✿ Spesial Puasa: Sahur

288 50 4
                                    

Note: Seperti yang aku katakan, kali ini update chapter "Spesial Puasa" yang akan dipublikasikan selama Ramadhan berlangsung~~
•••

Yang paling awal bangun pastilah Gempa, karena ia harus menyiapkan makan sahur untuk semua saudaranya yang hanya bisa membantu sebagai tukang makan. Setelah memasak, ia akan membangunkan saudara-saudara kebo untuk sahur sebelum waktu imsak tiba.

Tapi, tidak seperti biasanya, Gempa tidak bangun lebih awal; ia tidak memasak di dapur ataupun membangunkan semua saudara kebo. Jadi, ketika kalian bangun, sudah terdengar adzan subuh yang berkumandang di waktu fajar belum terbit.

Melihat meja makan yang kosong, Thorn bertanya dengan heran, "Eh? Mana makanannya? Dicolong maling kah?"

Solar menepuk belakang kepala kakak yang lebih tua lima hari itu. "Mana ada maling nyolong makan sahur orang."

"Heh, ada loh~ Itu si Cattus suka nyolong sayur kangkung kalo gak ada yang liat~" Taufan menyahut dengan nada menggoda.

"Emang unik kucing satu itu. Ketika kucing lain karnivora, nah ini kucing malah herbivora." Solar tidak habis pikir bagaimana Thorn bisa mendapatkan kucing aneh bin ajaib yang suka makan sayuran.

"Aduh, sudahlah, kenapa bahas Cattus? Kita ini lagi bingung karena gak ada makanan. Gimana mau puasa kalo nggak makan?" Perkataan Blaze menyela perhatian ketiga saudara.

"Mau makan gimana lagi? Udah subuh; udah lewat waktu imsak; nggak bisa sahur lagi." Kata-katamu membuat keempat saudara pun tersadar.

Halilintar dan Ice yang tidak bersuara hanya menonton dari pinggir lapangan dengan tenang.

Setelah keheningan yang panjang, Halilintar akhirnya bersuara. "Daripada itu, mana Gempa?"

Kalian saling menatap, menyadari bahwa kalian telah kehilangan satu orang terpenting di keluarga ini. Sontak kalian pergi ke lantai atas, menuju kamar dengan pintu berwarna emas yang tertutup rapat.

"Kak Gempa?" panggilmu seraya mengetuk pintu dengan lembut, takut membuat sang pemilik kamar terkejut.

Setelah mengetuk pintu beberapa kali, akhirnya ada suara dari dalam sebagai tanggapan. "Ya?"

Pintu terbuka, menampilkan sosok Gempa yang masih memakai piyama dengan mata yang masih menunjukkan bahwa ia baru saja bangun tidur. Manik emasnya menatap kalian dengan bingung. "Ada apa rame-rame berkumpul?"

Kemudian, seolah menyadari sesuatu, Gempa melihat jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul setengah lima pagi.

"Astaghfirullah! Aku ketiduran!" Akhirnya Gempa menyadari alasan mengapa semua saudaranya berkumpul di depan pintu kamarnya. "Kalian belum sempat sahur?"

Serempak kalian mengangguk membenarkan.

Gempa mengembuskan napas panjang. "Mau bagaimana lagi? Udah subuh juga; sepertinya puasa kali ini kita tidak sahur dulu. Kalian semua sanggup kan?"

"Tidak masalah," jawab Halilintar datar. Toh, baginya ini bukan kali pertama puasa tanpa sahur, dan ia merasa baik-baik saja bahkan tanpa makan selama satu hari penuh.

" … Aku bisa tidur." Untuk mengalihkan rasa lapar, biasanya Ice menghabiskan waktu dengan tiduran di kamar.

"Yah, selama tidak banyak beraktivitas, aku kuat," ucap Taufan setelah berpikir panjang.

"Kalo gitu, aku kayak Kak Ice aja. Tiduran sepanjang hari." Thorn berkata dengan gembira, diikuti dengan Solar yang mengangkat bahu dengan wajah tidak peduli. "Kita hanya menghabiskan waktu di rumah, jadi bukan masalah besar."

Kau pun mengangguk menyetujui.

Hanya Blaze yang menolaknya. "Yah, Kak Gem. Aku bisa mati kelaparan nanti!"

Gempa menyunggingkan senyum ramah. "Kalo gitu, kamu puasa setengah hari aja."

Otak Blaze dengan cepat berpikir, Jika aku puasa setengah hari sama seperti anak kecil, apa kata Fang nanti ketika mengetahuinya?

Lantas, Blaze menggeleng dengan cepat. "Tidak! Aku bukan anak kecil!"

"Nah, karena bukan anak kecil, jadi berusahalah bertahan satu hari ini tanpa sahur."

Blaze hanya bisa mengangguk dengan pasrah.

•••
Fakta delapan bersaudara:
Sebenarnya, puasa kali ini Gempa sengaja tidak bangun awal karena ia lupa membeli bahan-bahan buat masak🗿

My Dear Brothers || F/M! ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang