Setelah kemotrapi, jisung sudah sadarkan diri beberapa menit yang lalu di temani oleh jeno dan mark di kamar.
" kakak minta maaf, apa masih sakit?" tanya jeno dan jisung mengeleng pelan.
" sudah membaik, jisung udh maafin ka nono kok " jawab jisung membuat jeno tersenyum lalu mencubit pipi jisung.
Mark yang melihatnya tersenyum lalu ia sedikit memperhatikan wajah jisung yang pucat, dan tirus.
" jisungie, kakak boleh tanya? " tanya mark membuat jisung menoleh dan menatap mark.
" apa kak melk? " tanya jisung balik.
Mark yang mendengar nama panggilan khas jisung tersenyum lalu mengusap surai jisung sebentar.
" sejak kapan kau sakit? Kenapa tidak memberitahu kakak? " tanya mark membuat jisung terdiam sejenak.
Mark dan jeno langsung memperhatikan jisung, terlebih jeno ia tahu betul jika adikknya berbohong.
" jangan berbohong ok? " ucap jeno membuat jisung menatap jeno sejenak.
" i-iya " jawab jisung lalu menunduk kemudian menatap mark.
" s-sudah setahun k-kak " cicit jisung pelan hampir terdengar seperti bisikan.
" apa? " tanya mark dan jeno karena suara jisung sangat kecil.
" sudah setahun! " ucap jisung sedikit keras kemudian menunduk lagi tak ingin menatap kedua kakaknya.
" setahun!? " ucap mark terkejut bahkan jeno membulatkan matanya.
" kau sudah sakit selama setahun? Kenapa tidak memberitahu kakak? " tanya mark namun jisung hanya diam menunduk.
" kenapa tidak memberitahu kakak?" tanya jeno lembut sambil mengusap surai jisung.
" t-takut merepotkan " ucap jisung pelan.
Mark dan jeno langsung saling menatap kemudian keduanya menatap jisung.
" kau tidak merepotkan kami jisungie, kami tau kami sibuk tapi jika kau memberitahu kami, kami akan merawatmu " ucap mark namun jisung tetap menunduk diam.
Jisung yang mendengarnya tersenyum kecut namun kedua kakaknya tidak bisa melihatnya karena jisung menunduk.
Kakak bilang kalau aku memberitahu mereka, mereka akan merawatku? Batin jisung
Jisung benar-benar rasanya ingin tertawa namun juga ingin menangis, lalu ingatannya kembali mengingat saat awal mulai penyakitnya hadir.
Flasback on
Hari ini siwon mendapat proyek besar dan keluarga jisung sangat senang menyambutnya termasuk jisung ia sangat senang sekali.
" appa, apa nanti kapan pulang? " tanya jisung saat siwon akan berangkat bekerja.
" mungkin sedikit malam, kalau tidak appa akan menginap di kantor " jawab siwon dan diangguki jisung.
Sejak hari itu siwon jarang sekali terlihat bahkan seminggu ia datang hanya dua kali kadang. Jisung mulai merasa aneh saat itu.
========
Hari ini keenam kakaknya akan pergi kuliah dan sekolah. Mereka sering telat pulang kerumah olrh karena itu beberapa dari mereka membeli apartemen. Taeyon sudah lama sibuk dan jisung mengerti hanya appa dan keenam kakaknya yang tidak sibuk namun sekarang berbeda.
" kalian semua kenapa pergi, apa kalian semua tidak menyayangiku lagi" gumam jisung melihat rumahnya kosong dan sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sámpái Jumpá :) [Tamat]
Short Storyseorang anak yang diabaikan oleh keluarganya karena pekerjaan hingga anak tersebut mulai tak dianggap anak itu adalah anak bungsu dari enam bersaudara namun karena umurnya yang terbilang muda dan kakak-kakaknya yang sudah kuliah juga bekerja sulit...