Mimpi buruk Renjun

688 45 3
                                    

Hah,,,,hah,,,,hah,,,,

Renjun terbangun dari tidurnya dengan airmata berlinang dan tubuh bermandi keringat. Dia menolehkan kepalanya ke kiri dimana ada sang adik yang tertidur lelap.

"Ternyata cuma mimpi,,,, tapi kenapa rasanya kek nyata banget kalo dia nekat bunuh diri" monolog Renjun.

Engghh,,,,,

"Injun kenapa gak tidur?" Tanya Xiaojun.

"Kebangun ge, gue mimpi buruk" balas Renjun tanpa mengalihkan perhatiannya dari Jaemin yang tertidur seperti bayi.

"Nih minum dulu. Abis itu tidur lagi ya, masih malem soalnya" ucap Xiaojun lalu menyerahkan gelas berisi air minum untuk Renjun.

Renjun menerimanya lalu menenggak isi gelas itu hingga tandas. Setelah meletakkan kembali gelas yang Renjun pakai, Xiaojun kembali tidur.

"Jangan dipikirin, mimpi itu cuma bunga tidur jadi gak usah terlalu lo inget2 ntar lo malah pusing jadinya" pesan Xiaojun sambil memperbaiki selimut yang menutupi tubuh Shotaro.

Renjun membaringkan tubuhnya kembali. Dia berbaring miring menghadap Jaemin. Mimpi yang ia alami tadi terasa sangat nyata.

Sejak kembali ke Mansion, Jaemin memang sedikit berubah. Dia sedikit lebih dingin dari biasanya. Sama persis dengan dimimpi Renjun tadi.

"Gue harap gak ada yang lo sembunyiin dari kita2 Na. Gue bener2 gak bisa kehilangan lo" batinnya sambil memeluk erat tubuh Jaemin.

"Enggghh,,,, engap Njun. Jangan erat banget, gue gak bisa nafas" protes Jaemin tapi tak ayal dia juga membalas pelukan yang Renjun berikan.2

"Nakamoto Renjun, adeknya jangan digangguin. Masih malem loh ini, jangan bikin keributan" tegur Xiaojun.

"Nee ge, cuma dipeluk aja kok" balas Renjun.

Kamar yang berisi 4 tuan muda Nakamoto itu kembali sunyi. Keempat anak angkat Nakamoto kembali menyelami dunia mimpi mereka.

Esok harinya dihebohkan dengan Jaemin yang menghilang dari Mansion. Seluruh isi Mansion panik dengan menghilangnya tuan muda ketiga mereka. Yuta memeluk sang suami agar lebih tenang.

"Gimana ceritanya sayang kok Nana bisa ilang? Kenapa semalam gak ada yang kasih tau daddy atau baba kalo Nana gak ada?" Tanya Winwin dengan raut cemas.

"Semalam masih Injun peluk, dad, baba. Tapi pas Injun bangun, dia udah gak ada dipelukan Injun lagi" ucap Renjun.

"Seingat Ojun juga emang Nana semalam tidur sama kita kok. Soalnya Ojun kebangun gara2 Injun mimpi buruk" ucap Xiaojun.

"Tenang dulu cobak. Berpikir guys berpikir. Kalo diculik kan mustahil ya, soalnya kita tuh ada di Mansion..." ucap Shotaro.

"Berarti Nana pergi sendiri dari Mansion......" ucap Xiaojun.

"Pagi all... kalian,,,,,,,"

Jaemin tidak menyelesaikan perkataannya karna tubuhnya ditubruk oleh Renjun. Dia melongo saja memandang satu persatu anggota keluarganya.

"Injun kenapa?" Tanyanya saat merasakan bahunya basah.

"Na, lo dari mana aja? Kenapa gak kasih tau gue kalo mau keluar? Lo gak kenapa2 kan ya?" Tanya Renjun sambil membolak-balikkan tubuh Jaemin.

"Gue gak papa. Gue cuma sepedaan ditaman aja kok. Taman depan Mansion kita doang loh. Kan gue udah titip pesan tadi sama dia" balas Jaemin.

Dia menunjuk salah satu penjaga pintu Mansion mereka. Sang penjaga langsung berlalu setelah ditunjuk.

Si Manis Yang Kejam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang