part 5

506 35 1
                                    

Kian santang langsung ke kamar namun ada penyusup yang masuk

"Siapa kau kisanak"

Penyusup itu seperti ketakutan melihat kian santang ada di depannya, tapi melihat kian santang yang terluka langsung ngerasa bahwa dirinya bisa ngalahin kian santang

"Jawab aku, siapa kau!!!" Gertak kian santang

"Jangan tau siapa aku"

"Mau apa kau?"

"Aku mau membunuhmu kian santang"

"Siapa kau, berani-beraninya mau membunuhku"

"Apa kau takut?"

"Tidak, aku tidak takut, kau yang takut mungkin, cepat buka penyamaranmu atau aku yang akan paksamu untuk membuka penyamaran"

"Baiklah, aku tidak akan lawanmu"

Penyusup itu hendak membuka penyamaran namun dia menyerang kian santang

"Memang aku ketipu dengan siasatmu kisanak?"

"Sial kau kian santang"

"Cepat buka atau aku yang akan melawanmu, cepat!!"

"Aku akan kembali lagi 5 tahun kedepan dan akan membunuh adikku sendiri" penyusup itu langsung memperlihatkan tanda lahirnya lalu kabur

"Dia rakaku?, kenapa aku tak mengenalnya, ayolah kian santang ingat-ingat lagi siapa dia atau gak bilang ke ibundamu saja" batin kian santang

Kian santang langsung ke ibundanya

"Assalamualikum bunda" ucap kian santang sambil mengetuk-ketuk pintu

Tak ada jawaban dari dalam, kian santang langsung membuka pintu kamar subang larang walaupun dirinya tau itu hal yang sangat lancang, betapa terkejutnya melihat subang larang dan prabu sliwangi sedang bermesraan

"Astagfirullah, maaf bunda" kian santang langsung menutup matanya

Kedua orang tuanya sama-sama terkejut melihat kedatangan putranya

"Ada apa kemari nak?" Tanya subang larang yang langsung memakai penutup tubuhnya

"Tidak jadi bunda, silahkan bunda bersama ayahanda, maaf aku mengangu kalian, aku pergi dulu, assalamualaikum" kian santang langsung menutup kembali kamar subang larang lalu pergi ke kamarnya

"Walaikum salam"

"Kanda, dinda sangat malu"

"Kanda juga dinda, bagaimana dia masuk sedangkan kanda sudah menjaga pintunya agar tak ada satu orangpun yang masuk"

"Lalu kenapa putra kita kesini?, apa ada hal yang penting?, dinda rasa jika tak ada yang penting pasti dia tak akan ke kamar dinda"

"Mungkin begitu dinda"

"Kanda, dinda khawatir jika dia-"

"Tenanglah dinda, dia tak akan pernah mengadu rasa sakitnya, dinda jangan khawatir dengannya, mungkin dia tak bisa di kamarnya"

"Mungkin saja kanda"

"Dinda, apa kau setuju jika putra kita akan segera mengembara?"

"Kanda mengusir putra kita?"

"Tidak dinda, maksud kanda putra kita sudah lama ingin mengembara, apa dinda sudah tidak ingat tiap hari dia selalu bilang ingin mengembara"

"Iya kanda, tapi dinda tidak ingin putra kita kian santang mengembara, dinda takut jika dia kenapa-kenapa"

Prabu langsung memeluk subang larang

"Dinda, jangan berpikiran yang aneh-aneh terhadap putra kita, apa dinda tidak percaya dengan kanuragannya?"

"Bukan bermaksud tidak percaya kanda, tapi dinda sungguh tak rela jika dia kenapa-kenapa"

"Jangan berpikiran seperti itu dinda"

"Iya kanda, mari kita tidur, dinda sudah mengantuk"

"Iya dinda"

_____________

"Bunda, ayahanda, maafkan aku, krn aku kalian gagal bermesraan" ucap kian santang sambil menatap pintu kamar subang ralang

Dia berjalan ke kamarnya dengan rasa bersalah

kisah keluarga padjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang