"oke nak, ibu sudah bagikan kelompok buat kalian kerjain materi ini ya. Aliza tolong dibacakan"
"kelompok satu.." aliza membacakan pembagian kelompoknya tetapi belum mendengar nama sera di panggil sampai saat sudah di kelompok ke 5..
"kelompok lima.. sera ... dhea ... rayn" aliza menyebutkan kelompok 5 siapa saja.
"HAH APA BANGET GUE KELOMPOK AKHIR?" kata sera belum menyadari siapa saja teman sekelompoknya.
"lah tumben.. lo sekelompok sama gue sama rayn ser" kata dhea menjelaskan ulang.
"hah apa coba ulang?" kata sera memastikan takut salah mendengarkan.
"lo sekelompok sama rayn" jelas dhea lagi.
"DEMI APA? GUE GA DENGER NAMA RAYN TADII! BOONG YA" kata sera sedikit berteriak, untungnya kelas sedang ramai.
"hadahh serah lo deh ser terserah" kata dhea yang sudah nyerah sama sera.
"alizahh coba gue liat kertas kelompok dong" sera memanggil aliza buat memastikan.
dan ternyata setelah di lihat, perkataan dhea tadi benar ada nama sera dan rayn di kelompok 5 alias mereka sekelompok.
"WAH ANJING BENERAN DONG?!!! AKHIRNYA AKHIRNYA GUE SEKELOMPOK LAGI HUH HAH TENANG SER TENANG"
"NAAA GUE TREMOR LIAT" sera menunjukan tangannya yang benar sedang gemeteran karena rayn,
"na kayaknya jantung gue ga baik - baik aja deh" kata sera sambil menatap depannya dengan tatapan kosong.
"ser sadar anjir gila ya lo?" nana sudah tau kebiasaan sera sedang salting dan kadang sera memang suka overreact.
"SER SINI KELOMPOK LO DISINI!" gara - gara kebanyakan melamun tidak percaya, sera tertinggal kelompoknya yang sudah ngumpul di satu meja.
"oh iya iya" sera duduk dengan kelompoknya dilanjut rayn yang ternyata ngambil kursi di sebelah sera.
rayn sudah memperhatikan sera dalam diam karena sera terlihat tidak seperti biasanya.
"ser menurut lo gimana?" tanya dhea tentang materi yang tadi sudah didiskusikan.
"ser?" panggil dhea lagi karena sera tidak menjawab.
"HAH? oh iya sorry, sorry. gue sih setuju yaa mending kayak gitu aja biar cepet terus kita semua kebagian kerja kan, sekalian deh gue yang ngedit juga gapapa" balas sera pada akhirnya.
"lagi mikirin apa ser?" tanya rayn sedkit berbisik ke sera, iya rayn merasa sera berbeda karena sekarang sera terlihat pendiam.
"apa? ohh.. itu.. eng— engga kok gue ga mikir apa apa hehe" jawab sera gugup, entah mengapa sera juga merasa dirinya sekarang ada di dalam situasi yang aneh.
"kita kerjain pulangnya aja ya pada bisakan? soalnya 5 menit lagi udah pelajaran olahraga"
.
"matt matt pinjem hp lo dong gue edit sekarang aja biar cepet" sera menawarkan diri untuk mengerjakan bagian tugasnya setelah selesai pelajaran olahraga.
"boleh nih materinya udah gue rangkum ada di grup" jawab matilda.
"oke"
sera mulai mengeluarkan skill editing nya ditemani dhea di sebelahnya.
"ser kata gue ini daunnya disini"
"tulisannya kekecilan ga dhe?"
"heh rayn jangan dulu pulang bantuin kek lo!" panggil dhea ke rayn yang sedang mengganti baju seragam olahraga ke seragam putih abunya.
"udah sampai mana emang?" rayn mendekat ke sebelah sera sambil sibuk memakai sabuk di celananya.
plakk
tanpa sadar sabuk rayn itu mengenai muka sera yang sedang fokus.
"anjir eh sorry sorry ser"
sera tentu saja kaget dia langsung memegang matanya yang terkena jepretan sabuknya rayn, untungnya sera memakai kacamata jadi sabuk itu tidak langsung terkena matanya.
"uuuu atuh gimana rayn kena sera" dhea mengompori.
"ser sorry ga sengaja"
"rayn liat rayn matanya merah" kata dhea bohongi rayn biar panik.
"sini gue liat"
KAMU SEDANG MEMBACA
10th grade's diary - eric sohn✔️
Teen Fiction"apa kita beneran ga bisa bareng ya?" perjuangan seorang cewek ter efforts yang sangat tulus seperti sera untuk mendapatkan hati seorang cowok friendly. bagaimana hasil kisah cinta sera apakah berhasil atau tidak? start: 24 december 2022 finish: 14...