6

2 1 0
                                    

"eh rayn" panggil sera sambil menatapnya dengan berbinar.

"apa?"

"hmm itu... kenapa ya kita ga pernah sekelompok? males banget deh beda terus" tanya sera setelah berpikir cepat.

rayn menaro handphone nya dan langsung menatap sera yang di depannyaa.

Dan itu adalah kelemahan sera.

"ADUH ANJING KENAPA NATAP GUA NYA GITU AMATTT??????"

"iya ya kenapa... tapi ini kan udah sekelompok" jawab rayn yang masih menatap sera.

"yaa beda! baru kali ini doang??" omel sera membuat rayn tertawa.

"ya yang penting ini udah sekelompok"

"ah udahlah terserah" kata sera kesal.

"haha becanda, yaa semoga deh kelompok lain bisa sekelompok lagi" kata rayn.

"nah gitu dong!"
"eh kamu bisa main cajon kan?" kata sera mengingat waktu itu kalau rayn pernah bilang kalau dia bermain cajon.

"iyaa bisa kenapa?"

"kenapa ga masuk eskul musik aja?" tanya sera penasaran.

"ga ah males" jawab rayn.

"ayok ih masuk nanti aku juga masuk"

"gamau nanti banyak fans nya terus ngomong gini 'eh itu yang main drum siapa ya? ganteng deh'" canda rayn sambil tertawa.

"LO EMANG GANTENG RAYN ASTAGAA"

"dih pede lo?!"

"rayn ini gue udah giliran lo" kata bernard
ngasihin handphone sera ke rayn.

"oke bentar gue kirimin dulu materinya ke sera" kata rayn.

sera menyadari sesuatu kalau nomer rayn dinamain crush oleh sera.

"EH BENTAR BENTAR!!" dengan panik sera merebut handphone nya dari tangan rayn.

"kenapaa kenapa?" tanya rayn ikutan panik.

"ngga ngga! sok kirim sekarang" kata sera melihat handphonenya.

"kenapa dah?? lo namain kontak gue apa?!" tanya rayn curiga.

"ngga bukan kontak, ini ada chat" bantah sera makin panik.

"oke ini gue yang edit aja ya segini doang kan?" sera mengotak atik handphonenya.

"apa sera? kamu namain kontak aku apa?" tanya rayn masih kepo.

"apa? bentar aku lagi ngedit" sera menyibukan diri.

akhirnya rayn diam.

"nih udah giliran siapa ber?" tanya sera selesai mengedit bagian rayn.

"sini gue liat dulu" akhirnya hp sera di oper lagi ke bernard dan rayn mempunyai ide.

ting!
crush 🧏🏻‍♂️ : p

terdapat notif bar chat dari rayn.

dan ya itu benar rayn dan bernard melihat notif itu.

"EH EHH???!!" panik sera merebut kembali handphone nya.

"kata gue juga matiin dulu notif chat nya ser" kata bernard merasa canggung.

rayn cuman diam seperti sedang memikirkan apa yang sedar terjadi.

"IYA IYA BENTAR GUE MATIIN DULU" sera sangat panik.

setelah mematikan notif nya dan merasa aman, sera mengasih hp nya ke bernard lagi.

rayn? sekarang sudah mengumpat di belakang bernard seperti orang salting.

"ga liat kan ga liat kan?" tany sera lemas.

anggota lain menjawab "ga liat" tapi rayn hanya tertawa dan seluruh mukanya merah ( hanya sera yang menyadari itu ).

"rayn lo ga liat kan?" tanya sera lagi.

"nggaa ngga" kata rayn membuat sera lega.

beberapa menit kemudian sera masih merutuki kebodohannya dan rayn tiba - tiba nyeletuk membuat sera makin panik.

"ohh cukup tau gue ser, cukup tau" goda rayn.

"kan rayn.. lo liat kan?" tanya sera seperti sudah mau menangis.

"cukup tau aja deh gue mah" rayn masih menertawakan sera.

"jangan gitu rayn.."

"gapapa ser haha santai" kata rayn.

"maaf nanti gue ganti kontaknya" kata sera mulai merasa bersalah.

"udah udah gapapa" rayn mulai menenangkan sera.

"TANGGUNG JAWAB RAYN JANTUNG GUE MEROSOT KE DENGKUL!!"

10th grade's diary - eric sohn✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang