Chapter 4 - Anggota Baru

183 19 0
                                    

Di perjalanan menuju ke Quest Master, Reia berkata padaku. . .
"Hei, bagaimana kalau kita cari senjata dulu?" Katanya.

"Untuk apa Reia?"

"Hanya untuk berjaga", jika ada masalah yang perlu menggunakan kekerasan." Jelasnya.

"Hm, mungkin kau benar. Lagi pula, jika kita sudah mendapatkan anggota baru, kita akan segera melanjutkan perjalanan kan?"

"Iya, dan lebih baik bersiap dulu kan?"

"Iya." Jawabku singkat.

Kami segera pergi ke toko senjata. Setelah berjalan selama 15 menit, akhirnya kami sampai.

"Ya para pendatang baru! Selamat datang di toko kami! Disini banyak perlengkapan yang bagus dan sangat hebat! Semuanya silakan melihat" terlebih dahulu!" Kata pemilik toko senjata tersebut.

"Aku akan melihat" yang disana dulu Reia" kataku.

"Baiklah, aku akan mencari senjata di sebelah sana, kelihatannya ada yang cocok bagiku." Katanya sambil berlalu.

Kami mencari senjata yang menurut kami cocok. Aku melihat, banyak senjata yang bagus, tapi harganya juga terlalu mahal untuk dibeli sekarang ini. Karena aku belum mempunyai banyak uang.

"Akhirnya, ada senjata yang agak normal harganya. Aku akan memilih yang ini."

Aku memilih sebuah senjata bernama Vada Blade. Harganya lumayan untuk uangku yang sekarang ini. Tak terlalu mahal jika menurut pengamatanku.

Setelah memilih senjata yang cocok. Dan juga sudah membelinya. Aku pergi menemui Reia yang sudah berada diluar menungguku. Sepertinya sudah lama, karna aku memang agak lama di dalam. Karna susah dalam memilih senjata yang cocok.

"Oi, kenapa kau lama sekali bodoh?" Tanyanya dengan kesal.

"Hehe, maaf ya? Aku tadi agak bingung dalam mencari senjata yang cocok bagiku. Karena itulah, aku lama didalam tadi." Kataku kepadanya.

"Hm, ya sudahlah. Ayo kita segera melanjutkan perjalanan ke Quest Master, tempat itu sudah agak dekat dari sini."

Setelah kami sampai disana, kami mencari" pemula yang kelihatannya butuh Party. Kami mencari seorang Mage, tapi kalo bisa yang White Mage.
Karena akan bisa berguna, untuk menyembuhkan kami, jika kami sedang terluka.

Kami berpencar dalam mencarinya, namun kami tak dapat menemukan orang yang tepat. Namun tiba" ada seseorang yang memanggilku.

"A-Anu. . ."

"Apa kau memanggilku nona?" Kataku kepadanya.

"B-Benar. Apa kau sedang mencari seorang anggota Party? Apa aku bisa bergabung denganmu?" Jelasnya.

"O-Oh, baiklah. Tapi sebelumnya, apa class-mu?"

"Class-ku adalah Mage, yang lebih tepatnya adalah White Mage. Aku mencari Party, tapi katanya kemampuanku tidak berguna. Mereka hanya mencari seorang Black Mage." Katanya padaku.

"Itu tidak benar nona, aku dan temanku malah sedang mencari seorang White Mage. Karena kemampuan penyembuhannya, pasti sangat berguna bagi kami." Terang ku pada nona itu.

"Oh, baguslah kalau begitu" Sambil tersenyum padaku.

"Tapi sebelumnya, aku ingin tau namamu?" Tanyaku padanya.

"Namaku adalah Shania, kalau boleh tau juga. Siapa namamu?"

"Namaku adalah Reon, Tatsumi Reon."

"Mulai sekarang, mohon kerjasamanya ya?"

"Um."

"Terlebih dahulu, kita akan menemui temanku. Dia pasti berada di sekitar sini. Ah, itu dia!" Sambil menunjuk ke arah Reia.

Dungeon QuestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang