Kasih Sayang

702 43 9
                                    

Jaemin tertidur didalam dekapan hangat kekasihnya setelah mendengarkan pidato panjang lebar dari teman2nya. Doyoung sampai harus mengusir para anak2nya agar mau meninggalkan Jaemin dan Jeno.

"Siniin tangannya, Jen. Bunda mau pasang infus dulu ke dia" pinta Doyoung sambil menyiapkan peralatan yang ia perlukan.

Jeno memperbaiki posisi tidur Jaemin agar terlentang. Lengan kirinya ia gunakan sebagai bantalan untuk kepala Jaemin.

"Sssshhh,,,,,, nono sakittt,,,,," lirih Jaemin dalam tidurnya saat Doyoung berhasil menancapkan jarum infus dipunggung tangan kiri Jaemin.

"Sssttttt,,,,, cuma sebentar aja ya sayang" ucap Jeno sambil menahan tangan Jaemin yang ingin mencabut infus ditangannya.

"Enggghh,,,, bundaaaa,,, gak mau. Nana gak mau bunda. Lepasin ya infusnya" pinta Jaemin setelah berhasil membuka matanya.

"Tidur lagi ya sayang. Udah hilang nih sakit nya" ucap Doyoung sambil menyuntikkan bius dalam cairan infus Jaemin.

"Nonooo,,,,, bunda,,,,," Jaemin kembali terlelap dengan damai setelah bius dalam infusnya mulai bereaksi.

.

.

.

"Nak, bisa ceritain ke daddy gimana bisa adek2 kalian jadi kayak gitu?" Tanya Johnny.

Saat ini Johnny, Ten, Winwin, Yuta, Taeyong, Taeil, Jungwoo, Jaehyun dan Lucas sedang duduk diruang tamu keluarga Seo bersama Xiaojun dan Hendery. Mereka sedang menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Doyoung. Taeyong dan Jungwoo tidak ikut karna menurut mereka Doyoung saja sudah bisa menangani 2 putra manis mereka.

"Ojun juga gak terlalu paham sama masalahnya, dad. Yang Ojun tau kalo perempuan2 itu mengincar mark sih. Terus mereka juga kek benci banget gitu sama Nana" balas Xiaojun sambil menikmati usapan lembut dikepalanya dari sang kekasih.

"Haechan sempet ngerusuh dikantin sih tadi. Karna kami gak terima, ya udah niatnya kami beresin mereka dirooftop. Lele sih lebih tepatnya yang beresin gadis itu. Yah daddy tau sendiri kan selama ini Lele gimana?" Ucap Hendery ikut menimpali.

"Daddy cuma takut traumanya kembali lagi, nak" Ucap Johnny menunduk dengan tatapan sendu.

Ten sangat paham dengan perasaan suaminya. Sebesar apa kasih sayang yang Johnny limpahkan untuk 3 putra angkat mereka terutama Chenle, si bungsu.

"Lo tenang aja, hyung. Kondisi mereka baik2 aja untuk sekarang. Lele bakal kita pantau lagi kondisinya besok. Kalo dia ceria lagi, mungkin masalah tadi gak terlalu berpengaruh buat dia" ucap Doyoung.

"Kalo Nana gimana bunda?" Tanya Xiaojun.

"Lukanya infeksi sih. Tapi masih teratasi asalkan gak basah, gak banyak ulah. Tugas kalian nih sebagai kakak tertua, tolong pantau dengan baik keadaan adik bandel kalian itu ya" balas Doyoung

"Haissss,,,,, kita mana bisa, bun. Yang ada kami habis sama mereka berdua. Bunda gak lupa kan sama 2 hyung mereka itu" ucap Xiaojun sambil menunjuk Renjun dan Haechan yang baru saja bergabung.

"Apaan lo ge bawa2 nama kami berdua?" Tanya Renjun dengan nada ketusnya.

"Tuh kan, ba. Liat tuh Injun selalu kayak gitu sama Ojun" adu Xiaojun pada sang ibunda.

"Injun, gak sopan nak ngomong gitu sama gege kamu. Nanti dicontoh loh sama adik2 kamu" tegur Winwin.

Xiaojun menjulurkan lidahnya mengejek Renjun karna ia merasa mendapat pembelaan dari sang ibu. Renjun mengepalkan tangannya kesal melihat kelakuan sang kakak.

"Iya2 Injun minta maaf ge" ucap Renjun.

"Lo santai aja, Njun. Tunggu 2 adik kita itu sembuh. Kita balas Dery ge sama Ojun ge" ucap Haechan menenangkan Renjun.

"Heh,,, kok ngajarin yang jelek gitu sih Echannnn,,,,, ntar kalo diikuti sama Nana sama Lele gimana, hah?" Ucap Sungchan sambil menjewer telinga kekasih hyungnya itu.

"Morkk, adek lo jahat banget sih, honey. Telinga aku sakit" adu Haechan pada Mark.

"Geli Echan sumpah. Mae, tolong anaknya dikondisikan dong. Atau minimal dibuang aja deh biar gak malu2in gitu" ucap Yangyang merasa geli dengan tingkah manja Haechan yang terkadang berlebihan menurutnya.

"Lo bener banget, Yangie. Apalagi kalo si Echan digabungin sama Nana sama Lele, fiks pengen buang ke laut rasanya" ucap Shotaro pula.

"Buang aja udah. Gue juga rela kok. Tapi Echan aja, kalo Nana sama Lele jangan. Terlalu imut untuk dibuang. Ntar dipungut sama om-om pedofil" ucap Renjun pula.

"Bully aja terus bully" rajuk Haechan lalu berjalan mendekati sang ayah dan langsung duduk dipangkuan Johnny.

"Hahaha merajuk ya anak Mae ini. Mereka cuma bercanda, sayang" ucap Ten gemas dengan anak keduanya itu.

"Echan tau kok, Mae. Echan juga gak mungkin bisa marah sama mereka. Gitu2 mereka saudara Echan juga kan?" Balas Haechan sambil memeluk erat tubuh ayahnya.

"Good boy. Anak manis Daddy pinter banget sih" puji Johnny sambil mencubit gemas pipi gembil Haechan.

Haechan tak merespon pujian sang ayah. Ia sebenarnya sudah sangat mengantuk. Namun pikirannya belum tenang karna kondisi 2 adiknya.

"Tidur gih. Semuanya udah baik2 aja. Kamu harus bangun pagi2 buat nyambut adik2 kamu" ucap Ten sambil menepuk-nepuk pelan punggung sang putra agar Haechan lekas terlelap.

"Kekamar kalian gih. Kalian juga harus istirahat. Atau mau tidur diruang keluarga aja?" Tanya Johnny.

"Emmm,,,, daddy John, boleh gak kalo kita tidur di ruang keluarga semua aja. Yangie takut" pinta Yangyang.

"Sayang,,,,,, kamu oke, nak?" Tanya Taeil khawatir.

"Yangie oke, ayah. Tapi Yangie cuma pengen nikmatin kebersamaan ini aja. Jarang2 kan bunda punya waktu buat kita kayak gini" gumam Yangyang sendu.

Hati Doyoung mencelos mendengar perkataan sang putra. Ternyata kesibukannya sebagai dokter membuat sang anak merasa terabaikan.

"Uluh2,,,, anak bunda mode manja ternyata. Sini2 kita tidur bareng yok. Kita bertiga aja atau sama semuanya?" Ucap Doyoung sambil memeluk Yangyang guna menyalurkan kasih sayang yang ia punya.

"Daddy John, gak jadi tidur diruang keluarganya. Yangie mau tidur sama ayah sama bunda aja. Boleh, kan?"

Yangyang sangat senang saat sang ibu memeluknya seperti ini. Rasanya dunia terasa sangat damai dan aman bagi Yangyang.

"Terus Kun ge gimana, baby?" Protes Kun yang sejak tadi tidak bersuara.

"Kun ge tidur bareng uncle Alin dulu ya. Malam ini aja" pinta Yangyang dengan mata puppy eyes nya.

"Baiklah2. Injun sayang, kamu tidur sama baba sama ayah aja ya malam ini. Gege mau nemenin Kun dulu" ucap Guanlin.

"Oke lah demi kedamaian bersama, Injun ngalah kali ini" ucap Renjun lalu mendekap erat tubuh sang ibu.

"Kenapa pula anak2 lo harus ikut bikin ulah? Untungnya anak2 gue udah terlatih ya meskipun dia sempet mengalah dan relain anak2 lo buag lukain dia. Tapi gue gak bakal diem aja. Bakal gue selesein masalah kita. Cukup lo sentuh anak sahabat gue sekaligus calon mantu gue. Gak ada ampun lagi buat lo, jalang"




TBC

Si Manis Yang Kejam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang