Besoknya, tepatnya sekarang jisung sangat senang sekali karena sepulang sekolah ia langsung disuguhi keluarganya yang berada dirumah.
" appa sungie boleh tanya gk? " tanya jisung pada ayahnya disampingnya.
Hari ini mereka kembali karena mereka libur dan ingin istirahat, meskipun begitu jisung sangat senang sekali ia bisa berkumpul bersama keluarganya walaupun sebentar.
" boleh, anak bungsu appa mau tanya apa? " tanya siwon. Siwon adalah appa jisung ia merupakan pembisnis terkenal dan Taeyon eomma jisung adalah desainer terkenal sehingga tidak banyak waktu luang untuk bertemu keluarga yang membuat jisung tidak menyukainya.
Kini siwon menatap putra bungsunya namun ia sedikit mengernyit melihat penampilan jisung.
Apa mataku salah jika putraku ini sangat kurus dan sedikit pucat batin siwon
Jisung yang mendengarnya sangat senang dan tersenyum lebar lalu memeluk appanya.
" appa jika sungie pergi jauh appa setuju nggak? " tanya jisung di pelukan siwon.
Sontak kakak-kakak jisung yang memang tak jauh dari mereka berdua menatap mereka berdua.
Siwon yang mendengarnya sedikit bingung terlihat alisnya terangkat.
" memangnya jisungie mau pergi kemana hmm? " tanya siwon lembut sambil mengusap surai jisung.
Jisung yang diperlakukan seperti itu merasa nyaman dan ingin selalu memeluk appanya.
" entah, tapi cukup jauh appa izinin sungie nggak? " tanya jisung karena dalam hatinya ia harus tau jika ia pergi nanti mereka akan merasa sangat kehilangan atau tidak karena itu jisung bertanya takut jika nanti kepergiannya menyakiti hati mereka.
" tidak "
Tolakan itu cukup keras membuat jisung terdiam sesaat dan menatap appanya. Bukan appanya saja yang menolak tapi kakak-kakaknya pun ikut bersuara.
" k-kenapa? " tanya jisung sedikit terbata. Kini hatinya sedikit ternguncang dan ada perasaan bahagia disana.
" jika jauh sekali appa tidak mengizinkannya, terkecuali ada appa atau salah satu kakakmu bersamamu" ucap siwon mengusap pipi jisung.
" benar, harus ada yang mendampingimu jangan sendiri " ucap pria yang mirip sekali dengan siwon.
" yups, kata jaemin jangan sendiri harus ada seseorang bersamamu " ucap pria satunya yang sedikit pendek mirip ibunya dan ia bernama renjun.
" dengar kata kakak-kakakmu, kau tidak boleh berpergian jauh tanpa seseorang disampingmu. Jisungie ingin pergi kemana biar appa atau kakak-kakakmu menemanimu jika ada waktu " ucap siwon. Jisung terdiam lalu matanya melirik semua kakak-kakaknya kemudian appanya.
" sungie tidak bisa mengajak seseorang appa, sungie harus sendiri tidak boleh bersama orang lain " ucap jisung menatap mata appanya lekat-lekat.
Hati siwon sedikit bergetar ada rasa takut dihatinya secara tiba-tiba. Ia bisa melihat di mata putra bungsunya yang sedikit kesepian dan penuh kekosongan terlihat sekali dimatanya.
" kenapa tidak bisa, kami ada bersamamu " seru pria berkulit tan tak jauh dari jisung.
Jisung melirik kakaknya lalu tersenyum manis membuat semuanya tertegun dan hati mereka sedikit bergetar.
" sungie gk mau ajak kalian, kalian semua pasti sibuk kerja untuk biaya sungie nanti. Jadi sungie sendirian juga gk pph " ucap jisung namun ada kata 'sibuk' yang membuat mereka semua terdiam.
Apa adikku selama ini sangat kesepian batin kakak-kakak jisung
" tidak, jisungie harus ditemani nanti appa yang atur itu, tapi katakan jisungie mau pergi kemana? " tanya siwon menatap putra bungsunya dipelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sámpái Jumpá :) [Tamat]
Short Storyseorang anak yang diabaikan oleh keluarganya karena pekerjaan hingga anak tersebut mulai tak dianggap anak itu adalah anak bungsu dari enam bersaudara namun karena umurnya yang terbilang muda dan kakak-kakaknya yang sudah kuliah juga bekerja sulit...