20. Ngasih saham = cinta

9K 1K 149
                                    

Author POV

"Iya, sebentar!"

Jennie lekas-lekas melangkahkan kedua kakinya menuju pintu apartemen ketika mendengar bel pintu itu terus berbunyi dan terdengar ada suara seorang perempuan juga yang setengah berteriak memanggil nama Jennie.

Saat telah dibuka, raut wajah Jennie sontak langsung berubah kebingungan dan menatapnya.

"Kak Rosé?"

Namun gadis itu tidak menghiraukan kebingungan Jennie. Ia justru langsung memegang kedua bahu Jennie. Menatap Jennie secara intensif mulai dari atas sampai ke bawah.

"Are you okay?" Tanyanya.

"Aku ya gapapa? Emang kenapa?"

"Aku rasa kamu belum tau kabar ini tapi sini, aku peluk dulu kamu ya biar tenang."

Dengan tiba-tiba gadis berambut pirang itu membawa tubuh Jennie masuk ke dalam pelukannya dan mengusap-usap bahu Jennie.

Sedangkan Jennie kian mengernyitkan kedua alis. Tubuh Jennie hanya bisa membeku di tempat—sebab perlakuan seperti ini baru kali pertama ia terima dari sosok kakak kandung Lisa.

"Kak? Seriusan deh kenapa?" Tanya Jennie memastikan.

"Lisa kecelakaan, sayang. Sekarang dia lagi dibawa ke rumah sakit. Kamu tenang ya, jangan langsung panik."

"Oh soal itu? Aku udah tau."

Sedetik kemudian Rosé pun segera melepaskan kedua pelukan tangannya pada tubuh Jennie.

Kini giliran raut wajah Rosé yang menatap Jennie dengan penuh tanda tanya.

"Hei? Kamu ga panik?"

"Buat apa aku panik?"

"Loh? Kalian bukannya lagi pacaran? Lisa itu pacar kamu, kan? Kalian ga ada putus, kan?"

Jennie terkekeh. Ia lalu menggeleng sambil mengambil ponselnya.

Setelah benda digital itu sudah ia buka, maka Jennie langsung saja memperlihatkan sebuah video kepada Rosé. Raut wajah Jennie tampak tenang sekali.

"She's so stupid." Rosé pun lantas mengumpat pelan ketika telah selesai menonton sebuah video itu.

"Emang. Aku juga ga ngerti kenapa dia tuh kok bisa pinter di pelajaran doang tapi soal bikin surprise justru kebalikannya."

"Sekarang aku yang nanggung malu."

Kemudian Rosé memilih untuk mendudukkan dirinya ke sofa. Diikuti dengan Jennie, gadis berpipi mandu itu terkekeh saja melihat raut wajah Rosé yang tampak kesal dengan jelas.

"Kamu tau ga? Dia nyuruh aku buat pura-pura nyamperin kamu dan dia juga nyuruh aku buat nangis sejadi-jadinya biar kamu percaya kalo dia beneran kecelakaan. Tapi bego banget itu anak, dia pasti lupa kalo kamu juga pegang cctv dashboard mobilnya dia."

Rosé lalu menghela nafas panjang.

"Aku juga sebenernya udah curiga dari awal kak." Balas Jennie.

"Curiga gimana? Emang dia awalnya ngapain kamu?"

"Jadi dia tuh bilang mau ke bank, tapi ga mau bawa aku. Nah di situ aku udah mulai berpikiran yang ngga-ngga, soalnya ya tumben banget dia ga mau ngajak aku. Biasanya dia malah mau ditemenin sama aku mulu."

"Terus?"

"Terus aku ngajak dia telponan kan, nah aku ga tau kalo itu juga bagian dari rencana dia karena ternyata setelah dia pulang dari bank, tiba-tiba kaya ada suara mobil tabrakan gitu, dan sambungan telpon aku sama dia langsung keputus gitu aja."

AMBISIUS - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang