Sepeninggal dari sekolah, didalam mobil mark menghubungi keempat mobil lainnya lewat tab mobilnya. Sedangkan jisung berusaha melepas cengkraman kakaknya jeno yang tak lepas-lepas.
" kak nono hiks lepas~ " ucap jisung bahkan sekarang ia hendak menangis.
Didalam tab terlihat wajah keempat kakak jisung dan mereka mendengarkan ucapan jisung.
" kak nono hiks.. Lepas hiks..sakit " tangis jisung dan kali ini sungguhan karena memang benar pergelangan tangannya terasa sakit sekali.
Jeno yang mendengar tangisan jisung langsung melepasnya dan menatap sang adik khawatir.
" maaf, apa sakit sekali? " tanya jeno khawatir lalu meraih tangan jisung.
" hiks..sakit hiks.. " tangis jisung dan jeno melihatnya memang benar peegelangan tangan jisung memar karena dirinya.
" maaf maaf, kakak minta maaf " ucap jeno lalu memeluk jisung.
Mark yang sedang menyetir pun sesekali melirik kearah belakang dan ia juga khawatir.
" yak! Jeno! Kau menyakitinya!! " teriak haechan dari layar tab karena mendengar suara tangis jisung.
" apa jadinya, jika eomma dan appa tau jeno " ucap renjun dari layar tab itu.
Jisung masih menangis didalam pelukan jeno dan jeno berusaha menenangkannya.
" maaf maaf, jangan menangis kakak minta maaf " ucap jeno mengusap-usap punggung jisung.
Tak lama, mobil yang ditumpangi jeno juga jisung berhenti.
" sudah sampai, ayo masuk " ucap mark keluar dari mobil. Ternyata mereka sudah sampai rumah.
Pintu mobil terbuka dan jaemin yang membukanya.
" kemari biar ku gendong jisung " ucap jaemin lalu mengambil jisung dari pelukan jeno.
" akh! Hiks.. " pekik jisung kala tangannya terpegang oleh jaemin.
" m-maaf apa sakit sekali? Jangan menangis, kakak minta maaf " ucap jaemin lalu mengendong jisung keluar dari mobil diikuti jeno.
Mark, haechan, chenle dan renjun sudah berjalan lebih dulu dari mereka. Bisa kita lihat bahwan siwon dan taeyon menunggu mereka di depan rumah.
Saat jisung digendong oleh jaemin, taeyon langsung berlari mendekat.
" jisungie, kau baik-baik saja sayang? " tanya taeyon khawatir.
Jisung yang mendengar suara eommanya lantas menangis lagi.
" hiks..eomma hiks..kakak jahat hiks..hiks.. " ucap jisung disela tangisannya.
" iya iya sayang, jangan menangis ok nanti kau tambah sakit jangan menangis " ucap taeyon menenangkan jisung.
Mereka pun akhirnya masuk kedalam rumah dan kini jisung tengah dipelukan eommanya dan tak ingin melihat kakak-kakaknya. Tangan jisung juga sudah di obati oleh renjun tadi.
" jadi jeno menarik tangan jisung sampai memar gini " ucap siwon dan diangguki oleh jeno.
" maaf appa, jeno terlalu terbawa emosi " jawab jeno jujur.
Siwon menghela nafas lalu melirik jisung yang berada dipelukan istrinya.
" jisungie, sini sama appa hmm " ucap siwon lembut namun jisung mengeleng pelan dalam pelukan taeyon.
" sama appa, bukan sama kakak loh " ucap taeyon namun jisung mengeleng lalu tak lama terdengar isakan kecil membuat taeyon langsung memeluk jisung erat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sámpái Jumpá :) [Tamat]
Short Storyseorang anak yang diabaikan oleh keluarganya karena pekerjaan hingga anak tersebut mulai tak dianggap anak itu adalah anak bungsu dari enam bersaudara namun karena umurnya yang terbilang muda dan kakak-kakaknya yang sudah kuliah juga bekerja sulit...