PART 2

945 71 0
                                        


Happy reading guys!

Tos jauh dulu kita!



Sebelum melaksanakan tugasnya alias hukuman yang Gracia terima hari ini, ia langkahkan kakinya terlebih dulu ke arah ruang musik untuk meletakkan gitar kesayangannya di sana. Ruangan yang kebetulan sekali terletak bersebelahan dengan ruang OSIS dan di apit oleh ruangan anak English Club. Setelah memastikan bahwa gitar kesayangannya itu aman terletak di ruangan tersebut lantas Gracia beranjak pergi dari ruangan itu berniat untuk ke gudang di mana dia pasti sudah di tunggu oleh Herris dan gadis berambut ash blonde itu.

"Ngapain lo disini? mau kabur lo kan!?" ucap seseorang yang tiba tiba saja sudah berdiri di depan pintu ruang musik sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan tatapan tajam mengarah ke Gracia.

"Astagree tuhan copot jantung akoh" ucap Gracia mendramatisir keadaan membuat seseorang yang menatapnya dengan tajam memutar bola matanya malas, alay sekali orang ini pikirnya.

"Ngapain lo disini, pasti lo mau kabur kan?" tanya gadis berambut coklat itu kembali tidak menanggapi drama alay Gracia.

"Aku lagi tarok gitar kesayangan aku Shani, tapi kamu tetap jadi yang paling kesayangan aku kok." ucap Gracia yang tersenyum menatap seseorang berambut coklat yang diketahui namanya adalah Shani itu.

"Cepet selesain hukuman lo buat bersihin gudang." ucap Shani yang langsung melenggang pergi membiarkan pintu ruangan tersebut terbuka.

"Masih belum runtuh juga ternyata." monolog Gracia menatap pintu ruangan yang telah terbuka itu.

"Tunggu kedepannya shayang" ucap Gracia sambil tersenyum tipis melangkahkan kakinya ke luar ruangan.

"Lo dari mana aja ogeb, gue pikir lu kabur meninggalkan gue yang terintimidasi di sini?!" tanya Herris ke Gracia namun dengan mengecilkan intonasinya saat mengatakan kalimat terakhir.

"Gue dari ruang musik, narok gitar dulu, dahlah kuy bersihin ini cepet biar kita langsung ke kantin." ucap Gracia sambil mengangkat kardus kardus ke rak atas.

"Dari tadi gue juga pengennya minggat dari sini anj." gerutu Herris dengan intonasi pelan agar suaranya tidak terdengar oleh gadis yang sedang mengawasi mereka sedari tadi.

Setelah cukup lama membersihkan gudang akhirnya hukuman mereka sudah selesai dan Pak Mano tampaknya sudah berganti mengawasi mereka hingga hukuman mereka selesai dikerjakan. Pak Mano langsung menyuruh mereka untuk masuk ke dalam kelas sebelum 5 menit lagi bel istirahat dan mereka yang sedang dalam mode taat pun akhirnya kembali ke dalam kelas yang tampaknya sudah di tinggalkan gurunya karena 5 menit lagi bel istirahat.

"Buset buset buset darimana aje kalian? kabur kok ngga ajak-ajak katanya sohib" celetuk Ara yang baru saja ingin menuju kantin namun di datangi oleh Gracia dan Herris yang baru masuk kelas.

"Hari ini apes banget pokoknya, beruntung deh lo kaga ikut" ucap Herris yang memang merasa hari ini dia benar benar ketiban sial.

"Lah kenapa emangnya? bukannya kalo di hukum tinggal cabs aja?" tanya Ara yang heran kenapa kedua sohibnya ini tidak ngacir aja pas ketangkep Pak Mano, atau biasanya pas di kasih hukuman pun biasanya selalu lari kecuali Gracia yang memang punya maksud tertentu.

"Dia ketemu si onoh" ucap Gracia berjalan menuju meja dirinya dengan Herris yang berada di sudut pojok kelas.

"Si onoh?..APA!? DIA UDAH BALIK?" teriak heboh Ara yang membuat Herris membungkam mulut Ara yang mengeluarkan suara layaknya toa masjid.

"Suara lo ngalahin toa masjid tau gak?!" kesal Herris dengan volume dari mulut sahabatnya ini.

"Hehe abisnya gua kaget brok sorry dah" ucap Ara sambil menunjukkan dua jarinya membentuk tanda peace.

"Dahlah mending kita ke kantin dah laper nih gegara nurutin pms nya Pak Mano" ucap Gracia sambil merangkul kedua sahabatnya itu keluar kelas dan bejalan menuju kantin.

Sesampainya di kantin, ternyata kantin sangat penuh akhirnya mereka memutuskan membungkus makanan dan menuju ruang musik untuk makan di sana.

"Eh Gre challenge dari kita kemaren gimana? berani ga lo?" celetuk Ara yang baru saja menghabiskan satu porsi ayam bakar dari kantin.

"Ehh iya tuh gimana? berani kaga lo? tapi gua yakin nih anak kayaknya kaga bakalan mau deh seca—"

"Gue terima challenge nya, yang menang dapet PS5 kan?" ucap Gracia santai memotong ucapan Herris yang kini tengah kaget dengan apa yang Gracia ucapkan.

"Gree? lo serius anjir? lo main main ajaka—"

"Gue serius kok, lagian mayankan hadiahnya PS5" ucap Gracia santai membuat Herris bingung dengan sahabatnya ini.

"Biar seru ajak lagi aja satu orang lagi, adek gue boleh tu keknya mau dia."

"Okee pulang sekolah kita ngumpul disini lagi sambil bahas aturan mainnya sekalian ajak member baru." ucap Ara sambil tersenyum tipis membayangkan siapakah diantara mereka nanti yang akan berhasil mendapatkan PS5 dari challenge tersebut ataukah tidak ada dari mereka yang berhasil mendapatkan PS5 tersebut dan malah membuat mereka jatuh ke dalam sebuah permasalahan yang nanti menjadi sebuah kehancuran dari setiap sisi. Semoga saja ini hanyalah sebuah challenge yang untuk sekedar hiburan mereka saja dan tidak membawa kehancuran bagi mereka masing masing. Semoga.


















Tbc

Hehey! singkat dulu ya bro

Tos jauh!

Piw~

Amtrak (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang