua berbunyi" jelas pak Mano yang diangguki oleh Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amtrak (PENDING)
Teen FictionSebuah kisah klasik tentang anak-anak remaja yang mengejar cintanya. Namun petualangan tak terduga pun hadir membawa ketegangan, aksi, serta rasa cinta yang perlahan muncul dari setiap insan seiring dengan berjalannya petulangan yang mereka lalui. B...