"Eumhh~~"
Baekhyun perlahan membuka matanya, pening mulai terasa pada kepalanya dan tangan serta kakinya pun sulit digerakkan, dan ternyata kedua tangan dan kakinya terikat, dengan posisi Baekhyun terduduk pada sebuah kursi meja rias kamar hotel
Tubuhnya pun tidak memakai apa - apa yakni bertelanjang dada namun masih menggunakan celana
"Sudah sadar?"
Plak
Rasa panas menjalar pada pipi sebelah kanan Baekhyun karena tamparan keras Jaehyun
"Apa yang kau lakukan bajingan sialan!?"
"Oh! Kau masih berani marah!?"
Plak
Sekali lagi pipi kanan Baekhyun terkena tamparan keras sehingga memerah padam, Jaehyun mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menampar Baekhyun!
"Aku sudah muak Byun Baekhyun! Bukan! Maksudku, Hyung."
"Apa yang kau inginkan dariku Jaehyun?" Nada Baekhyun mulai terdengar biasa tidak ada unsur membentak
"Apa aku harus membunuh ibuku sendiri?"
Baekhyun menampilkan wajah kebingungan, bukankah ibunya kini hidup bahagia dengan Jaehyun dan ayah Jaehyun
"Apa maksudmu?"
"Aku disiksa, ditampar, bahkan ditendang oleh ibuku sendiri, Tapi apa yang ia katakan membuat aku lebih muak! Ibuku sendiri mulai membandingkan aku denganmu Byun Baekhyun! Bahkan juga ayah turut menghinaku jika aku adalah pengangguran tidak berguna dan menyesal telah membuangmu!"
Baekhyun semakin tidak mengerti dan Jaehyun sudah seperti orang gila!
"Aku membencimu Byun Baekhyun!"
"Berhenti Jaehyun! Ingatlah jika akulah yang seharusnya berkata seperti itu, aku dibuang oleh ibuku sendiri saat aku masih kecil! Dan seharusnya aku yang bertanya kenapa harus kau dan ayahmu yang merebut kebahagiaanku dengan tiba - tiba datang ke kehidupanku!?"
Plak
"Jangan berkata seolah kau yang tersiksa Baekhyun!"
Baekhyun menutup matanya, pipinya sudah mati rasa karena ditampar di tempat yang sama, bahkan sudut bibirnya sudah mengeluarkan sedikit darah
"Aku sangat amat membencimu Hyung!" Ujar Jaehyun lagi sebelum mengeluarkan sebuah pistol dari dalam kantungnya dan mengarahkannya pada dahi Baekhyun
"Aku selalu berharap kau mati!"
"Apa jika aku mati akan ada yang berbeda?"
Alis Jaehyun menukik, bertanya - tanya tentang apa maksud dari ucapan Baekhyun
"Kau akan selalu kalah dariku Jaehyun-ah, meskipun kau membunuhku kau akan selalu menjadi Jung Jaehyun yang seperti ini, tidak ada yang berubah! Karena disitulah tempatmu, tepat di bawahku!"
Perkataan Baekhyun berhasil membuat Jaehyun semakin naik pitam, urat wajah dan tangannya tampak menimbul keluar
Jaehyun sangat marah!
Namun Jaehyun tertawa keras sehingga membuat Baekhyun terkejut bukan main, Jaehyun ternyata sudah benar - benar gila saat ini dan Baekhyun bisa saja terbunuh oleh orang yang sudah tidak waras ini
"SIALA....
BRAK
tendangan pintu terdengar memekakkan telinga, dapat Baekhyun lihat Chanyeol berjalan cepat ke arahnya dengan rahang mengeras, pria jangkung itu marah besar dan Baekhyun bisa melihat dari tatapan matanya yang tajam dan menyalang
"Siap...
Kedua kalinya ucapan Jaehyun terpotong oleh Chanyeol, namun kini karena Chanyeol meninju wajah Jaehyun sampai tubuh pria berkulit putih itu menabrak lemari di belakangnya
Tatapan mata Chanyeol berubah menjadi lembut bercampur khawatir kala melihat Baekhyun
"Kau baik - baik saja?"
Baekhyun mengangguk___
Namun saat Chanyeol tengah membuka ikatan pada tangan Baekhyun, Chanyeol melupakan suatu hal, jika Jaehyun memegang sebuah pistol dan melayangkan dua peluru pada Chanyeol, tepat mengenai bahu dan perut pria jangkung itu
Namun tembakan ketiga gagal karena Jaehyun sudah diringkus oleh pesuruh Chanyeol, dua pria berbadan besar suruhan Chanyeol itu membawa Jaehyun keluar kamar
"Chan..Chanyeol kau...
"Diamlah! Aku akan membawamu dari sini!"
Chanyeol rela tertembak demi menyelamatkan Baekhyun!
Setelah ikatan terlepas Chanyeol membuka jaketnya dan dipakaikannya pada tubuh Baekhyun yang bertelanjang dada, dan membawa Baekhyun ala bridal style menuju mobil Chanyeol yang sudah menunggu di lobi
"Ke rumah sakit!" Titah Chanyeol pada supirnya
"Chanyeol darahmu banyak sekali!" Baekhyun melihat kemeja putih Chanyeol sudah penuh dengan darah yang menembus dari kulit pria itu dan Chanyeol kini hanya tersenyum ke arah Baekhyun
"Aku tidak apa, yang penting kau selamat."
"Bisakah kau lebih cepat menyetir!?" Baekhyun membentak supir Chanyeol tersebut dengan wajah memerah menahan tangis karena melihat Chanyeol yang sudah melemas
"Tahan sebentar eoh? Kita hampir sampai."
Chanyeol tersenyum dan mengangguk lemas, kepalanya pria itu sandarkan pada bahu Baekhyun dan Baekhyun tidak tahu harus melakukan apa saat ini, ia tidak punya pengalaman cara menangani seseorang yang tertembak
"Tekan luka Tuan Park menggunakan kain - kain ini Tuan Byun."
"Kenapa tidak bilang sedari tadi bodoh!?"
Baekhyun mengambil kain - kain itu dan menekan luka Chanyeol yang berada di daerah bahu dan perut, dan Baekhyun dapat bernafas lega karena rumah sakit sudah terlihat oleh mata kepalanya
Dapat Baekhyun lihat pula Chanyeol yang sudah menutup matanya namun masih bernafas memburu
"Tetaplah sadar Park Chanyeol! Kumohon!"
To Be Continue....
Mungkin ceritanya klise tapi semoga suka yaa ❤