Maafin ya🔞

436 37 7
                                    

Karna mengikuti ide gila dari kekasih si Mark, kini disinilah Jaemin berada. Di depan pintu utama mansion besar keluarga Jung.

"Tuan muda kenapa malah berdiri disini? Kenapa tidak masuk saja, tuan muda?" Tanya salah satu pengawal yang berjaga.

"Hahahha gak papa, om. Nana cuma lagi kepikiran sesuatu aja. Ini udah mau masuk kok" balas Jaemin agak kikuk.

Ceklek,,,,

"Ehhh,,,,,, ada calon menantu bubu disini. Kenapa gak langsung masuk aja, sayang?"

Taeyong yang ingin memanggil salah satu pengawal terkejut melihat ada Jaemin yang berdiri termenung di depan pintu rumahnya. Entah apa yang sedang dilakukan calon menantunya itu.

"Emm,,, Nono ada gak, bubu?" Tanya Jaemin ragu.

"Ada kok, baru aja dia balik dari kantor abis bantuin daddy Jae nya. Langsung aja kekamarnya" ucap Taeyong.

"Hehhee Nana takut ganggu soalnya Nono pasti capek,,,," ucap Jaemin ingin beranjak pergi.

"Biasanya kalo kamu yang nyamperin, capeknya anak bubu itu pasti langsung hilang" ucap Taeyong sambil mendorong tubuh Jaemin agar segera masuk kedalam rumah.

Dengan berat hati, Jaemin pun melangkah masuk. Ia berjalan pelan menuju kamar kekasihnya.

Tok,,,,tok,,,tok,,,,

"Ada apa bubu? Nono mau istirahat. Nono lagi gak pengen diganggu" ucap Jeno dari dalam setelah mendengar pintu kamarnya diketuk.

"Nono-yaa,,,,, ini Nana, bukan bubu. Gue boleh masuk gak?" Ucap Jaemin.

Ceklek,,,

"Ngapain kesini?" Tanya Jeno.

"Anu,,,, gue boleh nginep disini gak malam ini?" Tanya Jaemin ragu sambil memainkan ujung jaketnya.

"Mansion lo kenapa?" Tanya Jeno mengangkat sebelah alisnya heran.

"Gak papa sih,,," balas Jaemin.

"Terus kenapa lo malah numpang tidur disini kalo Mansion lo gak papa?"

"Boleh gak gue masuk dulu. Gue pengen ngomong sesuatu sama lo"

Jeno menyingkir. Ia persilahkan kekasih tampan+cantik nya itu untuk masuk. Jeno lalu mengunci kamarnya kembali.

"Mau ngomong apa? Cepetan, gue mau istirahat" ucap Jeno sambil menatap Jaemin yang sedang melepas jaketnya.

"Dingin banget elah" gerutu Jaemin sambil melemparkan jaketnya ke kursi belajar Jeno lalu berbaring dan memainkan ponselnya.

"Nakamoto Jaemin,,,," Panggil Jeno setelah menyadari outfit yang dipakai kekasihnya.

Kaos oversize putih lumayan tipis dan tembus pandang dengan bagian leher yang sangat lebar sehingga mempertontonkan tulang selangka dan sebagian bahu Jaemin yang sangat menggoda. Dipadu dengan celana pendek yang nyaris tak terlihat karna tertutupi oleh bajunya itu. Membuat Jaemin terlihat sangat seksi dimata Jeno.

"Apaan?" Tanya Jaemin singkat tanpa mengalihkan atensinya dari game di dalam ponselnya.

"Lo gila ya?" Ucap Jeno spontan sambil menahan gejolak nafsu yang mulai menguasai dirinya.

"Gue kesini cuma mau minta maaf, bukannya pengen lo katain gila ya Jung Jeno!!!" Sungut Jaemin.

"Lo kesini cuma pake ginian doang?" Tanya Jeno balik ketika sedikit tersadar.

"Emang kenapa sih? Kan ketutup juga,,,," balas Jaemin.

Ia lempar ponselnya ke atas kasur. Lalu berdiri menghadap Jeno. Kaosnyapun semakin melorot dari bahunya. Membuat dada putihnya terlihat.

Si Manis Yang Kejam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang