ten

218 8 0
                                    

Taeyong segera mengobati keponakannya dengan cepat dan teliti. Ada rasa khawatir di hatinya termasuk haechan yang menunggu di luar.

" tolong selamatkan adikku ya tuhan, ku mohon " lirih haechan lalu menatap jendela kamar rawa jisung.

Haechan benar-beanr khawatir dan panik, ia belum sempat menghubungi keluarganya dan sekarang pakaiannya terkena darah jisung namun haechan tidak peduli.

Satu jam berlalu~~

Taeyong keluar dari kamar rawat jisung dan dengan cepat haechan mengahampirinya.

" paman bagaiman adikku? Apa adikku baik-baik saja? " tanya haechan khawatir.

Taeyong tersenyum tipis melihat kekhawatiran haechan.

" dia baik-baik saja sekarang, hanya tadi hampir kehabisan darah untungnya stok rumah sakit belum habis. Sekarang paman tanya kenapa jisung bisa seperti itu? " tanya taeyong dan haechan pun langsung menceritakan semuanya.

Beberapa menit kemudian, taeyong segera menelpon pihak kepolisian dan membuat keterangan.

" jaga jisung, paman akan kembali nanti " ucap taeyong dan diangguki oleh haechan lalu pergi.

Haechan yang melihat punggung pamannya mulai menjauh, ia langsung teringat adikknya kemudian dengan cepat masuk kedalam ruang rawat.

" jisungie? " panggil haechan lalu mendekat kearah brangkar jisung.

" maafin kakak, seharusnya kakak tidak mengajakmu untuk menerobos, kita bisa menunggu atau memutar arah. Kakak minta maaf " ucap haechan setelah duduk di kursi samping brangkar jisung dan mengenggam tangan jisung.

Haechan benar-benar sedih melihat wajah adikknya yang pucat, dan perban melilit rapi di kepala jisung dan ada sedikit noda darah di sisi kepala jisung.

" pasti sakit sekali ya kan? Kakak minta maaf ya? " ucap haechan sambil tangannya ia usap wajah jisung.

Saat haechan tengah menatap wajah adikknya dan menunggunya sadar, tiba-tiba telponnya berbunyi lantas haechan langsung mengambil ponselnya tanpa melepas gengaman pada jisung.

" kak mark? " gumam haechan lalu tak lama ia menepuk jidatnya.

" aku lupa untuk memberitahu mereka, ini sudah jam dua lewat dan pasti mereka menunggu kami pulang" ucap haechan lalu menghela nafas pelan kemudian mengangkat telponnya.

" hallo kak ma- " ucap haechan terpotong oleh teriakan disebrang sana.

" haechan! Apa kau bersama jisung!? Kenapa jisung belum pulang? Kau dimana!? " tanyanya disebrang sana.

" tenanglah kak njun, jisung bersamaku " ucap haechan sambil menatap wajah jisung.

" kalau dia bersamamu, kenapa belum pulang ini sudah sore kau tau itu! " teriak renjun kesal.

" iya aku tau kak, tapi aku sedang di rumah sakit " ucap haechan.

" hah!? Dirumah sakit!? Apa kau baik-baik saja!? Dimana jisungie! " sahut mark di telpon.

Haechan menghela nafas, kemungkinan handphone disana di loudspeker.

" aku baik-baik saja, hanya jisungie dia- " ucap haechan terpotong lagi.

" jisungie kenapa haechan! Dimana kalian!? Rumah sakit mana!? " teriak siwon panik.

Haechan yang mendengarnya menghela nafas lagi.

" dirumah sakit kita appa, paman taeyong sudah mengobati jisung. Appa jangan khawatir jisungie baik-baik saja " ucap haechan.

" appa akan kesana sebentar lagi, jaga jisungie baik-baik " ucap siwon.

Sámpái Jumpá :) [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang