AL 01

678 24 0
                                    

Hai aku kembali

Jangan lupa voment

****

Dentuman musik terdengar jelas di penjuru ruangan. Di sebuah club malam seketika menjadi lautan manusia yang sedang berjoget ria. Bau alkohol sangat menyengat, dan banyak wanita-wanita kurang belaian kesana kemari menggoda pria hidung belang.

Di sudut ruangan terdapat empat laki-laki yang sedang menikmati suasana malam ini. Mereka sering ke tempat ini, dan sial nya sudah menjadi candu.

Seorang pelayan baru, berjalan kearah meja mereka dengan membawa nampan berisi empat gelas vodka. Sampai gelas terakhir di berikan kepada Alan dan di teguk habis oleh lekaki itu.

Pelayan itu tersenyum kesenangan, akhirnya misinya telah selesai.
Seorang wanita berpakaian ketat, di sebrang meja Alan, tersenyum smirk, karna rencananya berhasil. Lihat saja berapa detik minuman yang sudah tercampur obat perangsang sudah bereaksi.

"Selamat menikmati kehancuran. " Gumamnya.

****

Alan merasakan badan nya panas, ia membuka kancing bajunya untuk meredakan panas.
Apakah AC di sini mati? Mengapa sangat panas?.

Oh shit!  Ia tau penyebab nya. Sial! Pelayan itu sudah mencampurkan obat perangsang di minumannya.
"Lan, kenapa lo?" Tanya Melvin dengan dahi menyerit.

"Gue ke toilet. " Tanpa menunggu jawaban dari teman nya, Alan langsung pergi begitu saja.

***

Seorang gadis berjalan jangan dengan clingak celinguk sambil menenteng kotak makan untuk di antarkan. Ia bergidik ngeri melihat Wanita dan Pria yang sedang bercumbu dan melewati.

"07" Gumamnya. Gadis itu menatap pintu di depan nya. Setelah selesai dengan mengantarkan makanan ia berbalik untuk pulang.

Di tengah perjalan nya gadis bernama Renata berpapasan dengan seorang lelaki berjalan sempoyongan ke arahnya.

Tatapan laki laki itu sayu, penampilan nya berantakan. Baju kancing terbuka dua, rambut acak acakan tak beraturan.

Spontan Renata berhenti menatap takut kearah lelaki itu. Sepertinya ia kenal dengan laki laki itu. Ah ya, dia tau, itu Alan Alsagar. Most wantend di sekolah nya.

Renata berjalan mundur ketika Alan mendekat.
"Baby" Ucap Alan. Renata tebak, laki laki itu pasti mabuk, sudah tercium bau alkohol sangat menyengat.

Alan  dengan cepat mencekal tangan Renata dan mencengkram kuat tangan nya. Renata meringis kesakitan.

Renata menatap Alan melas.
"Alan..., Lepasin aku" Ujar Renata takut. Alan menyeringai. Dengan cepat Alan menyeret Renata.

Renata terus berontak meski hasil nya sia sia. Tenaga Alan lebih kuat dari nya. Sial! Mengapa harus terjebak di sini bersama Alan.

Laki-laki pembuat onar, kasar dan dingin. Renata menggigit tangan Alan. Namun tak mempan.

"Lepas!! " Desis nya. Renata menatap tajam lelaki di hadapan nya ini. Alan justru terkekeh kejam.

Alan membalas tatapan Renata tak kalah tajam.
"Gue gak akan lepasin lo! " Suara rendah itu mampu membuat bulu kuduk Renata meremang.

Alan menyeret Renata ke salah satu kamar di sana.
Renata terus berontak. Dengan kasar Alan menghempaskan tubuh mungil Renata ke ranjang.

Renata mulai menangis. Apakah semuanya harus berhenti di sini? Masa depan nya? Cita cita nya? Semua hancur dalam hitungan detik.

ALANATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang