Chapter 14 - Benda Suci

134 11 3
                                    

Aku berjalan menuju ketengah kota. Butuh waktu sekitar dua menit untukku sampai disana. Dikejauhan, aku melihat sekelompok orang yang sedang beristirahat disana.

Didepan mereka, ada barang dagangan mereka masing". Mungkin mereka pedagang yang membuat Quest itu. Aku berjalan untuk menghampiri salah satu dari mereka.

"Apakah benar, kalau tuan-tuan ini membuat Quest untuk melindungi perjalanan?" Ucapku pada seorang pria yang bertubuh kekar dan berwajah agak sangar itu.

"Oh itu benar. Apakah kau disini untuk mengawal kami?" Ucapnya sambil tersenyum ramah kepadaku.

Rupanya aku salah. Kukira dia itu bernada sangat garang atau apalah itu. Ternyata dia juga bisa ramah.

"Itu benar tuan. Aku yang akan mengawal kalian diperjalanan nanti." Ucapku padanya.

Tiba", ditengah pembicaraan kami, muncul seorang wanita.

"Apa kau yakin mampu mengawal kami?"

Sejenak aku mendengar nada yang mengejek dari wanita itu. Kelihatannya dia meremehkanku karena dia belum pernah mengenalku.

"Tentu aku bisa." Ucapku pada wanita itu.

"Tapi ingat, jangan salahkan kami jika kau nanti terbunuh atau apapun. Aku tidak akan memperdulikannya." Ucapnya sambil pergi meninggalkan kami berdua.

Ah, sepertinya aku mulai membenci wanita itu. Dia sangat meremehkanku. Siapa dia sebenarnya?!

Didalam pemikiranku tentang wanita itu, pria yang tadi kuajak berbicara berkata. "Ah, maafkan dia. Dia memang selalu seperti itu terhadap orang yang baru saja dikenalnya." "Sebenarnya, dia itu khawatir denganmu karena melibatkan orang lain kedalam urusan kami."

"Oh jadi begitu. Kalau boleh tau, siapa nama tuan dan wanita tadi?" Tanyaku.

"Ah, aku hampir lupa mengenalkan diri. Aku Evan, sedangkan dia Erza. Namamu siapa?"

Jadi nama wanita menyebalkan tadi Erza. Akan kuingat namanya.

"Aku Reon. Tatsumi Reon."

"Senang bertemu denganmu, Reon." Ucapnya.

Aku melihat ada dua orang yang menuju kearah kami. Mungkin mereka adalah salah satu pedagang yang akan kulindungi perjalanannya.

"Apakah kita akan berangkat sekarang Ketua?" Ucapnya pada Evan.

"Iya. Jika kalian semua sudah menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan selama perjalanan nanti, kita akan segera berangkat." "Jangan lupa kalian siapkan bekal makanan juga." Ucapnya pada kedua pria itu.

"Baiklah, aku akan memberitau yang lain agar segera bersiap-siap untuk perjalanan nantinya." Kedua orang itu kemudian pergi meninggalkan kami.

"Apa kau sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk perjalanan nanti Reon?" Ucapnya.

"Hm sudah. Hanya saja, aku tadi tidak membawa makanan sedikitpun." Ucapku.

Aku memang sengaja tidak membawa makanan karena perjalanannya hanya satu hari. Dan kupikir, tidak perlu membawa barang yang merepotkan.

"Tak usah khawatir. Kami akan menyediakannya untukmu karena kau sudah bersedia membantu perjalanan kami." Ucapnya.

"Terima kasih. Maaf kalau merepotkan." Ucapku.

"Oh, tidak apa-apa kok. Kami malah terbantu dengan kehadiranmu."

Setelah dipikir semuanya sudah selesai bersiap-siap, mereka segera berkumpul.

"Apa kalian semua sudah siap untuk melakukan perjalanan kali ini? Apa perbekalan kalian sudah disiapkan semua?" Kata Evan pada para pedagang yang lain.

Dungeon QuestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang