15. Lisa punya kakak

7.3K 1.1K 114
                                    

Author POV

Di waktu yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Jennie dan Lisa sedang duduk berduaan di balkon kamar, rumah Jennie.

Sebelumnya, kedua keluarga mereka memang telah membahas mengenai perjodohan yang sempat batal lalu diresmikan kembali karena kini kedua tokoh utamanya telah menyepakati.

Keadaan di dalam rumah masih terdengar ramai, baik dari keluarga Lisa maupun dari keluarga Jennie. Namun kini, Jennie dan Lisa lebih memilih untuk tidak bergabung lagi karena mereka ingin mengobrol hanya berdua.

"Kakak kamu ga ikut lagi ya tadi?"

"Iya, padahal lagi ga ada tugas kuliah apa-apa kalo aku liat cuma ya gitu. Dia itu terlalu introvert." Balas Lisa.

Sedangkan Jennie yang tengah duduk di sampingnya, beralih untuk menatapi langit malam.

Menciptakan sedikit keheningan.

Lisa tersenyum memandanginya. Tak ada yang lebih indah dari pada pemandangan yang dapat dilihat oleh kedua kedua netranya, kecuali betapa cantiknya seorang Jennie Adira.

Kekasih sekaligus tunangannya ini begitu kian bersinar di bawah pancaran cahaya bulan yang bentuknya bulat sempurna.

Malam ini adalah malam bulan purnama.

Satu tangan Lisa lalu terangkat mengusap halus surai Jennie. Ada begitu banyak rasa sayang yang kini ia miliki. Sehingga tatapan mata Lisa pun tidak bisa berbohong, ia terus menatap Jennie dengan sebuah senyuman.

Sehingga yang ditatap lama-kelamaan merasa salah tingkah. Jennie tiba-tiba sengaja membalas tatapan Lisa juga dengan senyuman manisnya, kedua gadis itu lantas saling beradu pandang.

"Kayanya bener deh, stok rasa cinta aku bakal habisnya di kamu." Lisa berkata.

Jennie tak membalas. Ia masih setia menatap Lisa.

"Kenal kamu itu ngga semena-mena bikin aku tertantang soal pengetahuan doang, tapi juga tentang mertahanin suatu hubungan. Dulu aku pengecut banget, tapi sekarang aku bakal ngebuktiin kalo aku ngga akan mundur lagi dan sepenuhnya akan selalu ngejaga kamu. Bukan malah nyakitin kamu." Lanjut Lisa.

Tahu-tahu lalu tubuh Jennie mendekat pada tubuh Lisa. Satu tangan Jennie menyentuh bahu Lisa. Seperti tengah membersihkan sesuatu di sana.

"Kamu tadi ada nyender di dinding deket sofa ya? Itu tuh baru dicat tau, masih belum kering. Nih, liat baju kamu jadi kotor gini."

Lisa ikut melirik. Memperhatikan tangan cantik Jennie yang tengah bergerak-gerak di bahunya.

"Omongan aku ga dibales?"

Jennie lantas berhenti. Namun tak sampai dua detik, ia langsung memberikan kecupan mesra pada pipi kanan Lisa.

Setelah tersenyum, tubuhnya pun kemudian duduk seperti semula.

"Words of affirmation kamu selalu berhasil bikin aku salah tingkah. Tadinya emang mau bales, tapi udah keburu liat baju kamu agak kotor."

Mendengar balasan itu, gadis yang lebih tinggi lalu terkekeh ringan.

"Sekarang masih kotor ga?"

"Udah ngga."

"Sini cium lagi."

Tanpa basa-basi Jennie lekas menurutinya dan langsung mengecup sekilas lagi pipi Lisa yang sebelah kiri.

"Lucu banget pipi kamu langsung merah." Kata Jennie sembari tertawa.

"Ya gimana ga salting kalo dicium sama tunangan sendiri?"

"Suka banget aku sama kamu. I love you, ayang."

AMBISIUS - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang