Chapter 10

64 6 4
                                    


"euh,"

matanya mulai terbuka perlahan, dan pandangan nya mulai jelas. ada seorang pria disana, dihadapannya. jungkook.

pria itu hanya memandangnya datar. seah bodoh, membiarkan tuannya menunggu nya bagun? hey, apa pangkatnya? dia hanya pelayan disini.
seketika seah mendudukan tubuhnya dengan tiba-tiba, menyibak selimut nya dan berdiri.

"maaf sir! saya akan menyiapkan sarapan anda" gumam seah setelah sadar ini adalah pagi hari. seharusnya tuannya itu sudah siap untuk menyantap hidangan paginya.
kemudian mata tajam itu meliriknya dan menarik kembali tangannya, pelan karna jungkook yakin lengan bagian atasnya masih basah.
seah berakhir terduduk kembali dan menatap jelas tuannya.

"kau lupa semalam? lenganmu sobek"

seah menoleh pada lengan bagian atasnya yang memang sudah dibaluti oleh perban,

tunggu... what the fu*k!?? gadis itu tersadar, sekarang dirinya hanya memakai tangtop dengan satu tali. walaupun untungnya kakinya tertutup karena memakai bawahan panjang.
tapi ini sangat memalukan, jadi sedari tadi pria itu menatapnya dengan bagian atas yang seperti ini?
walaupun dia tahu mengapa harus pakaian seperti ini, itu karna agar luka dilengan bagian atasnya itu tidak terganggu pakainnya.

juga...
siapa yang membuka dan mengganti pakainnya? bukan bogum kan? menurut fakta, tidak ada maid yang boleh naik keatas. atau mungkin jika jungkook memberi izin.

"tak apa, aku tidak akan horny hanya karena memandang bagian atasmu" ujar jungkook seakan mencoba menenangkan panik yang disembunyikan nya.

hey, harusnya pria itu memberi tahu siapa yang menggantikan pakainnya. dan juga siapa menemukan ide dengan hanya memakai jenis atasan seperti ini, karna sejujurnya ini sangat nyaman, dia tahu ini tangtop mahal dari kain berkualitas mungkin keluaran brand Calvin Klein atau Zara.

"kau tau....  yang semalam itu sangat berbahaya, kurasa kau masih waras untuk tidak mencoba mencari keributan dengan orang-orang seperti mereka"

seah membalas tatapan mata itu, cikal bakal permasalahan semalam.

"maaf..."

"aku tidak menyuruhmu meminta maaf"

seah mencengkram kuat jemarinya, selimut nya terlalu jauh dilututnya untuk dijadikan pelampiasannya.

"apa yang membuatmu berani melawannya?" tanya jungkook kemudian melipat kedua tangannya dengan sekilas melirik gerakan tangan seah.

"anda sir"

"huh?"

"saya merasa aman, karna saya pikir anda akan melindungi saya"

Jungkook menaikkan sebelah alisnya, alasan itu sedikit menyeleweng dengan apa kenyataan yang terjadi sebab pada akhirnya seah terluka, dimana jungkook membiarkannya terletak dizona tidak aman.

"tapi kau tetap terluka kan?
dari sana bisa mengambil pelajaran bahwa hanya dirimu sendiri yang bisa melindungimu sendiri.
diriku tidak akan melindungi mu..."

seah semakin meremat jemarinya, hingga memerah. ada beberapa tindakan yang memang bukan bagian dari misi, salah satunya adalah selalu menjawab kalimat pernyataan tuannya.

"karna... saya seorang pelayan?"

wajahnya sudah berani mendongak menatap jungkook yang angkuh.

"yaa... karna kau seorang pelayan, posisi mu dan posisi ku jauh berbeda. aku tidak mungkin melindungi orang rendah"

Jungkook berakhir pergi, kemudian menutup ruangan itu kembali.
ini gila, seah merasa sakit hati dengan jawaban pria itu barusan, bukan jawaban yang dia harapkan. tapi kenapa juga dia harus sedih?

matanya mengedar keseluruh ruangan, kamarnya sunyi karna dia berada dilantai atas, tidak ada orang dikawasan ini selain dirinya dan si tuan jeon.
dan dia dapat melihat nampan berisi sarapan, yang tentu untuk dirinya.

dia hanya kasihan, benar bukan?




tbc...


UNDER COVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang