Mata bulat itu menatap dengan intens mata sabit di hadapannya, seolah tersirat sesuatu disana
"Jika sudah sampai kabari aku hm?"
"Tidak bisakah kau ikut? Aku akan membayar semua kerugianmu Baekhyun."
Benarkah yang berbicara ini adalah Park Chanyeol? Kenapa manusia dingin ini banyak memelas? Membuat Baekhyun ingin tertawa karena gemas saja
"Tidak bisa, jadi kabari aku saja ya."
Lihatlah wajah muram Chanyeol itu, sangat asing bagi Baekhyun, sebab bukan muram biasa, tapi lebih ke merajuk dengan sangat menggemaskan, seperti anak kecil yang minta dibelikan sebuah permen
"Baiklah, jaga dirimu."
"Hanya empat hari Chanyeol."
"Hmm."
Baekhyun pun memberikan sebuah pelukan hangat untuk Chanyeol sebelum pria itu benar - benar pergi, memberikan elusan pada punggung lebar Chanyeol lembut, dan tak lupakan sedikit kecupan pada pipi si pria jangkung
"Tidak cium aku di bibir?"
Chup
"Sudah, sekarang kau harus pergi sebelum tertinggal pesawat."
Chanyeol mengusak rambut kekasihnya sebelum pergi dari hadapan Baekhyun, sebenarnya Baekhyun bisa saja ikut dengan Chanyeol hanya saja ada satu meeting penting yang harus Baekhyun hadiri
Bukan persoalan uangnya namun Baekhyun lebih bersikap pada tanggung jawab atas pekerjaannya dan menyelesaikannya secepat mungkin daripada di tunda dan jadi menumpuk
"Meeting anda sepuluh menit lagi Tuan." Bawahan Baekhyun berbicara saat si pria mungil masih berdiri di tempat tanpa berniat beranjak dari sana
"Ah! Baik, ayo."
Menghabiskan waktu sekitar satu jam setengah untuk Baekhyun berada di dalam ruangan rapat dengan beberapa kolega hebat, dan sebuah perjanjian besar pun terealisasikan dengan baik dan Baekhyun bangga dengan itu
Meskipun kepalanya pening dan tenaganya sepertinya terkuras habis, namun hasilnya mampu membayar itu semua, kerja keras memang tidak akan mengecewakan hasil
"Dooyoung-ah."
Baekhyun menghentikan langkahnya saat baru saja keluar dan mengantarkan para kolega dari ruangan meeting
"Ya Tuan?"
Baekhyun menatap Dooyoung serius___
"Apa jadwalku selama seminggu kedepan?"
Dooyoung tampak membuka tab yang berada di tangannya, melihat apa saja jadwal sang atasan
"Besok siang anda ada pertemuan dengan Tuan Jeon, kemudian malamnya akan ada acara minum dengan Nyonya Wang, lusa anda akan pergi mengunjungi galeri seni milik Nyonya Kim dan pertemuan untuk kondisi lebih lanjut resort yang berada di Jeju."
"Ada lagi?"
"Saya belum membuat jadwal pertemuan lagi Tuan karena anda belum mengkonfirmasi."
"Bisakah kau dan Kepala devisi yang mewakili?"
"Itu bisa diatur Tuan, lagipula pertemuan tersebut bukan pertemuan penting."
Baekhyun mengangguk_____
"Baiklah, kau bisa ku andalkan Dooyoung." Baekhyun menepuk dua kali pundak Dooyoung dan pergi ke ruangannya
Dooyoung merasa bangga karena telah diberi pujian oleh Baekhyun, yang bisa dikatakan jarang sekali ada pegawai yang mendapat pujian dari seorang atasan seperti Byun Baekhyun