Nana Lelah

834 53 4
                                    

Setelah mereka dirawat intensif selama 3 hari, akhirnya Renjun dan Jaemin diperbolehkan untuk pulang. Para orang tua juga sudah bisa pulang. Tapi mereka tidak diizinkan menjalankan misi dalam waktu dekat.

Pagi ini Renjun merengek ingin ikut pergi ke sekolah. Padahal sang ayah belum mengizinkan anak angkat kedua dan ketiganya pergi kemana-mana.

"Ayolah dad, injun boleh kan sekolah hari ini? Injun bosen banget di Mansion terus" ucap Renjun.

"Geli gue liat dia ngerengek gitu" ucap Xiaojun.

"Adek lo itu ge" saut Shotaro.

"Nana mau kemana?" Tanya Xiaojun saat melihat Jaemin berpakaian rapi.

"Lo gak liat gue pake apa? Gitu aja masih nanya" ucap Jaemin dingin.

"Na, gak boleh gak sopan, gitu2 dia...." ucap Shotaro.

"Gue sarapan di kantin aja. Gue duluan" ucap Jaemin memotong perkataan Shotaro.

Semenjak pertengkaran mereka berempat di rumah sakit waktu itu, Jaemin semakin menutup diri dari keluarganya. Ia hanya akan menjawab celotehan Renjun, ayah ataupun ibunya. Itupun hanya dibalas sekedarnya saja.

"Dad, Nana,,,,," gumam Renjun.

"Ikutin adekmu ya ge, jangan biarin dia sendirian" ucap Yuta lalu menghela nafas panjang.

Renjun mengejar Jaemin yang sudah masuk ke mobil pribadinya. Yaps, Jaemin bahkan berangkat mengendarai mobil sendiri.

"Tungguin gue, gue bareng sama lo ya Na. Plisssss!!!" Ucap Renjun dengan aegyo.

"Naik" balas Jaemin singkat.

Renjun langsung masuk ke mobil. Mobil sport silver itupun melaju meninggalkan mansion Nakamoto.

"Lo masih marah ya sama Ojun ge dan Taro?" Tanya Renjun hati2.

"Gak" balasnya singkat.

"Sampe kapan lo bakal dingin kayak gini Jaem?"

"Biasa aja"

Renjun tidak menanyakan hal lain lagi. Ia memilih diam. Ia memandang keluar jendela mobil.

Masih teringat jelas diingatannya saat Jaemin tiba dipanti. Sosok mungil yang dipenuhi dengan lebam dan luka. Tidak ada kata satupun yang ia keluarkan saat tiba disana. Bahkan saat itu Renjun mengira Jaemin itu tuli dan bisu.

Hingga saat Renjun sakit dan ternyata memiliki panic attack itulah baru Jaemin mulai banyak bicara. Dengan perubahan Jaemin, bukan berarti mereka tau sakit Jaemin. Tidak, mereka baru tau beratnya hidup yang Jaemin jalani saat kecil ketika mereka sudah diangkat menjadi anggota keluarga Nakamoto.

Tapi, karna kambuhnya penyakit Renjun kemarin membuat Jaemin kembali ke sosok yang dulu lagi. Sosok yang dingin dan tak tersentuh.

Brak,,,

"Kamchagi,,,, astaga bocah itu" ucap Renjun kaget karna Jaemin membanting pintu mobilnya.

Karna terlalu larut dalam lamunan, Renjun tidak sadar jika mereka sudah sampai disekolah.

Jaemin berjalan mengabaikan keberadaan Jeno dan Haechan yang menyapanya. Haechan melihat Renjun berjalan dibelakang Jaemin dengan wajah sendu.

"Lo kenapa dah? Gak dikasih duit jajan lo sama daddy Atuy?" Ucap Haechan menggoda Renjun.

"Gue lagi gak mau ribut sama lo ya Chan. Mending minggir dah, Gue mau susulin adek gue dulu" ucap Renjun.

"Mereka kenapa Jen?" Tanya Haechan pada Jeno.

Si Manis Yang Kejam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang