Enjoy!"Gre, untuk acara perpisahan kakak kelas nanti kita tampil apa?" ucap Herris yang sedang makan mie warkop ala mbok Eni.
"Gue kayaknya pas acara perpisahan nanti ga bisa ikut deh, soalnya papa sama mama ngajakin keluar kota" ucap Ara.
"Padahal gue mau kita nge-band aja nanti" ucap Gracia. "Tumben Lo ikut, biasanya ogah-ogahan tu" lanjut Gracia sambil menyantap mie nyemek yang ia pesan.
"Gatau papa maksa banget buat ikut jadi yaudah deh" ucap Ara.
"Kalo gitu kita berdua aja nanti Gre, kita akustik aja" ucap Herris.
"Boleh juga sih"
"Tumben Lo ga bawa gitar kesayangan?" tanya Ara yang baru sadar temennya ini tidak menggendong alat musik itu kemana-mana, biasanya Gracia selalu membawa gitar kesayangannya itu dalam keadaan apapun, saat bolos pun ia tetap menggendong gitar kesayangannya hingga menjadi ciri khas bahkan penanda bagi pak Mano apabila ingin mencari Gracia dkk.
"Gue tarok ke ruang musik, yakali gue gendong pas bersihin gudang mending dia senderan bareng temennya" ucap Gracia.
"Oh ya Gre yang kita bahas di ruang musik itu gimana? Lo yakin?" tanya Ara yang baru ingat challenge mereka saat di ruang musik.
"Kan gue bilang kita bahas lagi nanti sekalian tambah personil biar makin seru, adek gue kayaknya mau" ucap Gracia sambil menatap Herris yang menatap dengan tatapan yang tak bisa di jelaskan.
"Lo yakin Gre? itu ga segampang yang Lo kira" ucap Herris ragu terhadap sohibnya ini.
"Lo ngeraguin gue?"
"Bukannya gue ngeraguin lo tapi-"
"Yuk keruang musik kita bahas sekarang, gue udah chat adek gue dan dia setuju buat ikut." potong Gracia beranjak dari tempat duduknya dan menaruh dua lembar uang berwarna merah di atas meja.
"Mbok Eni inii uangnyaa yaa kita mau balik dulu mbok, makasih mie nya enak pake banget nanti Gre request pake kornet yaa mbok!" teriak Gracia yang sudah menjauh dari area warung meninggalkan kedua sahabatnya yang masih menenggak minum dan bersiap pergi.
"Lo yakin Raa buat challenge ini?"
"Udah gapapa lagian kita buat seru-seruan doang chill aja"
"Tapi gua takut kedepannya malah bakalan rumit Ra"
"Tenang aja, gue yakin ga bakal rumit asal kita juga ga baper dan malah membuat suatu kerumitan itu sendiri"
"Udah ah, yok susul tu anak"
"Semoga kedepannya ga jadi hal yang rumit dan jadi racun buat kita nantinya" batin Herris yang merasa akan ada hal rumit kedepannya. Semoga saja tidak terjadi yaa.
Ruang musik
Kini di ruangan penuh dengan berbagai macam alat yang dapat menghasilkan melodi serta harmoni harmoni yang indah, Gracia, Zee, Ara, Herris, dan Adel salah satu teman akrab Zee kini tengah berkumpul di dalam ruang itu sambil membahas dan berbincang bincang mengenai challenge yang akan mereka lakukan.
"Jadi kita bakalan bikin challenge dan ngadain taruhan buat itu, bagi yang bisa ngelakuin challenge itu dengan selesai bakalan menangin hadiah taruhannya." ucap Ara mengawali pembicaraan di antara mereka.
"Hadiahnya apaan?" tanya Adel sosok yang di kenal cool dan merupakan sahabat karibnya Zee.
"Kita kasih hadiah taruhannya dulu, jadi misalnya lo naruhin PS4 gue naruhin PS5 terus sampe semua selesai taruhan, barulah nanti kita putar botol ini sampe berenti ke satu orang baru kita diskusiin challenge apa yang bakalan kita kasih ke orang itu" jelas Ara panjang lebar kepada Adel dan Zee yang baru masuk sebagai personil dalam challenge games ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amtrak (PENDING)
Teen FictionSebuah kisah klasik tentang anak-anak remaja yang mengejar cintanya. Namun petualangan tak terduga pun hadir membawa ketegangan, aksi, serta rasa cinta yang perlahan muncul dari setiap insan seiring dengan berjalannya petulangan yang mereka lalui. B...