Part 28

19 4 0
                                    

{USAHAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA}

Jangan lupa juga masukin keperpus kalian biar enggak ketinggalan🥳

Arigathanks yg dah baca🖤

Jangan lupa mampir di cerita MUFAZZAM✨

***

Typo tandai!!

Happy reading....

Davi kembali ke markas dengan muka yang sulit di artikan, dia sedikit kesal dengan kekasihnya kenapa bisa dia terima Akkash jalan? Sedangkan dirinya saja yang mengajaknya malah Zia menolaknya, sangat menyakitkan bukan?.

Davi semakin hari semakin curiga dengan Akkash dan Zia kenapa bisa seakrab gitu? Saat pertama Akkash masuk sekolah kenapa bisa akrab dengan Zia? Argh sudahlah.

Davi yang sedari tadi duduk sambil melamun dan memandang benda pipihnya, ntah lah apa yang sedang Davi pikikan. "Huff" Davi menghela nafasnya berat.

Marvel yang sedang berada di sampingnya kini menatap Davi, seraya bertanya "Napa lo?" tanya Mervin yang ntah kenapa dia berbicara, biasanya dia sangat malas berbicara tetapi kali ini kenapa dia malah berbicara?.

Davi hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

Begitu juga dengan Mervin yang tak mau banyak bicara, Mervin hanya menganggukan kepalanya.

Hening...

Davi memejam matanya sejenak untuk menghilangkan rasa galaunya.

.

Zia dan Akkash yang sudah berada di kafe dan di temani minuman jeruk yang mereka pesan barusan.

Sebenarnya Zia sangat malas sekali jalan bersama Akkash. Bukan tanpa alasan, karena memang Zia sedikit tak suka dengan Akkash. Dia lebih memilih jalan dengan Davi yang notabennya sudah menjadi kekasihnya, tetapi Zia terpaksa jalan dengan Akkash karena Zia takut jika Akkash memberitahu kakaknya Zia yang soal kemarin.

Tidak kebayang jika Akkash memberitahu Adrage, pasti akan ada banyak pertanyaan dari Adrage. Zia juga takut jika kakaknya marah kepada dirinya. ya, meskipun itu sangat mustahil tetapi tetap saja menurutnya itu sangat menakutkan. Karena kakaknya tidak suka dengan yang namanya kebohongan, tapi ah sudahlah lupakan saja.

Zia yang merasa boring karena sedari tadi Davi tak membalas pesannya. Jelas jika Davi tak membalas, karena memang dia sedang kesal dengan Zia, bisa-bisanya Zia menolak ajakan kekasihnya padahal Akkash bukan siapa-siapa, hanya sekedar teman tidak lebih!.

Akkash yang sedari tadi melihat Zia dengan muka gelisahnya kini bertanya, "kenapa lo?" tanya Akkash dengan rasa penasarannya karena memang Zia sedari tadi hanya diam.

Zia lebih memilih tidak menjawab pertanyaan dari Akkash, dia hanya memandang handphonenya yang tak menunjukan notifikasi dari Davi.

Akkash yang merasa di cuekin dengan Zia kini kembali bertanya. "Zia, lo denger gue gak sih?" kesal Akkash karena merasa di cuekin oleh Zia.

Lagi dan lagi Zia tetap diam tak menjawab pertanyaan dari Akkash, dia masih saja fokus kepada handphonenya.

Kini Akkash bangkit dari duduknya lalu merebut handphone Zia dan berkata, "Lo budek ya? Gue dari tadi ngomong sama lo anjir" emosi Akkash.

Sontak Zia langsung mendongakkan kepalanya. "Why? Gue denger, gue gak budek kaya lo" jawab Zia sambil mengambil handphonenya.

"Oke fine, sorry" kata Akkash, ia lebih memilih mengalah saja karena dia tahu jika di lanjutkan akan panjang masalahnya.

ZIA & DAVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang