_______________
Pukul 14.00, Adrage kembali melajukan mobilnya setelah mereka melaksanakan sholat Dzuhur nya di salah satu masjid di pinggir jalan.
Melirik sang adik yang kini kembali memainkan ponselnya, begitu asik sekali tampak terlihat terkadang adiknya itu tersenyum sendiri.
"Siapa?" Tanya Adrage, yang begitu kepo.
Zia mendongak, menoleh pada sang kakak, lalu menggeleng, "Hanya scroll sosmed" Jawab Zia, menunjukan layar ponselnya yang menampilkan Aplikasi Instagram.
Adrage mengangguk, lalu kembali fokus ke depan sana. Berbeda dengan Zia, yang kini kembali asik mengscrool sosmed nya.
"Gimana sekolah kamu?" Tanya Adrage, yang belum sempat menanyakan Itu kepada sang adik.
Zia menoleh, "Lumayan"
Adrage menaikan satu alisnya, "lumayan?"
"Iyah."
"Lumayan apa?" Tanya Adrage, kembali.
"Ya.. Menyebalkan, kadang menyenangkan juga, Random deh" Jawab Zia, apa adanya. Memang hari hari di sekolahnya saat ini sangat berbeda saat sekolah di Milan.
Apalagi ada sosok seorang Davi, yang bikin suasana hatinya kadang campur aduk. Zia tersenyum mengingat pertemuan pertama dirinya dengan Davi, cowok itu sangat unik dan berbeda.
Entahlah.
"Ada yang jahatin?" Tanya Adrage, mengingat pagi tadi adiknya itu menangis.
Zia menggeleng, "Gak ada" Jawab Zia, yang bagaimana mungkin dirinya di jahatin? Kan sekarang dirinya juga di jaga oleh Davi, cowok itu.
Astaga.. kenapa, ia selalu menyangkut nyangkut kan Davi!?
Zia menggeleng, "ini gak bener!" Batinnya berteriak menolak.
Adrage menepikan Mobilnya, di samping toko bunga, "Kamu tunggu di sini, kakak beli bunga dulu" Ujar Adrage, lalu keluar dan turun meninggalkan Zia, yang kini kembali fokus pada ponselnya.
Menyandarkan punggungnya, "Aihh gue lupa minta nomor kak Alma lagi" ujarnya, baru mengingat sekarang.
Zia berdecak, lalu menaruh kembali ponselnya, di dalam tasnya.
Menunggu sang kakak yang sedang berjalan membawa keranjang bunga, dan masuk kembali kedalam mobilnya.
"Sudah?"
Adrage Mengangguk, lalu melajukan mobilnya kembali menuju TPU jalan, Melati.
Hanya butuh 10 menitan, akhirnya mereka sampai di depan gerbang TPU tersebut, lalu keluar dan turun.
Mereka berjalan beriringan, menuju makam kedua orang tua mereka yang lumayan dekat, dari gerbang. Dengan Adrage yang membawa keranjang bunga melati.
Dan Zia, yang memegang pashmina hitam yang menyampir saja di Atas kepalanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIA & DAVI
Teen FictionIni kisah LEZAYN DAVI ALESSANDRO, cowok dengan tinggi badan 179 cm itu adalah murid yang terkenal dengan tidak ramah, suka bolos, dan sering keluar masuk BK karena Perbuatannya yang selalu semena mena pada murid lainnya. Hingga kedatangan seorang si...