Chapter 09

65 7 0
                                    


'ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk kau mengenal orang-orang yang terhubung dengan jungkook. mereka semua orang penting dan tidak sembarangan'

seah mengulangi isi pesan bogum padanya, pria itu membantu mengetahui lebih detail misinya. cukup berguna

'Juan Carlos, dia juga datang. persiapkan dirimu, dia mungkin akan mengenalmu'

agh, sial.
bagaimana jika pria itu mengenalnya, bisa rusak identitas diri nya didepan jungkook.

"brengsek!" umpat seah memandang ponselnya yang memperlihatkan pesan bogum. pria itu mengirimnya sticker mengejek, harusnya dia mencari solusi. mereka tidak mungkin berakhir disini kan, itu memalukan!

Jungkook meliriknya dengan tatapan tajam,

"ada yang mengganggumu, seah?"

gadis itu mengerjap, pria itu mendengar umpatannya? telinganya sensitif juga mungkin.
lagi, dia lagi–lagi membuat kesalahan.
Tapi bukan hanya sekedar itu saja, seah juga cukup terkejut, ini pertama kalinya jungkook memanggilnya dengan nama panggilannya.

"tuan, apa kau suka permen yupi?" tanya seah mengalihkan pembicaraan. bisa-bisa dia dihukum sekarang. bermain-main sebentar sebelum para tamu datang juga tak masalah kan?

"aku tak suka sesuatu yang manis"
ujar jungkook yang malah membalas omongan melantur pelayan nya itu.

bogum tersenyum tipis mendengar percakapan nyeleneh kedua manusia dihadapannya.

"kau, tadi menebak tamunya sudah datang" gumam jungkook memandang seah masih dengan tatapan datar, seperti biasa.

seah memandang watch ditangannya, tadi itu dirinya hanya ingin mengingatkan tuannya saja. bukan tentang dia menebak jam kedatangan tamu mereka.
jawaban apa yang ingin pria ini dengar? batin seah

"mereka datang" ujar bogum, untung saja alam semesta memihak gadis itu, pikir bogum yang mulai menarik kursi duduk agar tamu merasa disambut.

semua maid kewalahan menangani kedatangan tamu, semua berhambur, ada yang menyusun piring, membawa hidangan, membawa air mineral, memberi menu pencuci mulut. mereka sibuk.
sedangkan seah, gadis itu menatap jungkook, anehnya pria itu juga melakukan hal yang sama. seah ingin memutus pandangan itu, hanya saja seseorang mendahuluinya..

"apa kau sekarang mulai ramah terhadap pekerja rendahan?" ujar salah satu pria tua yang menjadi tamu jungkook. kalimat itu tentu tertuju pada tuan rumah dan pelayannya seah. mereka berdua seperti sedang melakukan kontak batin melalui mata mereka.

"lihat, dia bahkan ingin membunuh ku dengan tatapannya" ujar pria itu lagi.
seah memang meliriknya dari samping setelah pria itu berguman dan memutuskan pusat pandangan sebelumnya. tapi tak ada rasa ingin membunuh dalam makna lirikan itu.

"kid kemari..." ujar jungkook pada seah

gadis itu mendekat sesuai perintah, kemudian merendahkan punggungnya melakukan hormat singkat sebelum melakukan percakapan dengan jungkook dan berhadapan dengan tuan-tuan yang pasti sudah jauh lebih tua darinya disana.
kini semua mata tertuju pada pelayan itu, seperti sedang menyaksikan pertunjukan. jangan bilang ini benar-benar akan menjadi pentas seni samurai yang menusuk perutnya, tapi seah tidak takut, dia tidak merasa telah melakukan kesalahan dan juga, ada tuan nya jungkook disana.

tangan kanannya meremat rok pendeknya, meskipun terus berusaha untuk tidak gugup, tatap saja tangannya gemetaran, dia hanya bisa menyalurkan nya dengan menghancurkan kain hitam itu.
matanya melirik bogum sekilas, sialnya pria itu seperti memberi tatapan mengejek. sejak awal pria itu memang sudah mengingatkan nya agar tidak melakukan hal sembrono..

"benar? kau membunuhnya dalam pikiranmu?" tanya jungkook, jenis pertanyaan yang cukup aneh.
sebenarnya dia memang sudah membunuhnya sebanyak empat kali didalam skenario otaknya yang membawanya kesituasi saat ini.

"tidak, sir..."

jawaban normal, hanya perlu itu untuk bebas.

"aku tidak tau, jika pelayan boleh dengan lancang menatap mata tuan nya, dia menatapku tadi" ujar pria tua itu lagi, jujur saja setelah ini seah akan mencari tau tentang pria itu dan membunuh seluruh anggota keluarga nya dan memotong lidah nya agar tidak bisa berbicara sama sekali lagi.
sebenarnya ada masalah apa pria ini? dari tadi dia seperti ingin menjatuhkan nyawa pelayan seperti seah.

"benar? kid..."

jungkook menyandarkan tubuhnya, sementara seah melirik gerakannya. walaupun tak sampai pada bagian wajah atasnya, dia tetap ingat alasan tuannya itu memanggilnya mendekat.

"ibu saya pernah bilang, wanita punya insting yang kuat, saya merasa tuan itu ingin membunuh anda" seah memutar balikkan alur topik percakapan, sebenarnya ada kejujuran dari kalimatnya. sejak awal pria itu memang melakukan gerak-gerik yang aneh, penjelasan singkatnya... dia berjalan dengan tangan kanan yang tidak bergerak, dia mungkin memang pernah menjadi bagian militer, tapi mengingat usianya yang sudah tua kebiasaan itu pasti sudah dilupakan.
jadi... apa mungkin ada sesuatu yang disembunyikan nya ditubuh bagian kanannya? seperti pistol atau pedang dan samurai mungkin?

"nak, kau tidak tau siapa aku?",

setelah mendengar jenis pertanyaan barusan, seah akhirnya menangkap sesuatu yang berhubungan dengan jawaban yang tepat untuk pertanyaan nya. pria tua itu menyampirkan kartu namanya disaku kirinya.
Russel Crowe, seah tau nama itu... jadi pria ini. akhirnya mereka bertemu, dia adalah musuh bebuyutan Han. alasannya yang terus mencoba menjatuhkan seah mungkin karna dia mengetahui bahwa seah bukan hanya sekedar pelayan. namun dia juga tak ada bukti kuat untuk mengungkap nya.

"Anda dikenal sebagai, rudal gagal dari rusia. pemilik bar yang pernah ditutup dan masuk lapas karena memberi izin anak dibawah umur mengunjungi barmu, dan juga mempekerjakan wanita komersial di website resmi barmu yang ternyata rata-ratanya adalah gadis dibawah umur. rudal gagal karena bercita-cita memerdekakan negara baru bagin barat rusia namun tidak berhasil kemudian pindah kekawasan asia lalu mencoba mengobok warganya"

mendengar ucapan itu, jungkook mengangkat tangannya dan menugaskan bogum agar mebawanya pergi, seah bisa merusak suasana jika diteruskan.

pria tua disana keburu sudah naik pitam, kalimat panjang barusan menohok hatinya. tidak bisa dibiarkan, apalagi tuannya hanya menyuruhnya bebas dengan pergi dari mereka. dia harus dihukum, dan harus tau siapa itu Russel Crowe yang sebenarnya.

tak terima melihatnya akan dibawa pergi, russel crowe berdiri dan menghempaskan piring hidangannya dan mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya. tepat, tebakan seah benar sekali... tangan pria itu mengeluarkan pisau asah yang tipis bak selembar kertas. seah tak bisa memprediksi kemana arah kemarahan pria tua itu. dirinya atau jungkook? karna posisinya sekarang berada dibelakang tuannya. dan... jungkook juga terlibat dalam emosinya karena membiarkan seah pergi begitu saja.

crett... pisau asah nya menyayat sesuatu, untung saja bukan menusuknya.
seah merelakan tubuhnya menjadi pusat kemarahan pria tua itu. ceceran darah pun melumuri lengannya.

Brukk... pria tua itu terjatuh, meja makan pun bergeser tak beraturan setelah jungkook memijakkan kakinya acak kearah pria itu setelah tubuhnya tumbang

bogum menarik seah sedikit menjauh,



tbc...



UNDER COVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang