Nana Kembali

1K 42 0
                                    

Suasana tenang mengawali pagi keluarga Nakamoto yang sedang sarapan. Terlihat tuan muda kedua Nakamoto enggan memakan makanannya karna sejak awal mereka mulai sarapan, makanan itu hanya diaduk-aduk saja olehnya.

"Injun, dimakan ya makanannya. Kamu harus tetap sehat agar bisa jagain nana. Kamu gak mau kan ketika nana bangun terus jadi sedih gara-gara lihat injun gegenya semakin kurus" tegur sang nyonya besar Nakamoto itu dengan lembut tapi diliputi kesedihan.

"Ba, kapan ya nana mau bangun? Kami pengen minta maaf. Andai kami gak maksa dia buat cerita waktu itu, pasti dia masih sama kita disini. Makan bareng, bercanda, dia masih bermanja sama injun dan yang lain juga" ucap renjun sambil menunduk dan menggigiti kukunya.

"Injun, jangan jadikan kukumu sebagai pelampiasan. Nana paling gak suka lihat kita nyakitin diri sendiri kalo kamu lupa" cegah si sulung mengambil tangan adiknya yang mulai mengeluarkan darah karna digigit olehnya sendiri.

"Injun takut ge, injun takut nana gak mau kembali karna gak mau ketemu kita lagi" ucap renjun menangis karna rasa bersalah.

Sudah terhitung 1 minggu berlalu sejak kejadian jaemin bercerita tentang masa kecilnya yang kelam. Sejak itu pula jaemin belum sadarkan diri dari komanya. Jeno yang diberitahu jika sang kekasih komapun sempat tak sadarkan diri dimansion Jung. Teman2nya yang lain pun tak kalah syok waktu mendengar kabar itu dari orangtua mereka.

Mereka secara bergantian menjenguk jaemin dimansion Nakamoto. Sesuai perintah dokter Lee atau bubu taeyong, jaemin dirawat dimansion bukan di RS. Hal ini agar lebih aman dari musuh mafia mereka.

"Na, kapan lo mau bangun nya. Taro sedih liat lo kayak gini. Lo bosen ya main sama taro? Lo gak mau main sama taro lagi?.." ucap si bungsu Nakamoto itu sambil memeluk kakaknya.

"Hyung tau, injun ge gak mau makan belakangan. Dia merasa bersalah banget udah bikin hyung kek gini. Jari tangannya udah banyak perban karna luka abis digigitnya. Ojun ge juga makin kurus. Mereka kangen sama hyung. Taro juga kangen hyung. Kemarin taro hampir aja mati diserempet mobil karna ngelamun..."

Shotaro berhenti berbicara ketika merasakan pergerakan dari orang yang dia peluk. Perlahan dia merasakan pelukannya dibalas. Dia tak sanggup berkata-kata, airmatanya deras mengalir karna kakaknya yang paling muda akhirnya sadar.

"Taro-yaa, hyung udah berapa kali pesan sama taro, kalo ngapa2in itu harus fokus" omel jaemin pada adiknya.

"Daddy, baba, ojun ge, injun ge. Nana hyung sadar" teriak tuan muda Nakamoto yang paling bungsu itu meneriaki penghuni mansion.

Brakk,, brukkk,,

"Nana....." perkataan kedua bersaudara itu terhenti melihat senyum manis adik mereka.

Jaemin sebenarnya sudah sadar sejak awal shotaro memeluknya. Tapi dia enggan memberitahu. Dia ingin melihat adiknya itu bercerita dan curhat padanya, dia juga ingin adiknya memanggilnya dengan sebutan hyung karna dia dan shotaro jarang berinteraksi seperti itu. Tapi ketika dia mendengar adiknya yang hampir diserempet mobil, dia gak sanggup lagi. Akhirnya dia memutuskan membalas pelukan adiknya dan menegurnya.

"Hy gege, baba, daddy" sapa jaemin dengan senyum indahnya yang mampu membuat suasana hati siapapun membaik.

"Sayang, akhirnya kamu sadar" ucap winwin sambil memeluk anak ketiganya itu.

Xiaojun dan Renjun juga ikut memeluk jaemin. Mereka sangat senang akhirnya adik mereka kembali. Sedangkan yuta hanya memandangi saja pemandangan didepannya tanpa ingin ikut bergabung. Dia mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celakanya dan mengabari sahabat2nya bahwa anaknya sudah sadar.

"Daddy kok diem aja, Daddy gak suka ya nana sadar? Daddy lebih suka nana mati ya?" Tanya jaemin yang melihat sang ayah hanya diam sejak masuk kekamar mereka.

Si Manis Yang Kejam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang