Part 24

14 3 0
                                    

[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA BIAR GAK KETINGGALAN]

Typo tandai!!
Happy reading...

***

Tuk

Tuk

Tuk

Suara langkah kaki yang terdengar buru-buru membuat Kedua cowok yang semulanya sibuk dengan ponselnya masing masing,kini menoleh ke arah tangga secara bersamaan.

"Kenapa?" Tanya Nathan, mewakili Mervin yang kepo tapi sok tak ingin tahu.

"Mereka masuk rumah sakit" Jawab Davi dengan santainya, sembari meraih kontak motornya yang berada di atas meja.

"Mereka? Siapa?" Tanya Nathan lagi, yang belum mengarti maksud dari kata mereka.

Davi menghela nafasnya, "Orang tua gue." Jawab Davi, yang kini sudah melenggang pergi meninggalkan Nathan yang terdiam sejenak, memikirkan bagaimana sikap Kedua orang tua Davi pada Davi sendiri, sangat tidak peduli. Dan kini, cowok itu malah peduli pada orang tua biadab itu? Aihhh, dasar Davi!

"OYYY, MAU KEMANA LO?" Teriakan dari Kenzo, membuat Davi yang semula hendak menyalakan motor nya, kini menoleh pada tiga orang yang sedang duduk di sebuah ayunan besi, yang berada di halaman samping Markas mereka.

"Rumah sakit." Jawabnya, lalu segera menyalakan motor nya dan Tancap gas, keluar dari pekarangan markasnya.

Sial.

Kenapa dirinya jadi khawatir begini? Padahalkan dirinya juga terpaksa karena menuruti keinginan dari Rafka, sohibnya itu yang tak ada hentinya menceramahi dirinya.

Bagaimanapun, mereka tetap orang tua Lo, Dav.

Lo harus tetap bersyukur, meskipun kedua orang tua lo tak peduli sama Lo, tapi mereka tetap menganggap Lo anak.

Gihh, Dateng. Mereka lagi butuh Lo, Dav..

Ya, setiap Ceramah yang di keluarkan Rafka, membuatnya tak bisa menjawabinya, bukan karena tidak mampu, tapi entah kenapa lidahnya terasa Kelu untuk menjawabi sohibnya itu.

Butuh waktu 45 menitan, Akhirnya Davi sampai di Rumah sakit Besar ibu kota Jakarta.

Kakinya melangkah masuk kedalam gedung rumah sakit, dengan wajah datarnya menghampiri pada recepcionis rumah sakit.

"Pasien atas nama Ardana Alessandro, dan istrinya Sonya Alesandro" Ucap Davi, bertanya pada salah satu suster.

"Pasien berada di UGD, adek tinggal lurus dari sini, nanti belok kanan" Jawab Suster tersebut, tangannya memberi arahan,

Davi mengangguk, "terima kasih" ucapnya, lalu ia segera pergi.

Sedangkan di sisi lain, seorang dokter mengucapkan syukurnya setelah menjalani operasi yang di lakukan oleh kedua pasiennya itu. "Pindahkan di ruang rawat" ujar-nya, lalu segera pergi keluar setelah melapas pakaian tugasnya.

Ceklek

"Gimana keadaan pasien dok?" Tanya Davi, yang baru saja sampai dan kini sang dokter keluar dari ruang UGD.

"Maaf, adek ini siapa nya pasien?" Bukannya menjawab, si Dokter malah balik bertanya pada Davi.

"Anaknya" jawabnya, sangat singkat.

Dokter itu mengangguk, "Alhamdulillah, pasien sudah selesai menjalankan masa operasinya" Jawab Dokter, membuat Adrage memicingkan matanya

"Operasi?"

ZIA & DAVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang