Chapter 01

187 10 0
                                        

MISSION START: finding the sweet man


..

'yang terlihat manis, itulah musuh sesungguhnya'
hanya itu, tak ada kalimat informasi terperinci mengenai pria yang akan menjadi targetnya kali ini.
si pak tua itu memang suka begitu, untung saja Seah masih menganggap nya paman, jika tidak mungkin sudah diberinya kopi dengan campuran sianida agar cepat menghadap yang kuasa.

notifikasi dari ponselnya kembali menjadi alasan darahnya meluap, padahal gadis itu punya riwayat darah rendah. yah... dia memang gadis yang cukup lemah sebenarnya. salahkan pamannya Han yang selalu memanjakannya.

'jadilah salah satu favorite nya, kudengar dia suka gadis seksi'

Seah ingin muntah mengeja kalimat yang dikirimkan pamannya lewat email yang baru saja masuk, dia hanya bercanda kan?

gila situa Han ini, pikirnya.

Sudah berjalan cukup jauh, walaupun tak kelelahan karna dia menggunakan jasa taksi online. membaca map juga dapat menguras energi dan juga memeras otaknya. ditambah lagi benda yang berada didalam kepalanya itu sudah jarang digunakan belakangan ini.
kembali salahkan situa Han yang memberi peta sialan yang tidak jelas keterangannya.

akhirnya kakinya memijak tanah kembali, setelah ±5 jam didalam taksi menelusuri hutan belantara yang sialnya cukup jauh,
matanya menatap luasnya kediaman si Pretties Man on the City ini. ada juga gerbang menuju bawah tanah, mungkin parkiran mobil atau kendaraan semacamnya, atau mungkin jet pribadi? itu tidak mustahil melihat luasnya bangunan itu.

"selamat datang, nona"

Seah kembali menurunkan kartu identitasnya setelah memperlihatkannya pada penjaga gerbang menuju nerakanya, berlebihan. mungkin saja ini tidak sebegitu buruknya.
kedatangannya langsung saja disambut oleh seorang wanita tua runguh, gadis itu yakini dia adalah kepala maid disini.

setelah melewati luasnya lantai, seah berhenti dengan cukup terkejut melihat ramainya penghuni istana dilantai bawah ini. sebenarnya dapat dihitung dengan jari, tapi mengingat pemilik bangunan ini adalah orang yang tidak menyukai manusia, jadi agak sedikit aneh.

"nona seah? benar?"

kemudian atensinya beralih ketika suara seseorang bertanya dari sisi belakangnya.

"ya.. ?"

"silahkan saya akan mengantarkan sampai keruangan nona"

mereka berjalan mendekati lift diujung ruangan, walaupun seah agak sedikit bingung karena semua sorot mata memandang kearahnya, orang-orang itu seperti heran.
"kenapa kita harus kelantai 3?"
seah melirik kesamping selagi bertanya, dilihatnya pria itu tersentak, entah terkejut atau baru mengingat sesuatu.

"oh iya, nona maaf" ujarnya membungkuk, agak aneh menurut seah karna dia begitu sopan.
bukannya dia hanya akan menjadi pekerja disini? kenapa mereka begitu menghormatiku batinnya bertanya.

"lantai pertama, khusus hanya untuk pekerja, mereka tidur dan membagi tugas disana, hanya beberapa orang yang diizinkan naik kelantai atas"

seah ber oh ria sambil mengangguk, penjelasan pria itu membuatnya mengerti kenapa pekerja lainnya memandangnya dengan tatapan seperti tadi.
"lantai dua, untuk tamu atau kolega bisnis tuan. lantai tiga dan empat hanya tuan yang boleh atau harus dengan izin tuan sendiri"
gadis itu hanya mengangguk, walaupun agak sedikit bingung, jika lantai tiga dan empat adalah ruangan privasi tuannya, kenapa pria ini membawanya kesana.

pikirannya sudah kemana-mana, jangan sampai si tua Han, malah mendaftarkan sebagai jalang atau one night stand disini. itu tidak mustahil mengingat pak tua itu agak sedikit ekstrime juga bertindak tak terduga.

"maaf saya hanya boleh menghantar anda sampai disini"

mereka berhenti melangkah tepat setelah keluar dua langkah dari lift yang membawa mereka naik. tunggu, jadi apa setelahnya? ah bodoh.
kenapa ini jadi sangat membingungkan, isi batinya merontak terus mengumpati pamannya yang tidak memberinya penjelasan tentang dirinya yang masuk kawasan mengerikan ini.

melihat gadis disebelah kebingungan dan melirik kearah acak, pria yang sedari tadi bersamanya itu pun akhirnya berujar sebelum undur diri.
"ruangan nona ada dipaling ujung barat, nona seah hanya perlu melewati ruang tengah dan ruang main tuan"

Seah hanya mengangguk pasrah dengan keadaan yang sebenarnya masih membingungkan baginya, namun, disela-sela kebingungan nya itu seah cukup menganga memandang seluruh penjuru ruangan, sangat bersih senyap dan dingin. memang seperti tidak ada penghuni, walaupun sembari merapal doa semoga saja pemilik mansion ini yang diketahui nya bernama Jeon Jungkook itu tidak sedang di tempat.

pikirannya menjalar pada kakinya mengejar ruangan paling ujung sebelah barat yang seperti diintruksikan sebelumnya, ah seah baru ingat, dia lupa menanyakan nama pria yang mengantarnya tadi. padahal dia pasti akan memerlukan banyak pertolongannya selagi berada di istana membingungkan ini.

"tersesat? gadis kecil yang malang"



tbc...


UNDER COVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang