Part 08

51 34 12
                                    

Zia & Davi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zia & Davi

Bel pulang sekolah telah berbunyi terlihat para siswa siswi berhamburan keluar kelas, terlihat Zia yang sedang berjalan sendirian sambil memikirkan Davi yang ntah kenapa tiba-tiba dia aneh. " Tuh orang kenapa ya? Bodo amat lah, ngapain di pikirin" Guman Zia sambil berjalan menuju gerbang sekolahnya, untuk segera pulang.

Saat sampai di gerbang, ia melihat Davi dan teman temannya yang sedang menaiki motornya untuk pulang.

Aiza ingin sekali ia menebeng ke Davi, karena abangnya tidak bisa jemput dia ke sekolahan, di karnakan abangnya sedang bersiap-siap untuk pulang ke Milan. Meskipun ia berangkat nya malam tapi ia harus bersiap-siap agar tidak terburu-buru.

"Davi" Panggil Zia sambil melambaikan tangannya.

Davi yang merasa di panggil langsung menghentikan motornya. Kemudian mencari titik sumber suara seseorang yang memanggilnya. "Zia? Ngapain manggil gue" Gumannya saat melihat Zia.

"Khem" Dehem Varel.

"Samperin sana, tapi jaga jarak yah. Bukan mahram"Suruh Rafka.

"Anjayy" Jawab mereka serentak.

"Dengerin tuh Dav" Ucap Varel.

"Berisik!!" Ujar Davi dengan tatapan tajamnya.

"Kalian pulang aja duluan" Suruh Davi.

"Ada yang mau pacaran nih" Sindir Haikal.

"Kita duluan yah Dav"

"Yoi"

Saat temennya sudah pada pergi, Davi langsung menjalankan motornya untuk menghampiri Zia.

"Ada apa manggil gue?" Tanya Davi sambil menghentikan motornya.

"Hehe boleh nebeng gak sih? Soa~

Belum sempet Zia melanjutkan pembicaraannya, tetapi Davi sudah lebih dulu memotongnya.

"Gak bisa!! Gue buru-buru" Potong Davi.

"Plisss anterin gue pulang, abang gue gak bisa jemput" Ucap Zia dengan muka yang berpura-pura melas.

"Pesan taksi bisa kan? Gue enggak bisa, gue duluan" Balasnya, langsung meninggalkan Zia sendirian dan melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan cepat.

"Dasar pelit, awas aja yah" Teriak Zia yang merasa kesal dengan Davi, karena di tolak mentah mentahan.

Di sisi lain, dia Diana yang sedari tadi melihat Zia di tolak oleh Davi, ia tersenyum jahil. "Rasain lo, Davi kan punya gue bukan punya lo. Masih anak baru aja soksok-an caper cuihh najis" Gumannya berbicara sendiri.

Kini Diana langsung menginjak gas mobilnya untuk menghampiri Aiza. "Hallo tukang caper, kasihan deh loh di tolak sama Davi haha" Ejek Diana di akhiri dengan tawanya dan menghentikan mobilnya.

ZIA & DAVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang