FOLLOW DULU BARU BACA!!!
Ketika dua orang yang saling mencintai tak bisa bersatu karena sahabat dari salah satunya juga mencintai orang sama. Apakah dia harus mengalah demi sahabatnya ? atau menerima cinta dari seseorang yang ia cintai kembali?. La...
Hai semuanya.... Yuk diramaikan kembali bagi yang menunggu cerita ini, jangan jadi pembaca ghaib yah setidaknya jika tak ingin follow, vote pun bisa juga, terimakasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⨳⨳⨳⨳⨳
Mobil mewah milik tay memasuki lingkungan universitas, melaju pelan menuju fakultas kedokteran, dengan new yang duduk tak nyaman disampingnya...
Hin tak perlu berpikir berlebihan aku bersamamu " ujar tay menggenggam tangan new yang dingin.
Tapi tay bagaimana jika orang-orang tak menyukainya " kata new takut dengan prasangkanya sendiri.
Aku tak perduli dengan mereka menyukainya atau tidak, yang Aku perduli kan hanya kau hin, terserah apa yang mereka pikirkan tentang kita hin yang terpenting adalah orang tua kita mendukung hubungan kita " balas tay.
Hm baiklah tee, kalau begitu aku ke kelas na "
Ya hin, tunggu aku nanti kita pulang bersama "
Um "
Cup "
New merona " kenapa kau mencium ku lihat orang-orang melihat kita tee " kata new menunduk malu.
Biarkan saja, pergilah jangan hiraukan mereka "
Oke, oke "
Au tay... " interupsi Lee
Tay dan new melihat ke arah Lee yang datang menghampiri mereka.
Halo phi Lee " sapa new tersenyum sopan pada Lee, dan sedikit gugup takut Lee melihat tay mencium dirinya.
Ya new " balas Lee
Kemana saja tay paman dan bibi mencari mu " tanya Lee.
Aku menginap di tempat new, maaf aku lupa mengabari mu "
Oh lalu plume apa kau tau dimana, dia juga tak pulang ke rumah, nenek viho juga mengatakan pluem tak ada bersamanya"
Oh itu.., jangan khawatir Lee, phem memberitahuku kemarin dia menginap di tempat temannya " bohong tay, pluem sebenarnya menginap di apartemen sepupunya dun, tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya tentang pluem yang dipukuli tentu saja itu membuat pho dan mae nya khawatir.
Lee mengangguk saja tanpa sedikitpun menaruh curiga.