Kini jaemin tengah singgah di pohon rindang didalam mimpinya, ia juga tidak tau kenapa ia bisa disini.
" astaga, daritadi muter-muter gk ada jalan capek! " ucap jaemin kesal lalu menyandarkan tubuhnya ke pohon dan tak terasa angin berhembus membuat jaemin merasa nyaman.
" aduh enaknya " gumam jaemin menutup matanya sebentar lalu membukanya kembali.
" ternyata disini nyaman juga " ucap jaemin lalu menatap sekitar.
Saat mata jaemin melihat sekelilingnya ia tak sengaja melihat sesuatu tak jauh didepannya.
" siapa? " gumam jaemin.
Karena penasaran, jaemin bangkit dati duduknya dan menghampiri bayangan yang ia lihat tadi. Saat sudah hampir sampai ia sedikit tidak asing ternyata itu seorang manusia seperti dirinya.
" siapa kau? " tanya jaemin membuat orang itu berbalik.
" kakak? "
Jaemin yang melihatnya sontak sangat terkejut dan langsung saja ia memeluk adiknya.
" jisung! Kau disini! Kakak kira kakak sendirian disini " ucap jaemin lega lalu melepas pelukannya.
" kakak ngapain disini, kakak seharusnya tidak disini " ucap jisung sambil mengendong sebuah kelinci dipelukannya.
" kakak juga tidak tau, tiba-tiba kesini saja trus tiduran di pohon sebelah sana " ucap jaemin menunjuk pohon rindang dipenuhi buah di atasnya.
" oh, kalau begitu kakak harus pulang, ini bukan tempat kak nana " ucap jisung tersenyum manis membuat jaemin tertegun.
" jisungie, kakak boleh tanya gk? " tanya jaemin dan jisung pun menganggukinya tanpa ragu.
" apa kak? " tanya jisung menatap sang kakak.
" apa kau punya rahasia, kau seperti menyembunyikan sesuatu dari kami " ucap jaemin namun jisung tersenyum.
Jaemin yang melihatnya merasa bingung, dan ingin bertanya lagi tapi apa? Hanya itu saja yang menganggunya akhir-akhir ini.Jisung yang mendengarnya lantas tersenyum kemudian menarik tangan jaemin lembut dan menariknya kepohon tadi. Jaemin yang ditarik tidak bisa melawan hanya bisa mengikuti jisung.
Sesampainya di bawah pohon, jisung dan jaemin duduk dan menyenderkan tubuh mereka berdua di pohon
" kakak, meskipun aku memiliki rahasia aku tidak bisa memberitahumu... Kau akan melihatnya nanti " ucap jisung, lantas jaemin menoleh dan menatap jisung.
" apa karena kakak, appa dan eomma jarang pulang kerumah? " tanya jaemin namun jisung hanya tersenyum lalu menoleh dan menatap jaemin.
" aku tau kakak-kakakku bekerja pasti nanti untuk masa depanku, sama halnya dengan appa dan eomma. Meskipun begitu apa masalahnya pulang atau tidak " ucap jisung lalu tersenyum manis kemudia menyenderkan kepalanya ke pundak jaemin.
" kakak, aku akan tinggal disini sebentar lagi... Aku sering kesini untuk bermain ini sangat nyaman dan seru " ucap jisung dan jaemin pun mengangguk.
" benar, ini sangat nyaman kakak rasanya ingin disini saja. Sekalian menemanimu " ucap jaemin membuat jisung tertawa pelan.
" ini bukan tempatmu kak, kakak seharusnya bukan disini.. Kakak harus pulang " ucap jisung kemudian menarik kepalanya lalu menatap sang kakak.
" kenapa? Disini jisungie sendirian biar kakak temani " ucap jaemin kekeuh namun jisung mengeleng.
" ayo pulang kak, kakak tidak bisa berlama-lama disini. Sebentar lagi aku akan tinggal disini tapi sekarang tidak, jadi ayo kita pulang " ucap jisung lalu menarik tangan jaemin untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sámpái Jumpá :) [Tamat]
Short Storyseorang anak yang diabaikan oleh keluarganya karena pekerjaan hingga anak tersebut mulai tak dianggap anak itu adalah anak bungsu dari enam bersaudara namun karena umurnya yang terbilang muda dan kakak-kakaknya yang sudah kuliah juga bekerja sulit...