Kondisi jisung sudah pulih, sudah dua hari ia tinggal dirumah sakit. Dan sekarang ia berada di kamarnya sambil menatap jendela luar.
" aku harap kepergianku tidak meninggalkan luka yang dalam " gumam jisung sambil menatap langit cerah dan burung-burung dilangit.
" penyakitku sudah menyebar dan hidupku hanya terisa beberapa hari mungkin tidak sampai sebulan " gumam jisung lagi lalu teringat perkataan pamannya saat di rumah sakit.
Flasback on
Kamar rawat jisung sedang sepi hanya ada jisung sendiri bersama taeyong pamannya, karena keluarganya tengah pulang untuk kekator ataupun kerumah.
" jisungie, paman ingin mengatakan satu hal padamu " ucap taeyong duduk di kursi samping berangkar jisung.
Jisung sudah tau apa yang akan dibicarakan oleh pamannya dan ia hanya tersenyum tipis.
" katakan saja paman, aku akan menerimanya " ucap jisung membuat taeyong tak kuasa menahan tangisnya.
" penyakit mu sudah tersebar dan setelah melalui tes, umurmu.... Umurmu mungkin tidak sampai sebulan " ucap taeyong diakhiri lirihan kecil lalu kepalanya menunduk dan mengenggam tangan keponakannya.
Jisung yang mendengarnya tidak terkejut namun ia tetap tersenyum lalu tangannya mengusap surai pamannya.
" aku sudah tau akan hal ini, pasti akan terjadi.. Maaf paman aku benar-benar minta maaf " ucap jisung namun taeyong mengeleng.
" paman sudah janji akan berusaha menyembuhkanmu namun gagal, semua kemotrapi itu tidak bisa dilakukan sekarang, meskipun dilakukan itu tidak akan berdampak apa-apa " ucap taeyong menatap wajah keponakannya yang pucat.
" paman jangan menangis, aku sudah bahagia sekarang.. Eomma dan appa sekarang berada di sampingku dan keenam kakakku juga berada disisiku. Aku sudah melihat mereka bahagia itu sjaa sudah cukup " ucap jisung tersenyum manis.
Taeyong yang melihatnya benar-benar tak percaya, ia langsung memeluk keponakannya dan jisung pun membalasnya. Taeyong tau keponakannya ini pasti sangat sedih namun ia tidak ingin memperlihatkannya agar taeyong tidak terlalu khawatir.
Flasback off
Hari ini keluarga Na akan pergi kepantai, taeyon tengah bersiap-siap meletakan barang bawaan yang diangkut oleh putra-putranya.
" eomma! " panggil jisung membuat taeyon menoleh dan menatap jisung putranya.
" aigoo~~, lucunya anak eomma sini sayang, sini " ucap taeyon dan jisung pun langsung berlari menuju eommanya kemudian memeluknya.
" kenapa kau lucu, sekali hmm.. " gemas taeyon lalu mengecup kedua pipu jisung mmebuat jisung tertawa.
" eomma juga cantik hehehe, ayo eomma kita pergi kepantai " ucap jisung da diangguki taeyon.
Taeyon segera membawa keranjang yang berisi buah lalu keluar bersama putra bungsunya. Diluar siwon menyiapkan mobil van khusus jalan-jalan milik keluar Na dan keenam kakak jisung tengah memasukan barang-barang yang dibawa.
" semua sudah siap, ayo berangkat! " ucap mark.
" ayo! " ucap mereka semua lalu tertawa.
Kemudian mereka semua masuk kedalam mobil, dan siwon yang membawanya.
" semua sudah siap? " tanya siwon.
" sudah! " teriak mereka.
" kalau begitu ayo! " seru siwon lalu ia mengambil handphonenya dan mengunci rumah otomatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sámpái Jumpá :) [Tamat]
Short Storyseorang anak yang diabaikan oleh keluarganya karena pekerjaan hingga anak tersebut mulai tak dianggap anak itu adalah anak bungsu dari enam bersaudara namun karena umurnya yang terbilang muda dan kakak-kakaknya yang sudah kuliah juga bekerja sulit...