part 17

247 24 1
                                    

Peperangan sudah terjadi

Kian santang membantu sodara-sodaranya yang terlihat terdesak, begitupun walangsungsang yang membantu para prajurit

Yudakara sangat terdesak melawan rara santang dan kian santang

"Ah sial sekali mereka berdua, satu sisi aku sangat menyukai nyimas rara santang, tak mungkin aku menyakitinya"

"Yudakara, menyerahlah"

"Tidak akan menyerah denganmu rara santang"

"Berdebah kau!!, aku akan menghabisimu"

"Sabar yunda, lebih baik yunda pergi dari sini"

"Tapi rai, kau-"

"Sudah yunda, lebih baik yunda membantu yang lain, terlebih menghabisi prajurit gandura"

"Sandika rai, berhati-hatilah"

"Iya yunda"

Rara santang langsung menyerang para prajurit, tinggal sisa beberapa prajurit gandura yang tersisa

"Alhamdulillah" ucap syukur rara santang yang sudah mengalahkan prajurit gandura

"Yunda, apa kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja rai"

"Syukurlah, sepertinya ayahanda prabu terdesak melawan argadana"

"Iya rai, mari kita membantu ayahanda"

Surawisesa menganguk kemudian mereka berdua langsung menyerang argadana

Argadana terluka parah akibat musuh yang tak seimbang dengannya

"Aku akan kembali lagi sliwangi!!, putramu akan binasa di tangan putraku layang kusuma dan putraku yudakara"

"Aku tidak akan itu terjadi argadana"

Sebuah ledakan yang sangat dahsyat terjadi di sekitaran kian santang

"Hahaha, sepertinya putramu sudah binasa sliwangi, tunggu saja bahagianmu tidak akan lama hilang" tawa argadana, argadana langsung hilang begitu saja

"Jagat dewa batara" cemas surawisesa dan prabu sliwangi

Secara tiba-tiba surawisesa dan rara santang di serang oleh layang kusuma

"Kau"

"Ya rai rara santang, akhirnya kau mengenali diriku"

"Raka, mau apa kau lakukan ini semua"

"Jangan menganggap aku raka kalian, aku ini musuh kalian, apakah kalian mengerti?" Gertak layang kusuma

"Raka, apa yang kau inginkan"

"Kematian kian santang, dan sekarang rai kalian yang di banggakan sudah mati"

Rara santang melihat kian santang yang hampir kehilangan sadarnya, ia langsung berlari, namun di cegat oleh layang kusuma

"Mau apa kau rai"

"Yunda, kau ke raka kian santang saja, biarkan aku melawan raka layang kusuma"

"Iya rai, berhati-hatilah"

"Iya yunda"

Rara santang langsung berlari kearah kian santang, ia langsung memangkunya

"Rai, bertahanlah, aku mohon jangan tinggalkan aku"

"Yunda, arghh"

"Rai, bertahanlah, aku akan menyalurkan hawa murniku kepadamu"

"Tidak usah yunda, aku baik-baik saja"

kisah keluarga padjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang