Keyra bangun pagi-pagi, hari ini ia yang akan menggantikan Nirma untuk membuat kue. Kebetulan memang hari libur, jadi Keyra tidak perlu untuk bolos sekolah. Keyra menyimpan daftar belanjaan yang sudah ditulis Nirma.
"Bik, Key pergi dulu." Keyra mencium telapak tangan Nirma untuk izin pergi.
"Iya, hati-hati Key."
Baru saja Keyra keluar rumah, gadis itu sudah dikejutkan dengan hadirnya Brian yang tengah duduk di atas motornya.
"Lho? kak Ian ngapain pagi-pagi udah di sini?" Detik kemudian Keyra menyipitkan matanya.
"Kangen ya? padahal tadi malem udah ketemu."
"Pede lo! gue nggak kangen juga."
"Jujur aja sih Kak nggak usah malu malu, aku emang ngangenin kok." Keyra tersenyum menampilkan gigi rapinya.
"Udah dibilangin gue nggak kangen!" Brian mulai diuji kesabarannya.
"Terus ngapain ke sini?"
"Mau bantu kerjaan lo."
Keyra tercengang. "Nggak salah denger kan ini?"
"Nggak, lo mau ke mana?"
"Beli bahan untuk kue."
"Naik, gue anter." Langsung saja Keyra naik dengan berpegangan pada pundak Brian, sebenarnya tanpa disuruh Brian pun Keyra akan naik.
"Jangan ngebut kayak tadi malam ya Kak."
"Hm."
Rasanya Brian ingin menyentil ginjal Keyra. Ia mengebut juga karena gadis itu yang terus mengoceh di sepanjang jalan, memintanya untuk cepat sampai di rumah Nirma.
Brian membawa Keyra ke minimarket terdekat. Ia berjalan beriringan dengan Keyra. Brian hanya diam saja mengikuti Keyra yang tengah mengambil bahan-bahan sesuai daftar belanjaannya.
"Udah Kak, ayo."
Berian menaikkan sebelah alisnya. "Udah? tumben nggak ambil jajan."
"Nanti uangnya nggak cukup."
Otak Brian mengingat pada percakapan Nirma dan Keyra tadi malam, mereka hidup dalam perekonomian yang pas-pasan.
"Ambil yang lo pengen, gue yang bayar."
Keyra menggeleng. "Nggak usah Kak." Brian mengernyit, tidak biasanya Keyra menolak.
"Utang aku udah banyak ke Kakak."
Brian menghela napas, padahal soal hutang ia hanya bercanda. Brian tidak mempermasalahkan uang yang ia keluarkan untuk Keyra. Ia kerap kesal bukan karena Keyra minta traktir, tapi karena gadis itu yang sering mengikutinya.
"Hari ini gue lagi baik sama lo."
"Serius boleh ambil yang aku mau Kak?" Mata Keyra berbinar, senyumnya bahkan kembali mengembang.
"Hm."
Keyra langsung berlari kearah tempat penyimpanan ice cream. Namun gadis itu hanya mengambil satu ice cream cone.
"Udah Kak."
"Itu doang?"
Keyra mengangguk. "Ini udah cukup Kak, kalo ambil banyak-banyak uang kak Ia habis nanti."
Keyra melangkah menuju kasir untuk melakukan pembayaran.
"Biar gue yang bayar," ucap Brian ketika Keyra hendak menyodorkan uangnya kepada pegawai kasir.
"Nggak usah Kak, uang yang dikasih bik Nirma cukup kok."
Brian mengernyit bingung, biasanya Keyra akan memaksa Brian untuk membayarkan apa yang Keyra ambil, dan biasanya gadis itu mengambil jajan dengan jumlah banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANDRA ALDRIC [REPUBLISH]
Fiksi RemajaSepasang remaja dengan traumanya masing-masing. *** Hadirnya seorang siswi baru mampu mengacaukan hari-hari Brian, dia adalah Keyra Zakeisha. "Kak Brian, kenalin aku Keyra, pacar baru Kakak." "Gue nggak mau pacaran sama lo!" *** "Anterin ke kelas a...