Reon P.O.V.
Kami terus mengobrol dan bercanda diperjalanan sampai tidak tau kalo hampir sampai di Quest Master.
"Hei kita sudah hampir sampai di Quest Master." Ucapku.
"Oh, benar juga. Lumayan cepet lah dari tadi itu." Kata Reia.
Kami akhirnya masuk kedalam Quest Master dan menemui salah satu pekerja yang ada disana.
"Selamat datang tuan dan nona. Apa ada yang bisa saya bantu?" Sapanya ramah.
"Kami hanya ingin bertanya-tanya, apa boleh?" Tanyaku.
"Tentu. Apakah ada sesuatu yang kurang jelas tentang sistem Quest atau yang lain?"
"Kami ingin mengetahui, apa itu kelompok Black Hunter." Sahut Zandra tiba-tiba.
"B-Black Hunter? Apa tuan sekalian yakin ingin menanyakan soal ini?" Ucapnya dengan nada agak ragu.
"Ya. Dari awal, niat kami kesini memang bertanya tentang itu." Kata Zandra.
"Memangnya, apa yang membuat tuan-tuan ini penasaran?" Ia kembali bertanya.
"Ada suatu insiden yang sulit dijelaskan terjadi, sehingga membuat kami sangat penasaran." Ucapku.
"Sebaiknya saya sarankan agar tuan berhenti disini juga, sebelum terlambat." Jelasnya pada kami.
"Memangnya sebelum terlambat kenapa?" Shania mulai bicara.
"Dulu, ada yang pernah ingin menyelidiki kelompok ini. Tetapi tidak kembali setelah beberapa hari." Jelasnya lagi.
"Mereka kenapa?" Tanyaku.
"Mati. Mereka ditemukan mati dengan tubuh yang sudah tidak normal."
"Memangnya ada apa dengan mereka?" Zandra bertanya.
"Ada yang mengatakan bahwa mereka diserang dengan fatal ketika sedang bertarung. Mereka terkena suatu tekhnik, yang tidak ada penyembuhnya." Jelasnya.
"Tekhnik apa itu? Bukankah White Mage bisa menyembuhkannya?" Tanya Shania.
"Bahkan para White Mage pun sudah menyerah menangani mereka. Lukanya terlalu sulit untuk disembuhkan. Ini bukan termasuk racun tetapi luka ini bisa terus memakan sel tubuhmu." Jelasnya panjang.
"Apakah ada tekhnik yang bisa menyebabkan luka semacam itu?" Tanyaku.
"Ada. Tekhnik legendaris yang bernama Kuro Honno. Tekhnik ini bisa membuat api hitam yang dapat membunuh lawannya secara sekejap. Penyembuh satu-satunya hanyalah senjata suci klan Mage. Tetapi, saat ini masih ada di Dungeon." Jelasnya lagi.
"Bukankah tekhnik itu dikatakan sudah punah 500 tahun yang lalu?" Tanya Zandra.
"Ya. Tetapi itu kenyataannya, mereka masih memiliki kekuatan legendaris tersebut. Siapa saja yang tersentuh api itu, tidak ada yang selamat. Pasti dia mengalami kematian."
"Sebenarnya kelompok apa itu? Mengapa terdengar bahaya sekaligus mengerikan?" Ucapku.
"Berarti intinya, kita harus memgambil senjata suci Mage untuk menghindari masalah yang dihadapi mereka." Ucap Zandra.
"Ya benar. Kita harus berhati-hati ketika bertemu dengan salah satu dari mereka nanti." Ucapku.
"Oh iya, kalau kalian memang sangat tertarik ingin bertarung dengan mereka, aku akan carikan Quest untuk kalian. Apa kalian mau?" Tanya pekerja itu.
"Ya tentu, itu tawaran yang menarik." Ucap Reia.
"Kalau begitu, kami permisi dulu tuan." Ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Quest
FantasíaTatsumi Reon ingin menjadi petualang yang hebat. Dia dan temannya, akan menjelajahi dungeon di setiap kota untuk mendapatkan kekuatannya. Tentu jika ingin menjadi petualang tidak akan mudah, karena sebelum bisa memasuki Dungeon mereka harus membuat...