part 12

285 30 0
                                    

Sementara itu, layang kusuma sedang berlatih jurus dengan seorang perempuan yang memakai topeng berserta baju putih

"Guru, bagaimana ini"

"Sandang lawe, kenapa kau tidak bisa mengusai jurus dengan benar, kanuraganmu sudahlah tidak tinggi"

"Apa maksud guru?"

"Apakah kau pernah membunuh orang tanpa niat baik?"

"Iya guru, pernah"

"Berdebah kau, bagaimana bisa jurus yang ku ajarkan bisa berniat jahat"

"Mungkin kita salah paham guru, aku ingin membalaskan dendamku saja"

"Sama saja bodoh, kau suka sekali berbuat seenakmu tanpa berpikir panjang" marah perempuan tersebut

"Tapi guru, memang kekuatan itu kenapa tak sekuat dengan niat membantu?"

"Memang kau tidak tau jika kekuatan itu akan berkurang jika di gunakan untuk kejahatan, ingat kita golongan putih bukan golongan hitam"

"Ya guru, aku tau itu"

"Jadi jika untuk kejahatan, sekarang kau keluar dari perguruan kita!!!" Bentak perempuan itu

"Jadi guru ingin mengusirku?, baiklah aku akan pergi dari sini, sampurasun"

"Rampes"

"Maafkan aku putraku, ibundamu tidak ingin kau berbuat jahat" batin perempuan itu dengan sedih

"Aku akan kembali bunda, aku tidak akan pernah lupa dengan mengusiran ini" ucap layang kusuma dengan kesal, ia langsung melanjutnya perjalannya

__________

"Putraku bagaiman kondisimu?"

"sudah sembuh bunda"

"Alhamdulillah, apa kau ingin makan nak?"

"Tidak bunda, aku tidak lapar"

"Tapi kau sudah satu hari tidak makan nak, apa tidak makan terlebih dahulu hanya sesuap saja"

Krn kian santang tidak ingin mengecewekan ibunda langsung menggaguk saja "baiklah bunda, aku makan"

"Prajurit"

"Sandika gusti ratu"

Prajurit itu langsung membawakan makanan kepada kian santang

"Ini makanannya berserta minumannya gusti ratu"

"Terimakasih prajurit"

"Sama-sama gusti ratu" prajurit itu langsung pergi dengan senyuman liciknya

"Makanlah putraku"

"Iya bunda"

Kian santang memakan makanan itu dengan lahap, baru saja ingin habis, kian santang batuk-batuk

"Ini airnya putraku, lain kali aku berhati-hatilah"

"Iya bunda"

Kian santang baru saja menegak empat air, ia langsung merasakan dadanya sangat sakit

"Arghhhh, sakit sekali dadaku"

"Putraku, kau kenapa nak"

"Sepertinya itu ada racun bunda, uhuk uhuk"

Kian santang merasakan dadanya sangat sesak sekali dengan di sertai batuk akibat tenggorakannya sangat gatal, sehabis itu kian santang tak sadarkan diri

"Putraku" teriak subang larang

kisah keluarga padjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang