Sudah hampir seminggu Chanyeol berada di kamarnya karena sedang proses pemulihan, luka di bahunya sudah cukup kering, hanya saja luka di perutnya terkadang masih terasa berdenyut nyeri meski hanya sedikit
Sesaat Chanyeol tengah mengesap secangkir teh di pagi hari, seseorang mengetuk pintu kamarnya dan terdengar suara kepala Jang dari luar sana
"Masuk."
Kepala Jang memberikan beberapa berkas pada Chanyeol dan terdapat sebuah foto disana
"Ini berkas yang anda minta Tuan dan juga untuk pria bernama Jaehyun, dia harus menjalani proses rehabilitasi sebelum di penjara."
Chanyeol mengangguk____
"Baiklah kau boleh pergi."
Chanyeol melihat berkas yang diberikan kepala Jang padanya, berkas itu adalah penyelidikannya terhadap Miran, ibu Baekhyun, yang ternyata perempuan itu memang dinyatakan gila karena ditinggalkan oleh Jaehyun dan ayah Jaehyun, sehingga Miran hidup miskin seorang diri, namun Miran pernah melihat Baekhyun pada sebuah Televisi toko dan wanita itu berniat mencari putranya namun gagal
Perempuan itu kini sudah berada di rumah sakit jiwa di Ulsan
Dan untuk Jaehyun..
Pria itu tengah menjalani proses rehabilitasi sebelum di penjara, karena diketahui pria itu memakai terlalu banyak narkoba akibar stress sehingga otaknya terganggu, dan juga Jaehyun telah mencuri sejumlah uang yang sangat besar dan itulah sebabnya Jaehyun bisa menyewa ruangan di dalam hotel mewah, dan satu lagi Jaehyun dijatuhi hukuman penjara dengan pasal percobaan pembunuhan
Chanyeol dapat bernafas lega setelah mendengar kabar ini dari kepala Jang, pria yang hampir memasuki setengah abad itu melakukan pekerjaannya dengan sangat baik
"Tuan Park berada di dalam." Chanyeol mendengar suara lagi dari arah luar kamarnya, dan suara selanjutnya entah kenapa membuat sebuah kurva melengkung ke atas di wajahnya
"Baiklah."
Ceklek
"Chanyeol?" Terlihat kepala Baekhyun yang menyembul di pintu kamar Chanyeol, kemudian Baekhyun memasuki kamar Chanyeol dan menutup rapat kembali pintu tersebut
"Aku membeli buah yang sangat premium untukmu." Baekhyun memperlihatkan kantung yang ia bawa, dan Chanyeol hanya bisa merotasikan matanya malas
"Bahkan buah yang kau bawakan kemarin belum habis."
"Ini berbeda."
Baekhyun menyimpan kantung itu di atas meja yang berada di kamar Chanyeol, kemudian berjalan mendekati Chanyeol yang terduduk di atas ranjang, Baekhyun pun mendudukan dirinya di ranjang milik pria itu, dan Baekhyun memberikan senyuman manisnya
Entah kenapa sejak Chanyeol masuk rumah sakit, Baekhyun seperti menjadi seseorang yang berbeda, pria mungil itu sering tersenyum tulus, dan bahkan memperhatikan Chanyeol sampai hal terkecil, Chanyeol hanya menganggap jika Baekhyun melakukan itu semua karena merasa bersalah dan juga rasa terima kasih Baekhyun pada si pria jangkung
"Apa masih sakit?" Tanya Baekhyun
"Kau tidak perlu berlebihan Baekhyun! Aku tidak mati, aku tahu kau terpaksa melakukan ini semua untukku, mulai sekarang bersikaplah seperti biasa!" Ujar Chanyeol dingin dan tegas
Senyum di wajah Baekhyun hilang berganti dengan wajah bingung namun ada sedikit tidak suka pada wajahnya
"Memangnya aku melakukan apa sampai kau berpikir aku berlebihan?"
"Setiap hari kau datang kesini dan merawatku, menurutku itu sudah sangat berlebihan untuk sebuah rasa bersalah, aku tahu bagaimana dirimu Byun Baekhyun, kau....
"Apa yang kau tahu?" Baekhyun masih bertanya dengan nadanya yang biasa, tidak ada penekanan, hanya bertanya
"Berhenti berpikir seperti itu Chanyeol, aku minta maaf telah memotong ucapanmu tapi aku melakukan ini bukan karena rasa bersalah." Baekhyun berucap lagi
"Lalu?"
"Aku peduli! Aku peduli padamu."
Mungkin itu jawaban paling masuk akal yang bisa Baekhyun berikan pada Chanyeol, karena apa yang ia rasakan benar - benar membuat kinerja otaknya menjadi kacau, setiap hari ia selalu memikirkan Chanyeol dan harus melihat bagaimana kondisi pria jangkung itu setiap harinya
"Jadi.. Jangan larang aku untuk menemui bahkan merawatmu."
.
.
.
Baekhyun tampak dengan hati - hati mengeramasi rambut Chanyeol, karena luka perut Chanyeol belum boleh terkena air oleh karena itu Chanyeol memilih hanya melakukan keramas saja, sebenarnya Chanyeol bisa melakukannya sendiri namun Baekhyun bersikeras untuk mengeramasi rambut Chanyeol
"Kau tahu apa yang Eomma katakan kemarin malam?" Tanya Chanyeol dengan kepala yang menengadah ke atas guna melihat wajah Baekhyun
"Aku harus menikah."
Gerakan tangan Baekhyun terdiam sejenak namun kembali melakukan kegiatannya
"Lalu? Apa kau sudah menemukan seseorang yang akan kau nikahi itu?"
"Eum, Eomma mengenalkanku pada seorang wanita, anak dari penanam saham terbesar di perusahaanku dan aku akan bertemu dengannya besok untuk membicarakan tentang pertunangan." Tidak tahu apa yang membuat Chanyeol menceritakan hal ini pada Baekhyun
Baekhyun mulai menyiram rambut Chanyeol dengan air sampai rambut pria tampan itu bersih dan berkilau layaknya dari salon
"Arraseo, semoga besok berjalan dengan lancar Park Chanyeol, dan aku akan menyiapkan bajumu dulu." Baekhyun memberikan senyuman termanisnya dan beranjak keluar dari kamar mandi karena Chanyeol sudah selesai keramas
...
"Yak! Byun Baekhyun!"
Baekhyun terkejut karena suara bentakan Chanyeol saat pria mungil itu sedang menyiapkan baju di walk in closet
Baekhyun hanya diam saat Chanyeol berjalan cepat mendekatinya, pria itu mengukung tubuh Baekhyun pada sebuah lemari kaca disana, dan tentu saja Baekhyun sangat amat bingung
"Ada apa?" Tanya Baekhyun dengan nada pelan karena takut, terkejut juga bingung
"Kau berharap aku menemui perempuan itu!? Maksudku! Kau membiarkan aku menikah dengan wanita yang bahkan aku tidak kenal dan aku tidak suka!?"
Alis Baekhyun menukik___
"Jika kau tidak suka kau bisa menolaknya Chanyeol, lagipula aku tidak punya keberanian untuk berbicara pada Eomma jika kau tidak mau menikah dengan wanita itu."
Baekhyun sungguh dibuat bingung dengan sikap Chanyeol sekarang!
"Aish!!"
Chanyeol memukul meja kayu megah miliknya, wajahnya memerah marah dan kepalan tangannya pun dapat Baekhyun lihat sangatlah kencang, posisinya menjadi membelakangi Baekhyun, seolah enggan memperlihatkan wajahnya pada si pria mungil
Dua menit___
Empat menit___
Enam menit___
Grep
Baekhyun memeluk Chanyeol dari belakang___
"Aku tidak tahu apa yang kau inginkan Chanyeol, dan aku memang tidak punya hak apapun, tapi jika aku bilang aku melarangmu untuk pergi ke pertemuan itu, apa kau akan tetap pergi?" Ujar Baekhyun pelan seraya mengelus dada telanjang Chanyeol
Dan di detik ke lima Chanyeol berbalik dan meraup bibir Baekhyun, kembali mengukung pria mungil itu pada lemari kaca seraya memperdalam ciumannya
Ini yang Chanyeol mau dari Baekhyun! Yaitu menahannya agar tidak bertemu dengan wanita manapun
To Be Continue...