three

316 20 0
                                    

Karena jisung tidak mengikuti jadwal kemotrapi di rumah sakit, paman jisung menelponnya dan memarahinya membuat jisung sedikit kesal dan cemberut.

Kini jisung sedang mendengar ceramah pamannya di kamarnya.

" iya paman, sungie ngerti tapi jangan sekarang..besok deh..janji~~ " ucap jisung pada pamannya di sebrang sana.

" ingat! Janjimu harus ditepati, paman tidak mau penyakitmu semakin menyebar dan paman tidak ingin kehilanganmu " ucap paman jisung diakhiri lirihan kecil

Jisung yang mendengarnya tersenyum sendu, lalu mengeleng kecil.

" paman jangan khawatir, sungie akan berusaha keras tapi sungie tidak bisa janji. Jika sungie sudah lelah tidak bisa melanjutkannya...sungie minta maaf, sungie benar-benar tidak bisa " ucap jisung, mendengar ucapan itu paman jisung terdiam dan menghela nafas.

" paman akan berusaha, kau pasti bisa.. Paman akan berusaha sebaik mungkin, paman janji " ucap paman jisung serius lalu mematikan telponnya sepihak membuat jisung menghela nafas lalu memandang telponnya

" aku harap begitu paman " gumam jisung kemudian berbalik dan hendak pergi menuju lantai bawah untuk makan malam.

Namun saat berbalik, mata jisung terbelakak tanpa sadar ia melangkah mundur.

" k-kakak "

Jisung tak percaya bahwa sendari tadi ada yang mendengarkannya membuat jisung sedikit shock.

" apa maksud paman tadi jisungie? Kenapa paman bilang akan berusaha keras? Untuk apa? " tanyanya berjalan menuju jisung yang sangat terkejut bahkan ia ikut melangkah mundur.

" k-kak n-nono " ucap jisung terbata-bata.

Orang yang mendengar jisung sendari tadi ternyata adalah jeno kakak ketiga dari tujuh bersaudara. Jeno berniat memberitahu jisung bahwa makan malam sudah siap, tapi ternyata ia mendengar sesuatu yang lain.

Bruk'

Jisung terjatuh duduk di tempat tidur dan matanya menatap kesegala arah dengan perasaan gelisah.

Gimana ini!, kalau kak nono tau nanti semuanya bakal khawatir... Ngakk! Aku harus menyembunyikan semua ini batin jisung

" katakan, apa maksud paman tadi jisungie? " tanya jeno yang sekarang dihadapan jisung dan wajah mereka berdekatan membuat jisung sangat terimindasi.

" k-kak nono tadi paman cuma mau bantuin icung bikin proyek buat ujian kelulusan " ucap jisung setelah mendapat ide dan mengingat ada proyek yang harus dikerjakan.

" oh? " ucap jeno dengan sudut alis terangkat, terlihat mencurigakan? Pikirnya.

" kau tidak berbohong kan jisung? " tanya jeno lagi dan jisung pun mengeleng dan menatap mata jeno.

Menurut jeno salah satu kelemahan jisung adalah jisung tidak bisa membohong dan itu bisa terlihat dari matanya.

Saat jeno melihat mata itu, jeno bisa melihat tidak ada kebohongan namun ada sedikit keraguan disana.

" baiklah, ayo makan semuanya sudah menunggu dibawah " ucap jeno membuat jisung menghela nafas pelan.

" y-ya " jawab jisung lalu tangannya meraih tangan jeno dan mengenggamnya.

" ayo kakak kita makan " ucap jisung tersenyum membuat jeno juga ikut tersenyum.

" ayo "

Mereka berdua turun kebawah bersama membuat semua anggota keluarga menggelengkan kepalanya. Jisung hanya tersenyum lalu melangkah dan duduk dikursinya diikuti jeno ia duduk di kursinya.

Sámpái Jumpá :) [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang