9/9

402 84 93
                                    

Lain dengan Joanna yang sedang tidur pulas. Lain pula dengan Jeffrey yang sedang duduk di teras. Sembari menunggu mobil ibunya datang.

"Kenapa menunggu di luar? Masuk angin tahu rasa!"

Tanya Jessica pada si anak. Dia juga langsung menuntun mertuanya memasuki rumah. Kemudian mengedarkan pandangan sembari mencari keberadaan Joanna.

"Di mana istrimu?"

"Tidur, Nek. Ini sudah jam sebelas. Seharian ini dia kerja juga. Kasihan, jadi tidak aku bangunkan."

"Kenapa tidak suruh dia resign saja, sih!? Kamu jangan seperti orang susah seperti ini, lah, Jeffrey! Untuk istri sendiri masa pelit!"

Tegur Jessica pada si anak. Sebab dia kalau jadi Joanna juga tidak mungkin kerja. Karena dia yakin jika gaji yang didapat tidak seberapa jika dibandingkan dengan uang bulanan yang diberi suaminya.

"Di mana kamar kalian?"

Tanya Nirmala tiba-tiba. Membuat Jeffrey menegang. Lalu akhirnya mempersilahkan ibu dan neneknya menuju kamar. Mendahului dirinya.

Belum juga Jeffrey ikut masuk ke kamar. Tiba-tiba saja ibu dan neneknya langsung keluar. Lalu memintanya ikut turun sekarang juga. Sebab mereka tiba-tiba saja berubah pikiran dan ingin langsung mengutarakan maksud tujuan.

"Kamu pasti kelelahan sekarang. Butuh istirahat juga karena besok harus kerja. Untuk itu Mama akan mempercepat saja."

Jeffrey mengangguk singkat. Menatap ibunya penasaran. Karena neneknya sudah kembali ke mobil sekarang.

"Nenek sudah tahu jika Joanna bukan wanita yang sejak awal akan menikah denganmu. Tapi dia tidak mempermasalahkan itu. Dia juga ingin cepat-cepat memiliki buyut. Sampai pergi jauh-jauh ke desa kecil untuk medapatkan ramuan penyubur. Ini, tidak perlu diminum jika kalian tidak ingin buru-buru. Mama tahu kalian pasti masih butuh banyak penyesuaian dulu."

Jessica memberikan botol warna hitam pada si anak. Setelahnya, dia juga pamit pulang. Sebab ini sudah malam dan dia ingin cepat-cepat istirahat. Karena dia sudah berpergian sejak siang dan baru pulang.

Setelah mobil ibunya pergi, Jeffrey langsung meletakkan ramuan ini ke dalam kulkas. Lalu menuju kamar. Berniat meminta Joanna pindah. Karena sekarang sudah aman.

Namun, saat Jeffrey memasuki kamar, tiba-tiba saja dia terkejut saat melihat posisi tidur Joanna yang sangat menantang. Dia tidur tengkurap sembari memeluk bantal. Baju tidur sepaha yang dikenakan juga tersingkap. Hingga membuat celana dalam putihnya terlihat.

"Pantas saja Mama dan Nenek langsung pergi tadi."

Ucap Jeffrey sembari menurunkan baju tidur Joanna. Dia juga mulai membenarkan posisi tidurnya agar terlentang. Karena dia tidak tega membangunkan. Sebab dia tahu jika Joanna pasti sangat lelah karena harus berangkat pagi dan pulang hampir malam.

"Selamat malam!"

Ucap Jeffrey setelah mematikan lampu kamar. Dia juga mulai memejamkan mata. Setalah merebahkan diri di samping Joanna.

Iya. Mereka tidur satu ranjang. Namun tanpa melakukan apa-apa.

Karena Jeffrey pun tidak memiliki niat buruk sekarang. Memang agak sedikit horny setelah melihat celana dalam. Namun itu sudah bisa diatasi sendiri di dalam kamar mandi sebelum merebahkan badan.

Tbc...

PENGGANTI [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang