Buat kalian yang masih nungguin update cerita Briandra Aldric, makasih yaaaa
Selamat membaca
❄️❄️❄️
Sampai saat ini Brian masih menghindari Juan semenjak insiden Juan memukulnya, ia masih marah dengan Juan.
Seperti pada pagi ini, ketika Juan berpapasan dengan Brian di parkiran, Brian memalingkan wajahnya.
"Yan, lo masih marah sama gue?" Juan menyusul Brian untuk menyamakan langkahnya.
"Kenapa pesan gue cuma lo read doang?"
Juan menurunkan egonya untuk mengalah, ia meminta maaf karena telah memukul Brian. Juan waktu itu terlampau emosi karena Brian menilai buruk tentang Keyra.
Juan akhirnya berdiri di depan Brian untuk menghadang langkah sahabatnya.
"Ngomong Yan! jangan diem aja!"
Brian menatap Juan penuh benci, hal itu membuat hati Juan tersentil. Brian seolah sudah tidak menganggap dirinya sahabat.
"Kalo pukulan gue sampe buat lo semarah itu, lo bisa bales pukul gue."
Juan mengguncang bahu Brian. "Ayo pukul gue, pukul semau lo sampe marah lo ke gue hilang. Gue janji nggak akan bales."
Brian menepis tangan Juan. "Gue kecewa sama lo! semarah marahnya gue ke lo, gue nggak pernah sampe mukul kan?!"
"Maafin gue Yan."
"Lo pikir minta maaf aja cukup?"
"Gue harus apa Yan biar lo maafin gue?"
"Nggak usah ngelakuin apa-apa, sahabat gue bukan cuma lo doang!"
Brian berlalu pergi, tidak menoleh sedikitpun meskipun Juan terus memanggilnya.
Tanpa Brian sadari, mata Juan sudah memerah.
"Gampang banget lo ngomong gitu Yan, seolah gue ini nggak ada artinya."
Sekarang tidak hanya orang tuanya saja yang meninggalkannya, namun sahabatnya juga.
Juan mengecek ponselnya, ia tersenyum getir kala pesannya tidak mendapatkan balasan dari orang tuanya. Dua hari yang lalu Juan mengirimkan pesan kepada mereka, namun tidak ada satupun dari mereka yang membalas pesan Juan.
Juan ingin menertawakan dirinya sendiri, bisa-bisanya ia mengirimkan pesan kepada orang tuanya, padahal Juan sudah tahu jika nomornya telah diblokir lama oleh mereka.
"Pa, Ma, Juan cuma mau ngasih tau kalo bulan depan itu ngambil rapot, Juan harap salah satu dari kalian bisa dateng."
Pulang sekolah, Juan mengadakan rapat untuk membahas ketua OSIS yang akan dicalonkan, karena masa baktinya sebagai ketua OSIS hampir selesai.
"Jika sudah tidak ada yang dibahas lagi, saya tutupkan rapat pada sore hari ini. Terima kasih kepada para pengurus yang telah hadir, dan tetap berhati-hati di perjalanan pulang."
"Baik Kak, terima kasih kembali," jawab pengurus OSIS tersebut serempak.
Juan memberikan anggukan seraya senyum tipis. Sebenarnya banyak pengurus OSIS yang tidak rela ketika posisi Juan sebagai ketua OSIS akan digantikan.
Juan itu ramah, jarang marah, namun sedikit yang tahu jika Juan sebenarnya lemah.
Juan menunggu semua anggotanya keluar dari ruang rapat, baru ia keluar. Ia kemudian pulang ke rumah, suasana sepi selalu menghiasi rumahnya. Juan hanya tinggal sendirian di rumah yang bisa dibilang luas. Juan menghela napas, ia begitu kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANDRA ALDRIC [REPUBLISH]
Teen FictionSepasang remaja dengan traumanya masing-masing. *** Hadirnya seorang siswi baru mampu mengacaukan hari-hari Brian, dia adalah Keyra Zakeisha. "Kak Brian, kenalin aku Keyra, pacar baru Kakak." "Gue nggak mau pacaran sama lo!" *** "Anterin ke kelas a...