Rahasia

965 51 0
                                    

Pagi yang tenang dan sunyi, tapi tidak di dalam mansion Nakamoto. Seisi rumah besar itu dihebohkan dengan suara teriakan dari si tuan muda kedua. Semua penghuni rumah itu dikumpulkan diruang keluarga. Suasana dingin mencekam karna sang kepala keluarga sedang dikuasai oleh amarah yang membuat orang2 disekitarnya ketakutan. Ketiga anaknya sudah menangis terisak sejak ditemukan orang tuanya dikamar.

Kenapa tiga? Ya mereka pagi2 dihebohkan atas hilangnya tuan muda ketiga mereka. Renjun yang bangun pertama kali tidak menemukan sosok adiknya.

"Sudah nak, jangan nangis lagi. Nana pasti ketemu. Coba kalian ingat2 lagi, apakah nana ada pamit keluar?"

"Nana gak ada pamit baba, injun takut nana kenapa2. Belakangan kondisinya kurang baik"

Sang kepala keluarga akhirnya ikut membantu menenangkan ketiga anak manisnya itu. Dia juga memerintahkan seluruh bawahannya untuk mencari anak ketiganya. Selang beberapa saat salah satu pengawal mereka memberitahukan bahwa dia sudah menemukan jaemin.

Mereka langsung menuju ke ruangan yang ditunjuk oleh pengawal tadi.

"Ruang bawah tanah?" Ucap xiaojun.

"Benar tuan muda. Tuan Muda jaemin ada didalam bersama keempat serigala kesayangannya. Saya tidak berani mendekat karna serigala2 itu ingin menyerang saya"

"Baiklah. Kembalilah ketempat mu bekerja dan terimakasih" ucap yuta.

Mereka membuka pintu ruangan gelap itu. Yuta menyalakan salah satu lampu disana agar sedikit lebih terang. Terlihat bekas ceceran darah mengering dilantai hampir memenuhi seluruh ruangan. Disudut ruangan terlihat kumpulan serigala2 dan sosok yang menghebohkan seluruh penghuni mansion.

Terlihat jaemin sedang tertidur diatas salah satu serigalanya. Wajahnya terlihat tenang dan sangat imut menurut saudara2nya. Meskipun wajah itu terdapat banyak bercak darah. Kaos putih polosnya pun sudah berubah warna menjadi merah dibeberapa tempat.

Salah satu serigala mendekati xiaojun dan mendusalkan kepalanya dikaki xiaojun. Sedangkan 3 lainnya hanya menunduk takut dengan tatapan tajam yang diberikan oleh yuta.

"Hyung, jangan menakut-nakuti mereka. Jika nana tau, dia bakal merajuk padamu"

"Baba benar dad, lihatlah yang satu itu sampai mengadu pada ojun ge. Hahaha" ucap shotaro gemas melihat tingkah peliharaan mereka itu.

Kemudian pandangan mereka jatuh pada sosok yang masih asyik dengan mimpinya itu.

"Dasar bayi, kalo udah capek main ya langsung tidur. Gak mikirin lagi badan nya sudah dibersihin apa gak. Hah... injun heran dad, wajah semanis dan sepolos itu kenapa memiliki jiwa membunuh yang sangat kuat. Bahkan dari kami ber12, nana yang paling sadis"

"Daddy pun gak tau. Sabar aja, mungkin suatu saat dia bakal terbuka sama kalian. Intinya jangan pernah dipaksa ya, biar dia sendiri yang ceritain masa lalu kelamnya"

Anak2nya mengangguk paham. Yuta mendekati jaemin yang masih menyamankan tidurnya itu. Serigala yang dia tiduri pun seakan tidak masalah dengan beban tubuh tuannya yang ada diatas nya itu.

"Kalian pergilah, cari perawat kalian. Kalian harus mandi. Setelah itu sarapan. Karna siang nanti ada latihan untuk kalian. Kalian harus bisa menjaga nana jadi kalian harus menjadi kuat. Okey"

Yuta mengelus kepala serigala2 itu satu persatu. Setelah jaemin diangkat ke gendongan yuta, serigala2 itu langsung pergi sesuai perintah yuta. Tak lupa mereka mendusal pada anak2 yuta yang lain. Seperti mengucapkan selamat pagi pada mereka.

"Ayo ke kamar. Kalian bisa tidur lagi. Hari ini sekolah diliburkan. Baba tolong siapkan baju ganti nana ya, kita bersihkan dulu badan bayi besar kita ini"

Si Manis Yang Kejam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang