Jeffrey sedang duduk di atas ranjang Joanna. Dia mulai menatap sekeliling yang sudah kosong sekarang. Namun aroma tubuh si pemilik kamar masih tertinggal. Seolah orangnya masih ada.Padahal, sudah beberapa minggu terlewat. Karena saat orang tua Joanna datang, mereka jelas marah besar. Bahkan Jeffrey sempat mendapat tiga tamparan dari ibu si wanita.
Sejak saat itu, Jeffrey tidak lagi bisa melihat Joanna. Karena orang tua si wanita telah melarang. Mengatai dirinya sebagai pria kurang ajar. Tidak tahu diri dan masih banyak yang lainnya.
Pokoknya, Jeffrey benar-benar telah dibuat takut sebelumnya. Hingga tidak berani menghubungi Joanna. Apalagi mendatanginya.
Drttt...
Jeffrey baru saja mengangkat telepon dari ibunya. Mengatakan jika dia harus pulang sekarang. Sebab ada hal penting yang harus dikatakan
Tanpa pikir panjang, Jeffrey langsung pulang. Hingga satu jam kemudian dia tiba di rumah orang tuanya. Namun, dia sangat terkejut saat mendapat tamparan dari ibunya yang sudah menunggu di teras.
PLAK...
Jeffrey langsung tersungkur sekarang. Sebab tamparan yang didapat benar-benar kencang. Hingga membuatnya tidak lagi bisa menjaga keseimbangan.
"JADI INI YANG MEMBUAT JOANNA PERGI!? KARENA ROSA HAMIL? DASAR ANAK DURHAKA! BISA-BISANYA KAMU MELAKUKAN INI SAAT TAHU PAPANYA TELAH MEMBAWA LARI UANG 500 MILIAR LEBIH!"
Jeffrey yang mendengar itu terkejut tentu saja. Sebab dia dan Rosa jelas bukan amatiran. Sehingga kecil kemungkinan jika mereka akan kebobolan.
"JESSICA! SUDAH LAH! TERIMA SAJA! DIA SEDANG MENGANDUNG CUCUMU SEKARANG! JEFFREY! MASUK! ROSA SUDAH MENUNGGU!"
Jessica yang mendengar itu jelas hanya bisa menangis sekarang. Menangisi keadaan. Karena dia jelas masih tidak terima jika Rosa menjadi menantunya.
Perlahan, Jeffrey bangkit dan mengikuti Nirmala. Menuju Rosa yang kini sudah duduk bersila di atas sofa. Sembari memangku piring besar yang berisi makanan.
Karena memang seperti inilah gayanya. Selalu seenakanya dan tidak tahu tempat. Mengingat dulu, Rosa memang berasal dari keluarga berada.
Sebelum akhirnya si ibu meninggal. Membuat ayahnya hilang arah dan mulai suka berjudi diam-diam. Sampai perusahaan terjual. Lalu menipu Sandi yang merupakan ayah dari pacarnya.
"Kamu hamil?"
Rosa hanya tersenyum sinis. Lalu menatap Jeffrey yang kini sudah menatapnya tajam sekali. Sebab pria ini jelas masih tidak percaya jika mantan pacarnya hamil.
"Matamu buta? Tidak lihat tubuhku mulai membengkak!?"
"Bisa saja karena berat badanmu naik saja, kan? Tidak perlu banyak drama! Aku tahu kau pasti hanya pura-pura saja! Bangun! Kita ke rumah sakit sekarang!"
Jeffrey langsung menarik Rosa. Ingin membawanya ke rumah sakit terdekat. Sebab dia jelas tidak ingin orang rumah tertipu terlalu lama.
"Jeffrey! Jangan kasar! Dia sedang hamil anakmu sekarang! Dia sudah menunjukkan test pack dan surat kehamilan juga. Dia---"
"Nenek tidak tahu selicik apa dia! Dia pasti sudah memanipulasi semuanya!"
"Tapi bisa saja dia bertobat, kan? Bisa saja---"
"Lebih baik kita buktikan saja! Ayo ikut aku ke rumah sakit sekarang juga!"
Jeffrey langsung menarik Rosa menuju mobilnya. Diikuti oleh Jessica dan Nirmala. Karena Sandi sedang dinas di luar kota.
