Baekhyun berada di kantornya pada pagi hari tidak seperti biasanya, bukan karena ia sedang rajin, hanya saja saat pertama kali ia bangun dari tidurnya, hal pertama yang terjadi adalah Baekhyun terbangun di dalam dekapan Chanyeol, bahkan pria itu bertelanjang dada, dan masih dapat Baekhyun rasakan bagaimana nafas hangat pria itu yang mengenai wajahnya pagi tadi karena posisi mereka saling berhadapan
"Aku bisa gila!"
"Tua...
Dooyoung yang akan berbicara pada Baekhyun mendadak berhenti karena pelototan bos mungil tersebut
"Batalkan meeting siang ini, aku ada urusan dan harus ke suatu tempat."
Baekhyun melihat jam tangannya yang terdapat tanggal disana, dan Baekhyun menyadari sesuatu jika ia harus pergi pada suatu tempat yang wajib ia datangi setiap tanggal empat belas april
"Tapi Tuan...
"Kau mau aku memecatmu!? Bicara sekali lagi kupatahkan lehermu!!"
"Jung Jaehyun!"
Langkah Baekhyun berhenti setelah mendengar nama pria yang sangat ia kenal bahkan ia benci, bagaimana bisa Dooyoung sialan ini menyebutkan nama yang bahkan Baekhyun tidak mau dengar di telinganya dan Dooyoung tahu itu!
Baekhyun menoleh dengan delekan matanya
"Jung Jaehyun datang ke rumahku kemarin malam dan mengancamku Tuan."
"Apa katanya?" Baekhyun berucap tenang
"Dia akan membunuhku jika tidak dipertemukan dengan Tuan, atau bahkan Jung Jaehyun akan menemui Tuan Park Chan....
"Untuk apa!?"
Dooyoung terlonjak mendengar bentakan Baekhyun, kepala Dooyoung menunduk takut, bahaya jika Baekhyun sudah berada di dalam amarah yang membludak
"Aku tidak tahu Tuan."
"Bilang padanya untuk menemuiku setelah aku selesai dengan urusanku, kau bisa kirimkan alamatnya padaku Dooyoung."
"Baik Tuan."
Dan Baekhyun melangkah menuju ruangannya
.
.
.
Baekhyun tampak berdiri di hadapan sebuah pusara megah bertuliskan nama Shin Hera, tak lupakan Baekhyun menyimpan sebuah buket bunga di atas pusara megah itu
Wanita ini adalah penyelamat keduanya setelah ibu Chanyeol, wanita ini yang menampung Baekhyun selama hidup susah di Seoul seorang diri, entah bagaimana Baekhyun bisa bertemu dengan wanita ini secara tiba - tiba saat ia sedang kebingungan mencari tempat tinggal yang murah
Saat itu Baekhyun terlalu malu jika harus kembali ke Ilsan dimana rumah Chanyeol berada
"Aku bukan orang jahat, kau tampak kesulitan." Itulah kata pertama Hera padanya
Baekhyun yang sudah tidak punya jalan lagi akhirnya ikut dengan Hera, wanita itu memberi Baekhyun makanan enak dan membiarkan Baekhyun menginap di rumahnya selama yang Baekhyun mau, ternyata masih ada di dunia ini manusia berhati malaikat seperti Hera
Padahal usia Hera masih cukup muda, namun perempuan itu rela menampung Baekhyun
Dan saat Baekhyun mencapai kesuksesannya, ia membelikan sebuah rumah untuk Hera namun setahun kemudian Hera meninggal dunia karena gagal jantung yang wanita itu alami dan hari itu atau tepatnya hari ini adalah hari paling menyakitkan bagi Byun Baekhyun
"Aku datang, seperti biasa."
Sepertinya ini lah Baekhyun selama tiga tahun terakhir, mengunjungi makam Hera yang sudah seperti keluarga baginya
"Apa aku bisa melakukan semuanya sendiri?" Tanya Baekhyun selagi menatap pusara Hera
Hembusan angin menerpa wajahnya dan Baekhyun menganggap jika hal itu adalah jawaban Hera, jika wanita itu mempercayai Baekhyun, itulah kenapa Tuhan mengambil Hera begitu cepat karena Baekhyun mampu melangkah dengan kakinya sekarang, Baekhyun ada sampai saat ini pun sudah menjadi suatu kemampuan yang luar biasa
"Kalau begitu, aku pamit, aku akan datang lagi."
Baekhyun membungkuk kecil dan pergi dari sana, matanya melihat pada ponsel pintarnya, dimana Dooyoung sudah mengirimkannya pesan jika pria bernama Jung Jaehyun itu ingin menemuinya di sebuah hotel mewah di pinggir kota
Pria mungil itu mulai memasuki mobil mewahnya dan melajukan mobilnya menuju tempat pertemuannya dengan pria yang bernama Jung Jaehyun
Waktu perjalanan dihabiskan selama empat puluh menit ditambah jalanan sedang padat jadi Baekhyun sampai sedikit terlambat tanpa rasa bersalah
Hal pertama yang Baekhyun lihat saat pertama memasuki sebuah ruangan yang berada di dalam hotel itu adalah...
Kosong!
Hanya ada Jaehyun disana, tengah duduk seraya menyesap minuman beralkohol yang berada di atas meja, bahkan di ruangan itu hanya ada satu meja makan, yaitu tempat Baekhyun dan Jaehyun duduki
"Kau menyewa tempat ini?"
"Hmm, bagaimana? Kau suka? Hyung?"
Baekhyun mendelik tidak suka saat Jaehyun memanggil dengan sebutan Hyung
"Bukankah kita memang memiliki darah yang sama? Meskipun tiri?"
Ah! Tentang Jung Jaehyun ini, adalah adik tiri Baekhyun dari ayah yang berbeda, Miran bercerai dengan ayah Baekhyun saat Baekhyun berusia lima tahun dan menikah lagi tak lama kemudian dengan ayah Jaehyun, dan membuang Baekhyun saat Baekhyun berumur enam tahun karena ayah Jaehyun tidak mau memiliki anak yang bukan dari keturunannya
Dan dengan teganya Miran membuang Baekhyun! Jika mengingat itu, Baekhyun rasanya sangat amat emosi
"Berhenti basi - basi! Kenapa kau ingin bertemu denganku?"
Baekhyun mendudukan dirinya tepat di hadapan Jaehyun, seorang pelayan menuang minuman beralkohol yang sama dengan milik Jaehyun pada gelasnya
"Sudah aku katakan, aku tidak suka melihatmu bahagia." Ujar Jaehyun enteng seolah tanpa beban
"Lalu?"
Baekhyun pun tak kalah santai dan tenang, pria mungil itu mulai meneguk minuman tersebut dalam sekali tegak, dan pelayan sebelumnya pun kembali menuangkan minuman pada gelas Baekhyun
"Kau pasti berpikir jika aku merencanakan sesuatu padamu."
Baekhyun tersenyum elegan___
"Kau tahu pikiranku Jaehyun! Tapi kau pun tahu, kau tidak akan bisa menang dariku!"
Jaehyun pun melakukan hal yang sama pada Baekhyun, tersenyum dengan elegan dan menyesap minumannya
"Berhenti berusaha Jaehyun, aku bahkan tidak merasa terancam berada di dekatmu." Ujar Baekhyun lagi dengan seringaiannya
"Aku tahu, tidak ada seorang pun yang bisa mengontrolmu kecuali Park Chanyeol."
"Kau terlalu banyak bicara Jaehyun!"
Jaehyun tampak melihat jam tangannya, dan kembali tersenyum, matanya menatap Baekhyun dengan intens, sesekali menjilat bibirnya yang basah akibat minuman miliknya
"Apa minuman itu sudah bekerja?"
Baekhyun terbelalak dengan apa yang Jaehyun katakan, ternyata Baekhyun sudah sangat ceroboh saat ini, pantas saja kepalanya mulai terasa pening dan matanya seperti berkunang - kunang ternyata Jaehyun memasukan sesuatu pada minuman itu
"Bajingan!"
Setelah kata umpatan itu Baekhyun lontarkan, keseimbangan Baekhyun menurun dan kesadarannya pun hilang, sehingga kini Baekhyun tampak terkulai lemas dengan kepala yang berada di atas meja
"Bereskan dia!"
To Be Continue...