Prolog

116 36 25
                                    

Terdapat enam remaja dengan pakaian lusuh sedang berjalan beriringan di sebuah pulau kosong tak berpenghuni. Mereka berjalan keluar dari dalam pulau tersebut menuju pantai.  Tidak cukup lima menit mereka sampai di pantai yang mereka tuju.

Sesampainya di pantai tersebut, mereka langsung disuguhkan dengan pemandangan laut yang jernih disertai  bulan yang bersinar begitu terang. Keenam remaja tersebut berdiri berbaris rapi di tepi pantai.

Bermenit- menit hening tidak ada percakapan diantara mereka, hingga akhirnya salah satu diantara mereka membuka suara sehingga menjadi pusat perhatian yang lain.

"Mulai sekarang kita teman, kita harus bekerja sama untuk bertahan sampai bantuan datang," ucap seorang gadis yang memiliki wajah imut dengan rambut dikepang dua. Gadis tersebut menatap satu per satu kelima remaja yang lain dengan senyum yang mengembang sempurna.

"Bertahan sampai kapan? Emang bakal ada yang nolongin kita? Gak usah berharap sama orang lain yang belum tentu peduli sama kita!" sanggah gadis lain yang memiliki wajah cantik, tetapi jutek dengan rambut sebahu yang tergerai. Perkataan gadis tersebut membuat gadis yang sebelumnya berbicara melunturkan senyumannya.

"Bisa santai gak ngomong nya?!" Sentak seorang cowok baby face, membuat gadis yang berbicara itu terdiam.

"Menunggu bantuan sambil mencari cara untuk pulang," ucap gadis lain yang memiliki wajah cantik dengan tatapan mata dingin.

"Gimana misi kita ini, kita namain Survival Mission?" saran seorang cowok yang memiliki paras wajah perpaduan tampan dan manis.

"Setuju," seru gadis imut yang sempat berbicara sebelumnya secara antusias, sedangkan yang lain hanya mengganguk sebagai tanda setuju dengan saran cowok itu.

Setelah percakapan singkat itu mereka kembali ke posisi awal mereka dan duduk di tepi pantai tanpa alas apapun sambil memandang ke arah laut.

***

Tapi kalian harus membawanya kembali besok sebelum matahari tenggelam atau sesuatu yang buruk akan menimpa kalian

***

"Terlalu banyak kebetulan kalo mau di sebut kebetulan. Gue yakin ini semua bukan sekedar kebetulan aja."

***

"Kalian dapat mengambilnya hanya sekali, dan ingatkan pada teman mu untuk mengingat pesan yang mereka dapat. Jangan sampai melupakannya atau kalian akan dalam bahaya," peringat sang nenek masih sambil tersenyum.

***

Hallo semuanya salam kenal Queenpena

penasaran kelanjutannya? lanjut ke chapter berikutnya ya

Kalo kalian suka, jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan komen di bab favorit kalian.

Note :

Prolog ini dan beberapa bab telah di revisi, berbeda dari yang sebelumnya. Tapi alur cerita masih tetap sama.

SURVIVAL MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang