Twenty Eight

484 60 7
                                    

Hyunsoo mengaduk-aduk minumannya sambil memerhatikan Yoshi yang tengah menikmati steaknya. Saat ini mereka sedang menyantap makan siang di sebuah restoran. Entahlah, Yoshi tiba-tiba mengajak Hyunsoo untuk makan setelah menjemputnya di kampus.

Semenjak tiba di restoran, Yoshi tidak bersuara sedikitpun, selain memesan makanan mereka. Oleh karena itu, Hyunsoo takut apakah Yoshi melihat Jeongwoo di gerbang kampus saat pria itu menjemput dirinya? Hyunsoo rasa dirinya sudah cukup bertingkah seolah mereka benar-benar orang asing. Tunggu, apa Yoshi bahkan tahu siapa Jeongwoo?

Hyunsoo menggeleng pelan. Ia tidak boleh overthinking dulu. Baiklah, ia sudah mulai risih dengan keheningan ini. Hyunsoo mulai memutar otak untuk mencari topik pembicaraan agar pria di depannya ini tidak membisu.

"Ah, benar. Sepertinya belakangan ini aku gak melihat Jisung, apa dia sakit?"

Berhasil. Yoshi tampak terdiam sejenak kemudian mengangkat kepalanya menatap Hyunsoo.

"Enggak. Dia menghilang begitu aja tanpa kabar sedikitpun. Kenapa bertanya?" tanya Yoshi balik ke Hyunsoo.

Hyunsoo meneguk ludahnya, "hanya... Penasaran. That's why kamu yang mengantar jemputku akhir-akhir ini?"

Yoshi mengangkat kedua alisnya, "ya dan aku gak keberatan dengan itu. Aku jadi bisa menghabiskan banyak waktu denganmu," ucap Yoshi lalu meraih tangan Hyunsoo.

Hyunsoo menatap tangannya yang diusap oleh Yoshi, "ah begitu."

Selanjutnya hening kembali menguasai keduanya. Hyunsoo meringis dalam hati. Entah mengapa ia kehabisan ide untuk membuka pembicaraan dan pria di depannya ini terlihat tak terganggu sama sekali dengan suasana yang tiba-tiba terasa canggung bagi Hyunsoo.

Tadinya Hyunsoo hendak bersuara lagi, sebelum seseorang menghampiri meja mereka, menginterupsi kegiatan Hyunsoo dan Yoshi.

"Yoshi, what the hell are you doing here?"

Tangan Hyunsoo tiba-tiba ditarik hingga ia bangkit dari duduknya. Belum sempat ia berbicara, dirinya dikejutkan dengan satu tamparan yang mendarat di pipinya.

"What the—" Hyunsoo menatap Gaeul tak terima. Ia mendengus kasar, memegangi pipinya yang memerah.

Gaeul didorong pelan oleh Yoshi. Pria itu berdiri menutupi Hyunsoo dari Gaeul, "What's your problem?!" sentak Yoshi.

Melihat situasi yang tampaknya akan merugikan dirinya lagi yang tidak tahu apa-apa, Hyunsoo pun memutuskan untuk pergi dari sana. Tangannya sempat di tahan oleh Yoshi, namun dengan cepat ia tepis. Saat Yoshi hendak mengejar Hyunsoo, dirinya ditahan oleh Gaeul membuat pria itu berdecak kesal.

Gaeul tertawa sarkas, "aku sengaja diam selama ini dan memberi wanita itu waktu untuk keluar dari apartemenmu. Tapi apa? Kenapa dia masih dengan gak tahu dirinya bersamamu di sini?"

Yoshi mengangkat sudut bibirnya, "menurutmu kenapa? Bukan dia yang mau, tapi aku yang meminta."

Gaeul mengerutkan dahinya, ia maju selangkah mendekati Yoshi. Kepalanya mendongak menghunus netra milik Yoshi, "aku tunanganmu, Yoshi. Bagaimana bisa kamu melakukan ini padaku?"

Yoshi menunduk menyejajarkan kepalanya dengan Gaeul. Ia kembali menampilkan senyum miringnya, "tentu bisa. You are not the one who I love. Aku cinta dia," balas Yoshi.

Mendengar itu Gaeul mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras, "Ibumu gak akan senang mendengar ini."

Yoshi mengedikkan bahunya, "I don't care." Benar. Apapun yang diucapkan oleh Gaeul saat ini, Yoshi tidak peduli. Sebab dirinya tidak pernah cocok dengan Gaeul, mereka akan selalu berakhir dengan perdebatan.

FIB || Kanemoto YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang