19

2 1 0
                                    

Sudah 3 hari semenjak sera duduk sebangku dengan rayn, dan ya benar sikap rayn berubah gitu saja dia menjadi lebih perhatian kepada sera.

dan semenjak kejadian makanan juga sera jadi suka ikut ke kantin bersama temannya lebih baik dari pada dia diem sendirian di kelas.

"ray gue mau tidur dulu ya bangunin kalau udah ada guru" kata sera yang langsung menyamankan posisinya, harusnya sekarang pelajaran agama tetapi guru nya ntah mengapa tidak masuk ke kelas.

"sleep tight" bisik rayn pelan.

rayn menghadap ke arah sera dan tanpa disadari rayn memperhatikan detail wajah sera dengan serius.

"RAYNN ANJING SINI LO" teriak jaeyven — temen deketnya rayn.

"jangan berisik anjir cewek gue tidur" kata rayn yang tidak sengaja menyebut sera 'cewek gue'.

"halah cewek gue cewek gue, nembak aja belom" ejek jaeyven.

"berisik, dah jangan disini ngobrolnya kasian" rayn menarik jayven menjauh dari sera yang tertidur.

"h-hah? cewek gue? gue cewek lo? tahan tahan"

"eh lo denger ga sih tadi rayn ngomong apa?"

"denger.. gue shock anjir cewek gue?!"

"wah kalau sera tau parah sih dia ngereog langsung anjir sayang banget dia tidur"

.

"Halo?"

"halo iya kenapa ren?"

saat ini Sera, Nana, Kirei sedang di rumah nana karena ini hari jumat, iya hari jumat adalah jadwal mereka untuk bermain.

aniway yang tiba - tiba nelpon itu oknumnya bernama rendriasya prama.

"lo lagi dimana?" tanya rendri.

"lagi di rumah nana kenapaa?"

"ok gue kesana"

"HAH? EH NGAPAIN ANJ—"

tut

belum selesai sera ngomong, sambungan udah di potong sepihak.

"kenapa ser?" tanya dhea mulai kepo.

"MASA RENDRI BILANG MAU KESINI ANJIR NGAPAIN?" teriak sera yang pasrah kepada kelakuam rendri yang tidak bisa ditebak.

"APA - APAAN? BUKANNYA HARUSNYA IJIN KE GUE? GUE KAN TUAN RUMAHNYA?!" kata nana kesal.

"wah parah si rendri ga usah di bukain aja pintunya na" saran kirei.

"oke gue kunci sekarang"

"ASSALAMMUALAIKUM PUNTEN PAKET"

"yah telat" kata sera yang menyadari kalau itu suara rendri.

"HALAHH JANCOKK"

"anjir bawa rombongan, masuk masuk" kata nana yang akhirnya mengijinkan mereka masuk.

"ijin main"

"punten"

"mikum"

yaa ternyata yang dateng bukan cuman rendri tapi ada rafael, jayven, rendri dan ....

"ANJING KOK ADA RAYN?"

... rayn.

"ngapain kesini?" tanya dhea ketus.

"main lah, ngapain lagi mumpung ada kalian" kata rendri dengan santainya langsung masuk ke dalam rumah nana, untungnya disana lagi ga ada siapa - siapa, tapi itu juga yang jadi masalah.

"terserah lo deh" kata nana udah pasrah tapi dia tetap ikut bergabung di ruang tengah itu.

posisi duduknya gini
kirei - dhea - sera - nana
yang di depannya ada
jaeyven - ryan - rendri - rafael

selama mengobrol dan cerita - cerita tentang masing - masing, rendri sesekali mencari perhatian dan modus kepada sera, tentu saja hal ini di perhatikan oleh rayn.

"iya ser yang waktu itu gue ceritain inget ga?" tanya rendri dengan badannya yang sedikit di condongkan kedepan mendekati sera.

"yang mana weh?? lupa gue haha" sera tertawa membuat rendri gemas dan tanpa disadar tangan rendri bergerak ke arah kepala sera untuk mengelusnya dengan lembut.

"anjing"

"kebiasaan kamu minion" tawa kecil rendri.

semua nya yang melihat itu entah mengapa suasanany berubah menjadi canggung.

"ekhem, eh nanti itu deh yuk jalan-jalan gitu barengan yakannn" dhea memecahkan suasana awkard itu.

"bolehh lah tuh pake mobil gue bisa, kalau diijinin bokap sih" usul rayn.

"ohh iya ya lo ga bisa motor tapi bisa mobil haha" kata nana setengah meledek.

"ehhh biarin lah nanti yang jadi cewek gue enak ga kepanasan" kata rayn sambil menatap ke arah sera, untungnya sera sedang sibuk menuangkan minum jadi tidak menyimak obrolan mereka.

"gue penasaran, type cewek kalian gimana?" tanya kirei sedikit mengintrogasi.

"yang penting gue mah yang ceweknya bisa jadi dirinya sendiri ga jaga image" saut jayven.

"ah yang gimana aja lah" kata rafael asal.

"gue sih yang dikerudung" kata rayn sambil menunjukan smirk nya

uhukkk

sera yang sedang minum entah mengapa langsung tersedak dan tiba - tiba tenggorokannya kering gitu aja padahalkan awalnya lagi minum, untung saja tidak menyembur.

"eh ra pelan pelan" rendri langsung membantu sera mengelus punggungnya pelan, ya rendri dengan cepat pindah posisi menjadi di sebelah sera.

"rendri bangsat, awas aja"

"iya gue suka yang dikerudung salah? setidaknya kalo gue ga bener dia bisa ngajarin gue buat jadi bener" lanjut rayn dengan cepat seperti sedang menahan emosi.

"for real? dikira orang yang ga dikerudung tuh ga bener gitu?"

"yang dikerudung juga belum tentu bener elah ray" kata dhea mencoba menenangkan, sepertinya dia tau situasi ini.

"suka - suka gue lah"

"udah napa jadi pada pake emosi?"

"salah nanya dah gue"

10th grade's diary - eric sohn✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang